Friday, June 9, 2023

Sinopsis "Genetika dari DNA hingga Domba Dolly - Kathleen Simpson" Bahasa Indonesia

 Genetika dari DNA hingga Domba Dolly
by: Kathleen Simpson

Pada 1850-1860-an, Gregor Mendel (Bapak Genetika Modern) melakukan penyelidikan pewarisan sifat pada tumbuhan kacang polong. Pada 1879, Walther Flemming melihat pembelahan kromosom ketika mengamati larva salamander. Pada 1953, James Watson dan Francis Crick menemukan struktur heliks ganda DNA. Pada 1963, Tong Dizhou menciptakan klon pertama hewan vertebrata. Pada 1977, Fred Sanger dan Walter Gilbert mempelajari pembacaan sekuens DNA. Pada 1984, Alex Jeffreys mengembangkan Teknik sidik DNA. Pada 1990, terapi gen pertama berhasil dilakukan pada manusia. Pada 1994, tomat hasil rekayasa genetis “Flavrsavr” dijual untuk pertama kalinya. Pada tahun 2005, NGC dan IBM meluncurka proyek pemetaan migrasi manusia selama 60.000 tahun terakhir dengan menggunakan DNA.

Di ruang bawah tanah Museum Mesir, para peneliti mempelajari DNA kuno; Hatshhepsut, ratu mesir abad ke-15 SM. Tubuh kita terdiri atas sel-sel dan tiap sel punya inti sel. Dalam inti sel ada 46 kromosom, 23 dari ibu dan 23 dari ayah. Kromosom tersusun dari DNA. Molekul DNA benbentuk tangga spiral panjang, dan kumpulan anak tangga membentuk gen. gen berisi petunjuk cara tubuh tumbuh, beurbah, dan berfungsi sepanjang hidup. Dari itu, Silsilah keluarga bisa ditelusuri lewat DNA. Pada 2005, dari tulang Tyrannosaurus didapat protein berusia 68 juta tahun, yang ternyata mirip dengan protein burung. Pada 2007, ditemukan DNA berusia 400.000-800.000 tahun di lapisan es Tanah Hijau, yang ternyata dulu beriklim hangat.

Pada 1986, pembangkit listrik nuklir di Chernobyl, Ukraina, meledak dan terbakar, memuntahkan material radioaktif ke seluruh Belahan Bumi Utara. Dan percobaan membuktikan bahwa tumbuhan dapat menyerap racun radioaktif dari dalam tanah. Ilmuwan ingin membuat tumbuhan pemakan polusi bekerja lebih cepat, dan Dr. Doty menyisipkan gen hati kelinci pada pohon poplar muda, dan tumbuhlah pohon transgenik. Sejak 1990-an, ilmuwan telah memodifikasi gen tumbuhan untuk kebutuhan manusia; jagung pembunuh hama, papaya tahan penyakit, kedelai yang tahan disemprot pembasmi gulma, dan beras bervitamin A.

Penelitian terhadap cacing Caenorhabditis elegans dan cacing gelang mengungkapkan bahwa rahasia umur panjang ialah gen yang membuat awet muda. Gen menentukan rambut dan warna mata, juga kemampuan khas, namun tidak seutuhnya mengontrol sifat. Tiap gen punya fungsi tertentu, dan Tim Dr. Kenyon menemukan gen yang membuat cacing hidup dua kali lebih lama. Bisakah gen melakukan hal yang sama pada diri Anda?!

Melalui DNA, pemecahan kasus kejahatan satwa liar yang dilindungi menjadi lebih mudah, sebagaimana sempel kulit sepatu yang berasal dari bubuk cula badak hitam. Sidik DNA juga membantu para peneliti dan aktivis konservasi melindungi gorilla dataran rendah yang terancam punah. Yang pertama dilakukan penyidik DNA adalah mencari sampel jaringan seperti darah, kulit, rambut, atau tulang, yang kemudian dilarutkan dan dibersihkan untuk dilakukan PCR, yang diikuti dengan sidik DNA. Genetikan mengubah cara kerja penyidik kejahatan dan aktivis konservasi, sebagai senjata batu dalam upaya penyelamatan satwa liar.

Mempalajari DNA mikroba, para ilmuwan berharap dapat meniru apa yang dilakukan mikroba secara alami, seperti menghasilkan energi dengan efisien dan menyerap racun di tanah dan air. Dimana mikroba telah ada lebih lama disbanding manusia, sekitar 3.8 miliar tahun. Di Laut Sargasso, ilmuwan menemukan DNA dari 1.800 spesies baru, termasuk sejuta lebih gen yang belum pernah diteliti.  Proyek genom manusia mengungkapkan bahwa DNA manusia memiliki sekitar 20.000-25.000 gen, dimana DNA terbentuk seperti anak tangga spiral kecil dengan tiap anak tangga terbuat dari sepasang dua basa nitrogen dan tangga tersebut memiliki tiga miliar anak tangga.

Ditteaux (dibaca Ditto) lahir pada 2003 sebagai hewan klon. Hewan klon merupakan hasil persatuan sel-sel yang berasal dari individu yang berbeda, dan embrio yang dihasilkan kemudian ditanamkan dalam tubuh hewan induk pengganti. Kloning bukan ide baru, para pekebun sudah melakukan kloning selama berabad-abad, dan kloning hewan jauh lebih rumit namun sudah berlangsung selama lima dasawarsa (klon kecebong pada 1952, domba Dolly pada 1996, 50+ tikus pada 1998, gaur klon pada 2001). Keanekaragaman spesies merupakan hal yang penting untuk menghadapi kerentanan ancaman, dan Kebun Binatang memastikan hewan yang dikawinkan tidak berkerabat dekat. Sebagaimana gagalnya klon Panda di China, ilmuwan belum mengerti mengapa beberapa spesies mudah untuk diklon, sedangkan spesies lainnya tidak. Sel-sel dalam tubuh punya fungsi tersendiri, dan sel punca bisa berkembang menjadi jantung, kulit, dan bahkan otak. Sebagaimana “Anjing rancangan”, ilmu genetika terkadang berjalan ke arah tak terduga, kemanakah ia akan membawa kita semua dan bagaimana kita harus menyikapinya?!


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


0 comments:

Post a Comment

 
;