Saturday, March 24, 2018

Sinopsis "Kunci Memahami Ilmu Tasawwuf" Bahasa Indonesia


Kunci Memahami Ilmu Tasawwuf
By: Dr. Mustafa Zahri

Kerohanian (Tasawwuf) adalah pusaka keagamaan islam yang dimulai dari Nabi Muhammad sendiri, pada Sahabatnya, terus pada para Tabiin, para penerus Tabiin, dan seterusnya hingga masa kita ini. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan dan penyaksian Tuhan itu telah terjadi sejak manusia berada dalam alam arwah, sebagaimana firman Allah: Alastu birabbikur? Qolu bala syahidna, yang artinya; Bukankah aku ini tuhanmu? (makan menjawab jiwa) Ya, kami telah naik saksi.

Di zaman sekarang, generasi muda seringkali terpengaruh oleh pengaruh kebendaan, yang membuat moral mereka terdekandasi. Oleh sebab itu, hidup kerohanian (Tasawwuf) berhubungan erat dengan pembangun moral mereka.

Ilmu tasawwuf terdiri atas pendidikan 3 tingkat, yaitu:
1.      Takhalli (mengosongkan diri dari sifat-sifat tercela, maksiat lahir, dan maksiat bathin)
2.      Tahalli (mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji, taat lahir, dan juga taat bathin)
3.      Tajalli (merasakan ketuhanan hingga mencapai kenyataan Tuhan)

Tarekat adalah jalan dalam melakukan sesuatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dicontohkan Nabi Muhammad. Dimana itulah jalan yang dilakukan oleh setiap sufi (orang yang bertasawwuf). Tujuan tarekat sendiri ialah untuk mencapai Fanaa (lenyapnya indrawi), yang bisa dicapai dengan Dawamuz-Zikir (tetap ingat pada Allah) dan Dawamun-Nisyaan (tetap lupa pada yang lain).

Adab persiapan untuk berdzikir:
1.  Berniat (Ilahii anta maqsudi waridhaka madlubii/Tuhanku, engkaulah tujuanku, dan ridhamulah yang kucari).
2.     Duduk tarekat (duduk seperti duduk tahyat akhir dalam shalat, dengan kepala ditundukkan ke kiri)
3.      Rabithatu mursyid (mengucap salam pada nabi Muhammad)
4.      Bertaubat (mengucap Istighfar 14x)
5.      Membaca doa fatihah (membaca fatihah 1x dan al-ikhlas 3x, dimana pembacaan tersebut dikhusukan pada Nabi Muhammad)
6.     Renungan (dunia ditinggalkan dibelakang, dikanan surga dan dikiri neraka, tak bisa masuk ke neraka karna terlalu panas, tak bisa masuk surga karna terlalu banyak dosa, jadi tetap maju untuk menemukan Allah)

Adab persiapan untuk berdoa:
1.      Menghadap kiblat
2.      Memuji Allah (Alhamdulillahi ala kulli haalin)
3.      Bertasbih pada Allah (Subhaana rabbiyal aliyyil wahhab)
4.  Bershalawat pada Nabi Muhammad (Allahumma shalli ala Muhammad wa’ala ali Muhammad)
5.  Minta ampun untuk diri sendiri dan orang tua (Rabbirg firrii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shagiraa)

Al-Ghazali menandaskan bahwa siapa yang membantah adanya manusia tingkat wali, maka ia juga membantah adanya manusia tingkat nabi. Nabi dan wali adalah orang keramat, dimana keramat berasal dari kata Akrama (paling mulia).

Salah satu kunci mengenal Tuhan, ialah dengan mengenal diri sendiri. Dan Laa Ilaaha Illallah adalah konsepsi ketuhanan yang paling suci dan paling benar, yang dikirim oleh Tuhan pada manusia dengan perantara nabinya.

Hakekat Tasawwuf didasarkan pada peri hidup Nabi Muhammad, antara lain:
·  Zuhud (anti keduniaan yang berlebih-lebihan)
·  Qanaah (merasa cukup apa adanya)
·  Thaat (melakukan perintah Allah dan Rasul, serta meninggalkan larangannya)
·  Istiqamah (berkekalan dalam beribadah)
·  Mahabbah (mencintai Allah dan Rasul melebihi dirinya sendiri)
·  Ikhlas (bersedia menjadi penebus apa saja untuk Allah)
·  Ubudiah (mengabdikan diri pada Allah)

Adalah Allah yang wajibulwujud (wajib adanya), maka dari itu, dengan sendirinya memberikan kemungkinan untuk dapat/boleh dilihat oleh makhluknya.

Muraqabah menunjukkan bahwa seseorang hamba tahu sepenuhnya bahwa Allah selalu melihatnya, sedangkan Musyahadah ialah menghadirkan diri pada Allah. Adapun jalan untuk bermusyahadah ialah melalui 4 tingkat pintu kematian:
1.      Mati tabii (terjadi saat dzikir qalbi dalam dzikir lataif)
2.      Mati maknawi (terjadi saat dzikir latifatur-ruh dalam dzikir lataif)
3.      Mati suri (terjadi saat dzikir latifatus-sirri dalam dzikir lataif)
4.      Mati hissi (terjadi saat dzikir latifatul-hafi dalam dzikir lataif)

Makrifat sebagai maqam tertinggi dalam Tasawwuf merupakan pengertian dari mengetahui Allah dari dekat, dimana hati sanubari melihat Allah.




Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

0 comments:

Post a Comment

 
;