Atomic
Habits
by:
James Clear
British
Cycling dipandang sebagai penerima prestasi paling sukses dalam sejarah balap
sepeda (2007-2017) melalui strategi “penghimpunan perolehan kecil” dari Dave
Brailsford (direkrut tahun 2003). Sebagiamana kebiasaan menabung, kebiasaan
perbaikan 1% akan sangat bermakna dalam jangka panjang: kebiasaan adalah Bungan
majemuk dalam perbaikan diri. Semua hal besar berasal dari awal yang kecil
melalui Dataran Potensi Laten. Untuk hasil yang lebih baik, lupakan sasaran
Anda dan berfokuslah pada sistem Anda.
Ada
tiga lapisan dalam perubahan perilaku: perubahan pada hasil, perubahan dalam
proses, dan perubahan dalam identitas. Perubahan perilaku yang sejati adalah
perubahan identitas; keyakinan dan pandangan Anda tentang dunia memainkan peran
penting dalam perilaku Anda. Identitas Anda berasal dari kebiasaan Anda, dari
itu lakukanlahh dua langkah sederhana; putuskan tipe orang yan Anda
cita-citakan dan buktikan pada diri sendiri dengan kemenangan-kemenangan kecil
(feedback loop). Secara harfiah, Anda menjadi kebiasaan Anda.
Eksperimen
Edward Thorndike pada 1898 mengungkapkan bahwa kebiasaan adalah perilaku yang
telah diulang cukup sering sampai menjadi otomatis. Tujuan akhir kebiasaan adalah
memecahkan masalah-masalah dalam hidup dengan energi dan upaya sekecil mungkin.
Proses membangun kebiasaan dapat dibagi menjadi empat langkah sederhana
(lingkaran kebiasaan): petunjuk (cue), gairah (craving), tanggapan (response),
dan ganjaran (reward). Kita bisa membagi empat tahap tersebut menjadi dua fase:
fase masalah (petunjuk - gairah) dan fase solusi (tanggapan – ganjaran). Empat
kaidah tersebut menyediakan aturan sederhana untuk membangun
kebiasaan-kebiasaan baik: menjadikannya terlihat, menjadikannya menarik,
menjadikannya mudah, dan menjadikannya memuaskan.
Otak
manusia sungguh mesin peramal: melakukan kebiasaan secara otomatis (bawah
sadar). Dari itu, sebelum membangun kebiasaan-kebiasaan baru, Anda perlu menyadari
kebiasaan-kebiasaan Anda saat ini. Sebagaimana system “menunjuk dan
mengumumkan” (Habits Scorecard), buatlah daftar kebiasaan sehari-hari Anda dan
berikan nilai.
Riset
berolaharaga pada tahun 2001 di Britania Raya mengungkapkan pentingnya niat implementasi melalui petunjuk waktu dan
tempat: Aku akan [Perilaku] pada [Waktu] di [Lokasi]. Secara garis besar,
niat implementasi: “Ketika situasi X muncul, aku akan melakukan tanggapan Y.”
Dengan memanfaatkan Efek Diderot, gunakanlah Resep menumpuk kebiasaan: “Setelah
[kebiasaan sekarang], aku akan [kebiasaan baru].” Kaidah pertama perubahan
perilaku adalah menjadikannya terlihat.
Riset
Anne Thorndike mengungkapkan bahwa bentuk perubahan yang paling umum bukan dari
dalam, melainkan dari luar: sebagaimana persamaan
B (Behaviour) = f (P [Person], E [Environment]) dan Suggestion Impulse Buying.
Dari itu, arahkan kebiasaan dengan petunjuk -petunjuk menonjol di lingkungan
Anda, dimana konteks merupakan petunjuk penting; “Satu ruangan satu kegunaan”.
Kebiasaan
buruk bersifat autokatalitis: proses yang mengumpan diri sendiri, dimana
petunjuk petunjuk mengarahkan kita untuk kembali melakukannya. Kebalikan Hukum
Pertama Perubahan Perilaku adalah menjadikannya tak terlihat, dimana
lebih mudah menghindari godaan daripada melawannya. Kendali diri tidak bersikap
panjang, dari itu, hilangkan kebiasaan buruk dengan mengurangi perjumpaan
dengan petunjuk penyebabnya.
