Friday, March 17, 2023

Sinopsis "Dari Mao ke Marcuse - Franz Magnis-Suseno" Bahasa Indonesia

 Dari Mao ke Marcuse
by: Franz Magnis-Suseno

“Kaum proletar segala negara: bersatulah!” Itulah kata-kata pe nutup sebuah tulisan yang dipublikasikan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada permulaan tahun 1848, yang mereka sebut Manifesto Komunis (MEW 4, 493). Pernyataan Hegel bahwa “apa yang rasional itu nyata dan yang nyata adalah rasional”, mengarahkan Marx sebagai Hegelianisme Kiri, diikuti dengan buku Feuerbach Hakikat Kristianitas, sehingga ia menjadi pemimpin redaksi ko ran Die Rheinische Zeitung, dan kemudian berkenalan dengan Friedrich Engels. Pada 1844 Max Stirner memublikasikan sebuah buku dengan judul Der Einzige and sein Eigentum (Satu-satunya dan Miliknya), mengarahkan Marx mengembangkan konsepsi The German Ideology (Moskow 1932), diikuti Das Kapital jilid I (1867, Moskow 1939). Pandangan materialis sejarah Marx menyatakan bahwa setiap system social akan berakhir dalam revolusi yang akan mengakhiri kekuasaan sebuah kelas atas di atas kelas bawah menuju “Kerajaan Kebebasan”. Dalam krisis-krisis ekonomi (kapitalisme), proletariat akan mengambil alih perusahaan-perusahaan dan mengatur sendiri kegiatan produksi. Marx meninggal pada 1883 dan pada 1889 partai partai buruh Eropa mendirikan Internasionale II (Asosiasi Internasional Kaum Buruh). Sesuai ramalan Lenin, pada 7 November 1917, kaum Bolsheviki mengambil aliih kekuasaan di ibu kota Rusia, Petrograd. Sesudah kematian Lenin, Josip Vissarionovich Jugashvili, alias Stalin, semakin mengambil alih kekuasaan dan menjadi dictator tak terbantahkan. Perang Dunia II merupakan peristiwa yang amat menentukan bagi komunisme, dimana komunisme menjadi kekuatan dunia selama sekitar 45 tahun. Penolakan awal Yugoslavia, keretakan hubungan Uni Soviet dengan Republik Rakyat Cina dibawah pimpinan Mao Zedong, dan kematian Stalin pada 1953 yang memicu berbagai perlawanan, mengarahkan Amerika Serikat untuk memanfaatkan kesempatan (1972). Selain karena kerasnya ideologi, alas an utama keambrukan komunisme adalah kegagalannya untuk membangun perekonomian yang Tangguh, dimana ia menjadi pembunuh terbesar sepanjang sejarah umat manusia. Teori Marx tidak boleh dimengerti lepas dari Gerakan revolusioner proletariat sebagaimana ditegaskan oleh Georg Lukacs dalam bukunya History and Class Consciousness (1922), juga dua tulisan penting Marx 1932: The German Ideology dan Naskah-naskah Paris. Yugoslavia adalah satu-satunya negara komunis di Eropa yang sejak semula tidak tunduk terhadap Uni Soviet dan Stalinisme hingga mendirikan majalah Praxis (1964).

Dalam kamus Filsafat Marxis-Leninis, Marxisme-Leninisme tak kurang dari sebuah “revolusi dalam sejarah pemikiran”. Selama Lenin hidup teori Partai Komunis dinamakan Marxisme, Stalin menggunakan istilah Leninisme pada kongres Serikat Buruh Uni Soviet 1924 (pewaris ideologis Lenin), dan istilah Marxisme-Leninisme dipakai oleh A. M. Deborin pada 1929. Dasar-dasar Marxisme-Leninisme dipaparkan dalam buku Osnovy yand terdiri atas 27 bab di atas hamper 900 halaman. Marxisme-Leninisme merupakan ideologi paling luas, paling rinci, dan paling terpikir, yang pernah dikembangkan oleh manusia. Dogmatisasi Leninisme oleh Partai Komunis Soviet justru melumpuhkan tenarnya Gerakan komunis, yang akhirnya hilang dengan runtuhnya Uni Soviet,

