Friday, November 29, 2024

Sinopsis "Filsafat Ilmu" Bahasa Indonesia

 Filsafat Ilmu
by: Moon Hidayanti Otoluwa & Adriansyah A. Katili

Filsafat berasal dari bahasa Yunani Kuno, “Philo” (cinta) dan “Sophia” (kebenaran/kearifan). Filsafat pada dasarnya adalah kegiatan berpikir yang sistematis, menyeluruh, logis, dan radikal. Filsafat mencakup metafisika, epistemologi, dan etika (College, An Introduction to Philosophy). Kegiatan berfilsafat dimulai saat manusia memperhatikan keadaan diri, masyarakat, lingkungan, alam, dan lain-lain. Kegunaan filsafat; memperkuat keyakinan ketuhanan, penghubung antara agama dan ilmu pengetahuan, mengajarkan kita untuk berpikir (berpikir ilmiah), mengajarkan kita untuk bersikap arif terhadap perbedaan, juga sebagai sarana memahami hakikat sesuatu. Secara garis besar filsafat terbagi dua, yaitu filsafat umum dan filsafat khusus.

Filsafat ilmu adalah usaha manusia untuk memahami hakikat (kebenaran) ilmu melalui pemikiran yang mendalam. Ilmu pengetahuan sendiri terdiri dari; naluriah, pengalaman, dan penelitian (rasional dan empiris). Filsafat ilmu berbicara tentang hakekat ilmu, bagaimana ilmu itu diperoleh, dan bagaimana moral dalam kegiatan keilmuan.

Ontologi (ontos; wujud, logos; ilmu) diartikan sebagai ilmu tentang hakikat wujud yang ada. Hal ini memunculkan berbagai filsafat; filsafat idealisme, filsafat dualisme, filsafat materialisme, filsafat skeptisisme, dan filsafat agnotisme. Adapun beberapa teori tentang kebenaran; teori idealisme, teori rasionalisme, teori positivisme, teori rasio murni, teori wahyu, teori koherensi, teori korespondensi, teori pragmatisme, teori esensialisme, teori ilmiah, teori perenialisme, dan teori fenomenologi. Ilmu berarti pengetahuan, ia memiliki objek (formal dan material), dimana ia bersifat sistematis dan universal.

Epistemologi adalah pembahasan tentang cara memperoleh ilmu pengetahuan; rasional (sesuai nalar) dan empiris (sesuai data). Pemikiran yang benar berarti berhubungan dengan logika (logos), yang terbagi menjadi dua; logika naturalis dan logika artifisial. Asas-asas logika; asas identitas, asas kontradiksi, dan asas penolakan. Proses penalaran (silogisme) yang berujung pada kesimpulan menghasilkan pengetahuan. Penalaran dilakukan melalui dua metode; deduktif (umum ke khusus) dan induktif (khusus ke umum). Silogisme adalah penalaran yang didasarkan pada dua keputusan yang diletakkan serempak, dan ia terbagi dua; kategorik dan hipotetik. Penalaran langsung adalah penalaran yang didasarkan hanya pada satu premis; konversi dan inversi.

Aksiologi (axios; nilai, dan logos; ilmu) adalah tataran dalam filsafat ilmu yang membicarakan kegunaan ilmu pengetahuan. Dalam filsafat umum, aksiologi melahirkan dua cabang filsafat, yaitu etika (perilaku manusia) dan estetika (nilai-nilai keindahan). Secara umum, kegunaan ilmu pengetahuan itu terbagi dua, yaitu kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan yang bersifat praktis. Moral adalah ajaran tentang apa yang baik dan apa yang buruk dalam kehidupan kemanusiaan; bersifat universal atau bersifat lokal.

Sarana berpikir ilmiah adalah alat untuk berpikir ilmiah; bahasa, matematika, statistik. Bahasa merupakan sarana berpikir (ilmiah maupun non-ilmiah). Matematika merupakan penjabaran suatu fenomena menggunakan operasi matematika (kuantitatif dan deduktif). Statistik digunakan untuk menghitung korelasi antara variabel secara induktif.

Terimakasih atas Pembelian Buku Original-nya!!

Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


0 comments:

Post a Comment

 
;