Eksperimen
Niko Tinbergen mengungkapkan adanya petunjuk supernormal stimuli, mengarahkan
kita untuk meningkatkan peluang perilaku dengan menjadikannya menarik
[Kaidah Kedua Perubahan Perilaku]. Kebiasaan adalahh lingkaran umpan balik yang
digerakkan oleh dopamine, dimana antisipasi terhadap ganjaranlah yang membuat
kita melakukan aksi. Paket godaan hadir untuk menerapkan Prinsip Premack: perilaku-perilaku
yang lebih mungkin (Anda inginkan) akan memperkuat perilaku-perilaku
yang kurang mungkin (Anda butuhkan).” Rumusnya ialah: Setelah [kebiasaan
sekarang], aku akan [kebiasaan yang diperlukan], dan diikuti dengan [kebiasaan
yang aku inginkan].
Eksperimen
Laszlo Polgar tentang kejeniusan mengungkapkan bahwa apa pun kebiasaan yang
dianggap normal dalam kultur Anda berpeluang menjadi perilaku yang paling
menarik bagi Anda. Semua orang ingin merasa dimiliki, sehingga kita cenderung
meniru kebiasaan tiga kelompok: yang akrab dengan kita (keluarga dan teman), orang
banyak (kelompok), dan orang berkuasa. Sebagaimana eksperimen konformintas sosial
Solomon Asch, bergabunglah dalam kelompok dengan kebiasaan yang ingin Anda
milliki dan milikilah sesuatu yang juga dimiliki oleh sesama anggota kelompok
tersebut.
Buku
Allen Carr’s Easy Way to Stop Smoking mengungkapkan kebalikan dari Hukum Kedua
Perubahan Perilaku: menjadikannya tidak menarik. Penyebab kebiasaan Anda
sesungguhnya adalah prediksi yang mendahuluinya, dimana prediksi ini mengarah
pada gairah (menifestasi tertentu untuk motif yang lebih dalam). Sebagaimana
sebuah kata bisa mengubah persepsi (“harus” x “berkesempatan), ciptakanlah ritual
motivasi; menghubungkan kebiasaan Anda dengan sesuatu yang Anda nikmati
(olahraga + musik).
Sebagaimana
eksperimen Jerry Uelsmann menegaskan pentingnya kualitas dibandingkan
kuantitas, action dibandingkan in motion, terciptalah Hukum Ketiga: Anda hanya
perlu mengulang-ulangnya (menjadikannya mudah). Pengulangan mengarah
pada otomatisasi, dimana kebiasaan terbentuk berdasarkan frekuensi, bukan
waktu.
Buku
Guns, Germs, and Steel, karya Jared Diamond, menegaskan Hukum Ketiga Prubahhan
Perilaku (menjadikannya mudah), dimana motivasi sejati kita adalah malas
dan lebih suka mengerjakan yang mudah. Teknik ‘lean production’ menciptakan
lingkungan tempat melakukan kebiasaan baik menjadi semudah mungkin, membuat
kita bisa mendapatkan lebih banyak dengan upaya lebih sedikit. Dari itu,
kurangi hambatan untuk perilaku baik dan tingkatkan hambatan untuk perilaku
buru, serta siapkan lingkungan Anda untuk kemudahan aksi.
Pilihan-pilihan
kecil merupakan momen-momen menentukan, dimana opsi-opsi Anda dibentuk oleh
pilihan pertama. Mengikuti Hukum Ketiga Prubahhan Perilaku (menjadikannya
mudah), gunakanlah Aturan Dua Menit; “Kebiasaan baru selalu dapat dimulai
dalam waktu kurang dari dua menit” (pembuka pintu). Jadikan standar sebelum
dioptimalkan, sebab Anda tidak meningkatkan kebiasaan yang belum ada.
Kisah
Victor Hugo saat menulis The Hunchback of Norte Dame dan mesin kasir Petterson
menegaskan Kebalikan Hukum Ketiga Perubahan Perilaku: menjadikannya sulit.