Dibawah Mao, Partai Komunis menjadi kekuatan politik terbesar di Cina, yang dengan tantara merahnya membangun perlawanan kokoh terhadap Jepang, mempersatukan Cina, dan menjadikannya negara komunis paling besar di dunia—sampai hari ini. Mao Zedong lahir (26 Desember 1893 – 8 September 1976) di desa Shaoshan, Hunan, Cina Selatan, sebagai anak keluarga miskin, dimana kecenderungannya untuk terus belajar mengarahkannya menjadi salah satu pendiri Partai Komunis Cina dibawah penindasan Chiang Kai-Sek. Pelarian ke Shaanxi sebagai markas baru, diikuti dengan penyerangan Jepang terhadap Cina, menjadikan Mao memiliki kedudukan yang baik di Cina Barat Laut, hingga akhirnya berhasil mengalahkan Chiang Kai-Shek (1949) setelah penyerahan Jepang (1945). Pada 1919, Mao Kembali ke Beijing, berkenalan dengan Marxisme dan mengaku sebagai Marxis: menerapkan Marxisme sesuai dengan ciri-ciri Cina. Bagi Mao, kesatuan antara teori dan praksis merupakan salah satu hukum dasar epistemology Marxisme. Mao mengungkapkan bahwa hukum kontradiksi merupakan hukum dasar pemikiran, dan perjuangannya berlangsung tanpa interupsi. Mao menganut paham ‘garis massa’, yakni menimba dari massa dan membawa ke dalam massa. Lama-kelamaan peremehan partai tampak sebagai salah satu ciri khas pemikiran Mao Zedong, dengan ‘Massa’ sebagai sumber kebijaksanaan dan keutamaan. Ajaran ‘gatis massa’ sebagai inti pamahaman Mao tidak bersifat mengikat, sehingga yang menentukan adalah visi revolusioner Mao sendiri (voluntarisme murni). Yang khas bagi Maoisme adalah “kaitan antara Marxisme-Leninisme dan praksis revolusi Cina”.

Pemikiran Ernst Bloch berfokus pada istilah-istilah seperti ‘Yang-Belum’, ‘utopi’, ‘harapan’, atau ‘kerajaan Allah’. Ernst Bloch (1885-1977) lahir di Ludwigshafen, Jerman, pindah ke Swiss pada 1917 karena menentang perang dan menerbitkan buku pertamanya, Geist der Utopie (“Roh Utopia”), dimana  buku utamanya, Prinzip Hoffnung (“Prinsip Harapan”) [1953] menerima hadiah nasional Republik Demokratik Jerman (RDJ). ‘Yang-Belum’ disini mengartikan harapan(novum : baru); masa depan dalam fantasi, rasa lapar yang menjadi tenaga produktif, dengan materi sebagai substansi dunia. Bloch memaksa baik para agamawan maupun kaum Marxis untuk memikirkan Kembali posisi di mana mereka sendiri berada.

Karel Kosík (1926-2003) merupakan filosof Marxis mandiri utama Cekoslovakia di masa rezim komunis, dengan karya utama Dialectics of the Concrete (1963). Kosík memahami usahanya sebagai epistemologi materialis, membongkar “realitas pseudo-konkret” untuk sampai ke totalitas konkret. Kosík mengecam historisisme yang berpen dapat bahwa segala ciptaan manusia: (cita-citanya, nilai-nilainya, seninya, dan filsafatnya) hanya berlaku dalam kaitan dengan zaman kemunculannya. Kosik menegaskan bahwa Kapital harus dibaca baik sebagai teks filosofis maupun ekonomis. “Praksis” merupakan “konsep kunci” untuk mengerti manusia dalam totalitasnya, dalam kekayaan semua dimensinya. Kosík bermaksud mempertahankan manusia dalam keutuhannya.(totalitas konkret), dimana semua dimensi kemanusiaan: perekonomian, struktur-struktur sosial, agama, budaya, seni, moralitas, fillsafat, cita-cita masing-masing orang, diakui dalam kekhasannya.

‘Teori Kritis’ bertolak dari pemikiran Karl Marx, tetapi mengembangkannya sebagai sarana menganalisis masalah-masalah kontemporernya. Para tokoh aliran ini berkaitan dengan Institut für Sozialforschung (Lembaga Penelitian Sosial) di Frankfurt am Main di Jerman: Max Horkheimer (1895–1973), Theodor Wiesengrund Adorno (1903–1969) dan Herbert Marcuse (1898–1979). Pada 1937 Horkheimer menulis karangan Teori Tradisional dan Kritis yang mengungkapkan bahwa Teori Kritis tidak bersifat kontemplatif, melainkan sebuah praksis sosial. Di zaman pra-modern rasionalitas dimengerti secara objektif, dan Horkheimer: “Satu-satunya jalan untuk membantu alam adalah menggalakkan lawannya; pemikiran bebas.” Dialektika Pencerahan lingkaran setan menegashkan bahwa segenap usaha untuk mencerahkan manusia membawanya ke dalam kebutaan yang lebih menyeluruh lagi. Logika penguasaan alam adalah sebagaimana Skema kepintaran Odysseus: penguasaan alam dengan menyesuaikan diri terhadapnya. Dialektika lingkaran setan afirmatif menegaskan bahwa pengkirtik masih mendukung keadaan yang mau dikritik. Pembebasan manusia dari mitos dalam pencerahan berbalik menjadi mitologi baru; fenomena industri budaya. Otomatis “hukum yang berlaku” menjadi hukum penguasa yang sedang berkuasa. Kebiadaban yang dibuka pintunya oleh nihilisme pencerahan positivistik menjadi kenyataan dalam antisemitisme yang mencapai puncak yang teramat mengerikan dalam holocaust (pemusnahan Yahudi). Bagi Horkheimer dan Adorno “Kebebasan masyarakat tak dapat dipisahkan dari pemikiran yang mencerahkan”. Adorno tidak menulis banyak buku filsafat, dengan dua buku penting Minima Moralia (“Catatan Moral Amat Kecil”) dan Negative Dialektik (“Dialektika Negatif“), dan buku yang tidak terselesaikan Ästhetische Theorie (“Teori Estetik”). Adorno menentang fetisisme faktisitas (kecondongan manusia untuk membungkuk terhadap fakta) dan mengungkapkan bahwa filsafat diperlukan untuk menyelamatkan praksis dari keputusasaannya sendiri. Horkheimer dan Adorno merupakan akhir Gerakan Marxisme (dan karena itu “pewaris” mereka, Habermas, ke luar dari rel Marxisme).

