Filsafat Ilmu
by:
Moon Hidayanti Otoluwa & Adriansyah A. Katili
Filsafat berasal dari bahasa Yunani Kuno, “Philo”
(cinta) dan “Sophia” (kebenaran/kearifan). Filsafat pada dasarnya adalah
kegiatan berpikir yang sistematis, menyeluruh, logis, dan radikal. Filsafat
mencakup metafisika, epistemologi, dan etika (College, An Introduction to
Philosophy). Kegiatan berfilsafat dimulai saat manusia memperhatikan keadaan
diri, masyarakat, lingkungan, alam, dan lain-lain. Kegunaan filsafat;
memperkuat keyakinan ketuhanan, penghubung antara agama dan ilmu pengetahuan,
mengajarkan kita untuk berpikir (berpikir ilmiah), mengajarkan kita untuk
bersikap arif terhadap perbedaan, juga sebagai sarana memahami hakikat sesuatu.
Secara garis besar filsafat terbagi dua, yaitu filsafat umum dan filsafat
khusus.
Filsafat ilmu adalah usaha manusia untuk memahami
hakikat (kebenaran) ilmu melalui pemikiran yang mendalam. Ilmu pengetahuan
sendiri terdiri dari; naluriah, pengalaman, dan penelitian (rasional dan
empiris). Filsafat ilmu berbicara tentang hakekat ilmu, bagaimana ilmu itu
diperoleh, dan bagaimana moral dalam kegiatan keilmuan.
Ontologi (ontos; wujud, logos; ilmu) diartikan
sebagai ilmu tentang hakikat wujud yang ada. Hal ini memunculkan berbagai
filsafat; filsafat idealisme, filsafat dualisme, filsafat materialisme,
filsafat skeptisisme, dan filsafat agnotisme. Adapun beberapa teori tentang
kebenaran; teori idealisme, teori rasionalisme, teori positivisme, teori rasio
murni, teori wahyu, teori koherensi, teori korespondensi, teori pragmatisme,
teori esensialisme, teori ilmiah, teori perenialisme, dan teori fenomenologi.
Ilmu berarti pengetahuan, ia memiliki objek (formal dan material), dimana ia
bersifat sistematis dan universal.
Epistemologi adalah pembahasan tentang cara
memperoleh ilmu pengetahuan; rasional (sesuai nalar) dan empiris (sesuai data).
Pemikiran yang benar berarti berhubungan dengan logika (logos), yang terbagi
menjadi dua; logika naturalis dan logika artifisial. Asas-asas logika; asas
identitas, asas kontradiksi, dan asas penolakan. Proses penalaran (silogisme)
yang berujung pada kesimpulan menghasilkan pengetahuan. Penalaran dilakukan
melalui dua metode; deduktif (umum ke khusus) dan induktif (khusus ke umum). Silogisme
adalah penalaran yang didasarkan pada dua keputusan yang diletakkan serempak,
dan ia terbagi dua; kategorik dan hipotetik. Penalaran langsung adalah
penalaran yang didasarkan hanya pada satu premis; konversi dan inversi.
Aksiologi (axios; nilai, dan logos; ilmu) adalah
tataran dalam filsafat ilmu yang membicarakan kegunaan ilmu pengetahuan. Dalam
filsafat umum, aksiologi melahirkan dua cabang filsafat, yaitu etika (perilaku
manusia) dan estetika (nilai-nilai keindahan). Secara umum, kegunaan ilmu
pengetahuan itu terbagi dua, yaitu kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan
yang bersifat praktis. Moral adalah ajaran tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dalam kehidupan kemanusiaan; bersifat universal atau bersifat lokal.
Sarana berpikir ilmiah adalah alat untuk berpikir
ilmiah; bahasa, matematika, statistik. Bahasa merupakan sarana berpikir (ilmiah
maupun non-ilmiah). Matematika merupakan penjabaran suatu fenomena menggunakan
operasi matematika (kuantitatif dan deduktif). Statistik digunakan untuk
menghitung korelasi antara variabel secara induktif.
Terimakasih atas Pembelian Buku Original-nya!!
Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.
0 comments:
Post a Comment