Dari itu, jadikanlah kebiasaan-kebiasaan baik sebagai sesuatu yang mudah dan kebiasaan-kebiasaan
buruk sebagai sesuatu yang sulit dengan menggunakan “alat penjaga komitmen”, keputusan
satu kali yang strategis, dan teknologi.
Kunjungan
Stephen Luby ke Karachi merupakan contoh yang bagus untuk Kaidah Keempat
Prubahan Prilaku: menjadikannya memuaskan. begitu juga dengan permen
karet dan pasta gigi, keduanya menegaskan bahwa kita cenderung mengulang
prilaku ketika pengalaman yang kita rasakan memuaskan. Otak manusia berkembang
untuk memperioritaskan ganjaran langsung dibandingka ganjaran tertunda. Dari
itu, selarskan ganjaran jangka pendek kebiasaan Anda dengan visi jangka
panjang, ringkasnya; kebiasaan harus dapat dinikmati supaya berumur panjang.
Strategi
penjepit kertas Trent Dyrsmid menegaskan bahwa mendapatkan kemajuan adalah hal
yang memuaskan, dan cara terbaik untuk mengukur kemajuan Anda adalah
menggunakan “pemantau kebiasaan” (“jangan memutus rantai”). Pemantau kebiasaan
membuat kebiasaan menjadi terlihat, menarik, dan memuaskan, dengan rumus
menumpuk kebiasaan + memantau kebiasaan (Setelah [KEBIASAAN SAAT INI], aku akan
[MEMANTAU KEBIASAANKU]. Jika rangkaian kebiasaan terputus, gunakanlah aturan
sederhana; jangan pernah bolos dua kali.
Saran
Fisher perihal pencegahan perang nuklir mengungkapkan kebalikan Hukum Keempat
Perubahan Perilaku; Menjadikannya mengecewakan secara langsung.
Sebagaimana undang-undang pemerintah, Kontrak Kebiasaan hadir untuk menjadikan
kebiasaan buruk mengecewakan. Kisah Bryan Harris dan Thomas Frank, juga
mengungkapkan pentingnya mitra akuntabilitas dan penandatangan kontrak dalam
melakukannya.
Kisah
Michael Phelps di kolam renang dan Hicham El Guerrouj di lintasan lari,
mengungkapkan pentingnya memilih bidang persaingan yang tepat, dimana kekuatan
genetika adalah juga kelemahan. Bakat kepribadian “Big Five” mengungkapkan
pentingnya menyesuaikan kebiasaan dengan kepribadian (kemampuan alami). Ambil
kebiasaan yang tepat melalui Teknik trial and error, dengan cara explore/exploit
trade-off, dan pertanyaan: “Kapan Anda menikmati pekerjaan sementara kebanyakan
orang mengeluh?”. Gen menunjukkan apa yang harus kita lakukan secara maksimal: Bekerjakeraslah
pada hal-hal yang ternyata mudah.
Kisah
Steve Martin mengungkapkan bahwa mempertahankan motivasi membutuhkan tugas (tantangan)
dengan “tingkat kesulitan yang masih terkendali” (Aturan Goldilocks). Ancaman
terbesar atas kesuksesan bukanlah kegagalan melainkan rasa bosan, itulah yang
membedakan antara professional dan amatir. Anda harus jatuh cinta pada
kebosanan.
Sebagaimana
catur, kebiasaan menjadi tulang punggung dalam proses peraihan kesempurnaan.
Dari itu, dibutuhkan kombinasi antara kebiasaan otomatis dan praktik disengaja:
Kebiasaan + Praktik = Penguasaan. Begitupala dengan program CBE Riley untuk The
Lakers, yang mengungkapkan pentingnya kekuatan refleksi dan peninjauan ulang
secara berkala, yang mengarah pada identitas.
Sebagaimana
Paradoks Sorites (koin yang ditumpuk terus menerus), begitu pula atomic habits:
jadikan kebiasaan baik terlihat, menarik, mudah, dan memuaskan, sementara
kebiasaan buruk tak terlihat, membosankan, sulit, dan mengecewakan. Dari itu,
jangan pernah berhenti melakukan perbaikan.
Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.
0 comments:
Post a Comment