Tempe: Kumpulan Fakta Menarik Berdasarkan Penelitian
by: F. G. Winarno, Wida Winarno, A. Driando Ahnan Winarno
Tempe dan padi, yang
merupakan penelitian pelajar Tanah Air, sukses diterbangkan NASA melalui roket
Atlas V dari Cape Canaveral, Florida, menuju orbit pada ketinggina sekitar 400
kilometer pada 23 Maret 2016.
Perhimpunan-perhimpunan
yang ada di Indonesia: Akadrmi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Perhimpunan
Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia), Perhimpunan Ahli
Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) atau The Indonesian Association of Food Technologist
(IAFT), Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI), dan Konsorsium Bioteknologi
Indonesia (KBI).
Tempe adalah produk
pangan yang terbuat dari kedelai. Sejarah tempe memang belum diketahii secara
pasti, namun telah disebutkan dalam Serat Centhini (1814). Di Indonesia, tempe
merupakan komponen makanan yang rutin disajikan pada berbagai menu masakanm terutama
di Jawa dan Bali. Pengolhannya pun dapat dilakukan dalam beberapa cara, seperti
digoreng, direbus, dikukus, dipanggang, atau diolah menjadi berbagai jenis
masakan. Tempe juga telah menjadi panganan pilihan masa depan, khususnua bagi
para vegan.
Tempe merupakan salah
satu makanan tradisional asli Indonesia yang sangat populer dan dikonsumsi oleh
lebih dari separuh penduduk Indonesia, dengan rata-rata konsumsi 19,1
g/kap/hari atau 7kg/kwp/thn. Salah satu keunikah tempe adalah kaya akan
isoflavon dan satu-satunya pangan nabayi yang mengandung vitamin B12. Tempe
bahkan memiliki komposisi gizi dan non-gizi yang lebih.baik dibanding kedelai.
Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa tempe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, yaitu sebagai
antidiare, bermanfaat bagi pertumbuhan anak, bermanfaat mencegah
hiperkolesterol, berpotensi mencegah hiperglikemia, dan memperlambat penurunan
estrogen bagi wanita.
Sebelum menjadi
tempe, kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe telqh mengalami proses
perendaman dan pengupasan serta perebusan, kemudian inokulasi dengan laru
tempe/usar, atau kultur bibit tempe yang terutama terdiri dari Rhizopus
oligosporus. Menurut Saono et al. (1986), variasi metode pengolahan tempe
terbagi menjadi tujuh metode, dengan tiga metode utama; Yogyakarta, Pekalongan,
dan Malang. Berikut tahapan pembuatan tempe; pencucian dan pembersihan,
pengupasan, perendaman, perebusan, penirisan, pendinginan, dan pengeringan,
diikuti dengan penyiapan laru, inokulasi, pengemasan, dan inkubasi.
Semua tempe yang
diproduksi secara komersial di Indonesia melalui fermentasi polimikrobial.
Faktor yang membedakan tempe dengan kedelai rebus atau tempe asal mancanegara
adalah kandungan jasad renik atau mikroorganismenya. Pengolahan tempe harus
dilakukan dengan menerapkan cara produksi pangan yang baik, sesuai peraturan
menteri perindustrian no 75/M-IND/PER/7/2010.
Kandungan mikrobiom,
baik yang hidup maupun yang telah mati, serta kandungan karbohidrat dalam tempe
membuay jenis pangan ini dapat berfungsi sebagai prebiotik, probiotik, juga
paraprobiotik. Keberadaan karbohidray dalam kedelai memiliki peran penting bagi
proses modulasi/pengaruh terhadap komposisi mikrobiota usus.
Tempe adalah kekayaan
unik Indonesia yang menyimpan beragam potensi untuk dikembangkan sebagai bahan
pangan, obat, dan bioprospeksi agroindustri. Dari itu, diperlukan adanya
standar tempe international, institusi khusus pengembangan riset dan teknologi
tempe, juga museum tempe.
Karena alasan-alasan
yang telah diterangkan tersebut, PATPI, PERMI, PERGIZI PANGAN, dan KBI,
mendukung KIR AIPI (Akademi Ilmi Pengetahuan Indonesia) untuk mendeklarasikan
bahwa: tempe merupakan bahan pangan terfermentasi tradisional asal Indonesia
(abad ke-18 Mataram), baik dikembangkan dan digunakan sebagai bahan makanan
pendampinh air susu ibu (MPASI), penting untuk menderikan pusat penelitian
tempe dunia di Indonesia, dan baik agar pemerintaj memprakarsai museum tempe.
Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.
0 comments:
Post a Comment