35
Manfaat Sehat Puasa bagi Manusia
by: Pena Kreativa
Edward Dewey
mengungkapkan bahwa semua penyakit berawal dari makan yang berlebihan dan Otto
Buchinger mengungkapkan bahwa Puasa adalah, tanpa keraguan, metode pengobatan
biologis yang paling efektif. Dalam bukunya Fasting as a Way of Life, Allan
Cott mengungkapkan berbagai hikmah puasa, begitu juga Dr. Alan Goldhamer (ahli
chiropractic), Joel Fuhrman (ahli nutrisi dan healing alami), Frank Sabatino
(ahli therapeutic), dan Komunitas We Fast.
Manfaat puasa
untuk menurunkan berat badan sudah diriset oleh banyak pakar, salah satunya
kajian yang dipublikasikan oleh Nuritional Review pada 2015.
Puasa tidak
menyebabkan gangguan Kesehatan pada tubuh, bahkan justru memperbaiki tubuh
karena yang dibakar hanya lemak tubuh dan tidak membakar protein. Hal ini telah
dituturkan oleh Dr Ari Fahrial Syam dalam penelitian The Ramadan fasting decreased
body fast but not protein mass in healthy individuals.
Puasa berpengaruh
terhadap Kesehatan otak manusia, bahkan meningkatkan fungsi-fungsi otak,
sebagaimana ditulis di Brainfact.org.
Mark Mattson,
peneliti dari Laboratory of Neurosciences National Institute of Aging, menilai
puasa juga dapat membantu mempertajam daya ingat.
Penelitian
National Institute of Aging juga mengungkapkan bahwa puasa dapat membantu
seseorang yang memiliki masalah Kesehatan mental seperti Parkinson dan
Alzheimer.
Seorang peneliti
dari Universitas Kairo Mesir Muhammad Dzawahiri mengungkapkan bahwa puasa dapat
meningkatkan daya tahan kulit terhadap penyakit dan dapat mencerahkan kulit.
Pada 2016, jurnal
Cell Report mengungkapkan bahwa puasa dapat menurunkan tingkat peradangan dan
membantu menangani multiple sclerosis (MS) atau sclerosis ganda, sebuah kondisi
peradangan kronis.
Studi jurnal
Serbia Srpski Arhiv za Celokupni Lekarstvo mengungkapkan bahwa puasa menurunkan
tekanan darah, trigliserida, kolesterol total dan kolesterol LDL (meningkatkan
kesehatan jantung).
British Journal
of Medicine juga mengungkapkan bahwa puasa menurunkan tekanan darah sistolik,
sehingga mengurangi tekanan darah arteri, yang berarti mengurangi risiko
serangan jantung.
Georgia State
University mengungkapkan bahwa molekul B-HB yang diproduksi oleh hati selamat
puasa dapat menunda penuaan pembuluh darah (menghambat penuaan).
Alvenia M.
Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” di Amerika Serikat menyatakan
bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita
secara alami.
Dr. Sabah
al-Baqir dari Fakultas Kedokteran Universitas King Saud Saudi Arabia
mengungkapkan bahwa berpuasa dapat mengurangi hormon pemicu stress.
Dokter Subandi
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang mengungkapkan bahwa
secara umum puasa dapat meningkatkan detoksifikasi tubuh, menetralisir racun.
Profesor
Yoshinori Ohsumi, membuktikan secara ilmiah bahwa puasa membawa dampak baik
bagi Kesehatan melalui proses autophagy (memakan diri sendiri).
Meskipun kanker
tergolong sebagai penyakit yang sulit disembuhkan, efek buruk pertumbuhan sel
kanker dapat dikurangi dengan berpuasa.
Dr. M. Syelton
mengatakan bahwa menurut penelitian, puasa memicu peremajaan organ dan jaringan
tubuh.
Peneliti dari
pusat Kesehatan UT Southwestern menemukan fakta menggembirakan bahwa puasa
dapat menghambat sel kanker leukimia yang diderita oleh anak-anak.
Dr. Ahmad
al-Qadhi dan Dr. Riyadh al-Bibabi mengungkapkan bahwa puasa memiliki dampak
positif yang cukup signifikan terhadap system kekebalan tubuh.
Peniliti dari
Pennington Biomedical Research Centre mengungkapkan bahwa puasa membantu
menjaga kestabilan berat badan, hingga meningkatkan kualitas tidur.
Translational
Research mengungkapkan bahwa puasa dapat menstabilkan kadar gula darah.
Di USA telah
ditemukan sebuah kesimpulan dari kajian-kajian ilmiah bahwa puasa dapat
mencegah penyakit kencing manis, serta baik bagi penderita diabetes.
Translational
Research juga mengungkapkan bahwa puasa menurunkan resistensi insulin sehingga
dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
Puasa juga dapat
memberi ruang pada usus dan perut, yakni terbuangnya kotoran-kotoran yang
mengandung zat beracun dalam tubuh.
Para peneliti di
Yale School of Medicine mengungkapkan bahwa puasa memiliki efek antiinflamasi
yang berperan menurunkan risiko terjadinya diabetes tipe 2, aterosklerosis, dan
Alzheimer.
Penghentian
konsumsi air selama puasa efektif untuk meningkatkan konsentrasi urin dalam
ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin. Dimana kekurangan air tersebut
juga meminimalisir volume air dalam darah, sehingga memacu fungsi dan kerja sel
darah merah.
Penelitian
mengungkapkan bahwa puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan
hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
Dr. Radhiyatam
Mardhiyah mengungkapkan bahwa pasien GERD (penyakit asam lambung) yang
menjalani puasa memiliki keluhan lebih ringan dibandingkan saat di luar puasa.
Penelitian di
Departement Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital
mengungkapkan bahwa puasa Ramadhan tidak memiliki efek yang signifikan terhadap
komposisi makronutrien terhadap janin. Sementara Sudan Journal of Meical
Sciences mengungkapkan bahwa puasa Ramadhan tidak memiliki efek yang signifikan
terhadap komposisi makronutrien terhadap ASI.
Scientific
Reports mengungkapkan bahwa puasa bisa meningkatkan metabolisme tubuh
Puasa juga
berfusngi sebagai “dokter bedah” yang menghilangkan sel-sel yang rusak dan
lemah di dalam tubuh.
Dr. Mushtafa
Ismail Hafidz mengungkapkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi berat badan,
sehingga baik bagi penderita persendian (radang sendi).
Hasil pengamatan
dengan berbagai parameter medis dan biokimiawi, puasa dapat menurunkan asam
urat.
Dr. Ehret dan Sr.
E.A. Moras, mengungkapkan bahwa puasa baik untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan mental.
Keadaan psikologi
yang tenang, teduh, dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa juga dapat
menurunkan adrenalin (emosi negative).
Hawari
mengungkapkan bahwa puasa merupakan pengendalian diri (self control) yang baik.
Dimana puasa juga mempengaruhi tingkat kecerdasan otak.
Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.
0 comments:
Post a Comment