Herbert Marcuse sering dianggap enfant terrible dalam “Mazhab Frankfurt”, ia menjadi profesor filsafat dan politologi di Brandeis University di Boston pada 1954, dengan dua buku penting Eros and Civilization (1955) dan One-Dimensional Man (1964). Bertolak dari teori Freud (pradaban mengandaikan penindasan), Marcuse mengungkapkan bahwa hubungan antarmanusia akan ditentukan oleh Eros (saling ketertarikan) dan pekerjaan akan menjadi mirip dengan orang main-main. Di zaman kapitalisme tua, struktur-struktur kekuasaan dalam masyarakat sebagian terbesar merupakan struktur penindasan yang diperlukan untuk menjamin mereka yang berkuasa; “sistem”, melalui Prinsip Prestasi. Dan bidang seni tidak pernah tunduk terhadap prinsip prestasi, bahkan tidak terhadap prinsip realitas. Pembebasan manusia dari prinsip prestasi akan melahirkan masyarakat Erotisasi (ketertarikan) dengan Prinsip nikmat dan prinsip realitas berdamai. Eros dan Thanatos saling merangkul: mencari nikmat berarti melepaskan ketegangan, dan kematian berarti melepaskan segala ketegangan. Dalam One-Dimensional Man, Marcuse mengungkapkan kekeroposan rasionalitas masyarakat industri maju, dimana dimensi negatif disingkirkan, dan kebutuhan-kebutuhan telah dimanipulasi. Masyarakat yang akan datang itu “konsepsi utopis sosialisme“, dengan ciri khasnya suatu “kepekaan baru”, hasil sebuah “persekutuan antara seni yang membebaskan dengan teknologi yang membebaskan” dimana “estetika menjadi wujudnya” dan hubungan antarmanusia menjadi “erotis”; bahkan “alam pun menunggu” dibebaskan.

Munculnya terorisme kiri Jerman, dikenal dengan Gerakan Kiri Baru mencapai puncaknya pada 1968 dan kemudian terpecah. Berawal dari para mahasiswa yang merasa ada ketidakberesan dalam sistem demokrasi pasca-perang dan melakukan protes untuk merangsang kesadaran baru, dengan tokoh berpengaruh Marcuse. Di Jerman, gerakan kiri dipelopori oleh SDS (Sozialistischer Deutscher Studentenbund) yang berafiliasi pada SPD (Partai Sosialdemokrat Jerman), sementara di London mulai terbit majalah New Left Review, dan perang Vietnam (Insiden Tongkin 1964), memicu radikalisasi Gerakan kiri di AS dan juga Eropa. Insiden kecil pada Mei 1968, mengarahkan gologngan kiri mashasiswa Prancis bersatu, dengan dukungan kaum buruh. meskipun Kiri Baru tidak berhasil membongkar struktur-struktur kekuasaan, akan tetapi budaya di Barat betul-betul berubah (meskipun tidak hanya) karena mereka.

Melalui Revolusi Oktober, Marx dan Lenin menjadi orang kunci dalam keseluruhan orbit teori Marx. Di luar beberapa ideolog, tidak ada ilmuwan sosial yang masih begitu saja menganggap teori-teori Marx sebagai semacam kebenaran abadi, tetapi itu tidak berarti bahwa pemikirannya tidak amat bermutu. Meskipun ramalan Marx tentang keambrukan kapitalisme meleset, “kapitalisme” sendiri telah kehilangan ketajaman analitis. Gagasan Marx tentang sosialisme merupakan unsur paling utopis dalam teorinya. Paham materialis sejarah (materialism historis) merupakan pandangan dasar Karl Marx tentang perkembangan masyarakat: perkembangan dalam cara dan teknik kerja, yang direkonstruksi oleh Habermas pada kemajuan rasionalitas komunikatif. Di tangan Lenin pemikiran Marx dari suatu permenungan teoretis menjadi kekuatan politik, sehingga ia tidak memerluka pengertian melainkan kritik. Masalah para begawan pikiran bukan bahwa mereka berpikir, melainkan bahwa mereka dianggap begawan.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


0 comments:

Post a Comment

 
;