Friday, November 15, 2024

Sinopsis "Quarter-Life Crisis - Gerhana Nurhayati Putri" Bahasa Indonesia

 Quarter-Life Crisis (Ketika Hidupmu Berada di Persimpangan)
by: Gerhana Nurhayati Putri

Seperti namanya, Krisis Seperempat Abad dialami oleh dewasa muda usia 20-an, atau di mana seseorang sudah selesai masa remajanya dan akan menuju dewasa. Clueless: kamu merasa serba “tidak tahu” tentang dirimu, apa yang kamu inginkan, dan apa yang harus kamu lakukan. Krisis diawali ketika mulai merasa jenuh dengan apa yang dilakukan saat ini dan tidak tahu harus berbuat apa. Faktor utamanya biasanya datang dari dalam diri sendiri: belum benar-benar mengenali identitas diri. Dan seringkali keterlibatan keluarga justru memperkeruh suasana, begitu juga dengan patokan masyarakat. Survei mengungkapkan bahwa 80% lebih mereka yang berusia 20-30 tahun mengalami Quarter-Life Crisis.

Quarter-Life Crisis merupakan masa-masa perubahan bagi anak muda usia 20-an, yang awalnya remaja menjadi dewasa muda. Dilema yang biasa ditemui biasanya menyengkut tujuan hidup, karier, percintaan, kemandirian finansial, bahkan soal keyakinan. Pemikiran manusia itu dinamis, semakin bertambahnya usia; semakin mereka memikirkan hal-hal yang sebelumnya tak terpikirkan. Dua masalah yang paling sering dihadapi adalah masalah karier dan percintaan. Kehidupan kerja merupakan kehidupan yang akan kamu jalani selepas menjalani pendidikan. Pada kenyataannya, menikah atau tidak merupakan pilihan. Kecocokan menjadi sesuatu yang harus ada saat kamu mulai menjalin hubungan; apakah pasanganmu bisa memberikanmu rasa nyaman?

Quarter-Life Crisis dapat diatasi dengan membaca diri (self-help); menggali jati diri dengan eksplorasi diri. Tahap pertama adalah kenali diri: belajar melihat dan menganalisis kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri (tuliskan temuan kamu di kertas). Tahap kedua adalah menemukan passion, membuat target (goals), dan antisipasi (back-up plan) [tuliskan hal-hal itu di kertas]. Dalam percintaan; tuliskan kriteria pasanganmu (sesudah kamu mengenali diri kamu sendiri), lalu lihatlah pasanganmu. Tahap ketiga adalah Trial dan Error; belajar dari kegagalan untuk mencapai goals-mu (tuliskan motivasi dan demotivasi-mu, diikuti dengan solusi dan rencana selanjutnya), lakukan hal yang sama dalam hal percintaan. Tip-tip: fokuslah pada kemampuan diri sendiri dan berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain. Jangan lupa kalau manusia adalah makhluk sosial; berbagi keluh kesah dapat meringankan stres. Lakukan juga: berdoa, mengekspresikan diri, berkumpul dengan teman lama, mencoba hal baru, traveling, mencari mentor, dan menemui psikolog.

Terimakasih atas Pembelian Buku Original-nya!!

Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


0 comments:

Post a Comment

 
;