Friday, May 10, 2024

Sinopsis "Putri Kedua - Chan Ho-Kei" Bahasa Indonesia

 Putri Kedua
by: Chan Ho-Kei

Prolog

Dalam perjalnnan pulang, Nga-Yee yang bermaksud mendapatkan bahan makanan diskon, mendapati Bibi Chan memberitahu dengan panik dan kudapati orang-orang berkerumun di pelataran kosong depan apartement kami; Wun Wah House, mengelilingi seorang gadis berseragam sekolah putih yang tergeletak bersimbah darah, adiknya; Siu-Man.

Bab Satu

Nga-Yee dengan tegas menolak penuturan polisi yang mengungkapkan bahwa bahwa adiknya, Siu-Man, mati bunuh diri. Namun, ia tahu betul bahwa Siu-Man memiliki alasan yang cukup untuk mencari kematian. Tekanan yang dia alami selama enam bulan terakhir ini terlalu berat untuk dihadapi gadis berusia lima belas tahun. Semuanya bermula dari kemalangan bertahun-tahun keluarga Au; orangtua Nga-Yee lahir pada tahun 1960-an, generasi kedua imigran, dengan kakek dan nenek (dari ayah) yang meninggal disebabkan kebakaran Februari 1976, kematian sang ayah (Au Fai) pada Juli 2004, dan kematian sang ibu (Yae-Chin) di usia 40-an yang menderita  Multiple myeloma.

Pada 7 November 2014, Nga-Yee pergi ke Kantor Polisi Kowlooon untuk menjemput Siu-Man yang memberikan pernyataan tertulis perihal pelecehan yang dilakukan Shiu Tak-Ping padanya di kereta jalur Kowloon saat ia dalam perjalanan pulang dari sekolahnya. Meskipun awalnya menolak tuduhan, Shiu Tak-Ping akhirnya mengaku bersalah dan menerima hukuman tiga bulan penjara.  Satu bulan kemudian, sebuah postingan yang ditulus oleh keponakan Shiu Tak di Popcorn (chatboard lokal), membuat Nga-Yee sangat terkejut dan mendapati Siu-Man tak mau membicarakannya. Beberapa bulan kemudian berita-berita sudah berkurang dan lambat laut Siu-Man mulai bersikap seperti dirinya yang dahulu, dan Nga-Yee pun berusaha bersikap biasa hanya untuk mendapati Siu-Man melakukan tindakan bunuh diri. Di hari pemakaman, tidak banyak yang datang, satu dua teman Siu-Man datang belakangan, diikuti dengan ke datangan manajer Dinas Perumahan beberapa hari setelahnya. Dipenuhi rasa benci, Nga-Yee memutuskan untuk menghubungi seorang detektif swasta bernama Mr. Mok untuk mencaritahu keberadaan keponakan Shiu Tak hanya untuk mendapati informasi yang mengejutkan.

Bab Dua

Nga-Yee tiba di Gedung sewaan enam lantai di Second Street di Sai Ying Pun untuk menemui Mr. N yang tinggal di bangunan nomor 151, dimana Mr. N dengan tegas menolak kedatangannya hingga ia menyebut nama Mr. Mok. Diberi waktu lima menit, Nga-Yee menceritakan apa yang terjadi hanya untuk mendapati Mr. N menolak untuk membantunya karena masalahnya terlalu mudah untuk dipecahkan dan dengan tegas meminta Nga-Yee untuk pergi. Saat hendak membeli sarapan, Mr. N dibawa oleh ‘Tato’ dan ‘Pirang’, yang kemudian juga membawa Nga-Yee masuk ke dalam van, dimana Mr. N kemudian memberikan masing-masing dari keduanya amplop berisi foto, membuat Mr. N dikembalikan ke apartement-nya.

Nga-Yee setiap hari pergi ke Sai Ying Pun hanya untuk mendapati penolakan, hingga akhirnya Mr. N menelponnya saat malam berhujan dan ia berada di luar apartement. Setibanya di apartement Mr. N, Nga-Yee mendapati Mr. N meminta bayaran dengan angka yang pas dengan seluruh uang di rekeningnya, dan kemudian mengungkapkan bahwa identitas dari kidkit727 sangatlah mencurigakan, yang menunjukan bahwa orang tersebut benar-benar mengincar Siu-Man.

Bab Tiga

Bekerja di GT Technology Limited dibawah pimpinan Lee Sai-Wing, Sze Chung-Nam yang tengah bermain ponsel menerima teguran dari bosnya, yang mempertanyakan perihal uji coba video streaming untuk minggu depan. Ia kemudian terlibat perbincangan dengan dua orang teman kerjanya, Ma-Chai dan Hao, perihal apa yang terjadi di Popcorn, sementara Joanne (sekretaris) tidak memperhatikan.

Sejak keluar penjara (10 hari setelah siswi itu bunuh diri), Shiu Tak-Ping selalu menghindari kontak mata dan menghindari warung makan langganannya, mengarahkannya ke Restoran Good Fortune di Tai Shing Street. Dan setelah perbincangan singkat dengan seorang pria pemilik Reolleiflex 2.8F, Shiu Tak memutuskan untuk menghadiahkan dirinya sendiri sebuah kamera digital.

Dalam kegelisahan tanpa kabar dari Mr. N, Nga-Yee kembali ke Sai Ying Pun, dan hanya berdiri di sudut jalan, hingga Mr. N menelpon dan menyuruhnya masuk. Mr. N mengungkapkan hasil penyelidikannya dan kemudian meminta Nga-Yee untuk mencari jurnal dan ponsel milik Siu-Man. Dalam prosesnya, Nga-Yee yang kekurangan uang, mendapatkan pinjaman dari teman kerjanya, Wendy.

Bab Empat

Chung-Nam dkk terkejut mengetahui bahwa SIQ dari Amerika akan datang ke GT Technology Limited, dan Chung-Nam bermaksud memanfaatkan momen itu untuk dirinya sendiri, dimana Szeto Wai (pendiri SIQ) sendiri yang datang. Setelah Mr. Lee memperkenalan Szato pada para karyawan, Chung-Nam mengambil panggung seorang diri, menjelaskan proyek GT, diikuti dengan improvisasi.

Mendapati N tidak ada di rumahnya dan tidak juga mengangkat telepon, Nga-Yee memutuskan untuk membuka kembali pesan email milik adiknya, yang ternyata berisii 5 email dari kid kit (si penjahat). Mendapati kedatangan N, Nga-Yee melampiaskan kemarahannya sebelum akhirnya menyerahkan hasil temuannya, dimana N kemudian mengungkapkan bahwa tersangka kemungkinan besar berada di Hongkong, terdiri dari dua orang, dan salah satunya kemungkinan besar adalah teman sekelas Siu-Man, seorang pengguna iPhone. Mendapati N tengah bekerja untuk mendapatkan daftar tersangka, Nga-Yee memustukan untuk menunggui dan bermalam di sana, dimana Nga-Yee kemudian memenuhi keinginan N untuk membeli mie pangsit. Sempat tertidur dan menyadari N berada di kamarnya, Nga-Yee memutuskan untuk membersihkan apartement yang bak tempat sampah, dan N yang bangun mempertanyakan apa yang telah ia lakukan. Setelah meminum teh, N melanjutkan pekerjaannya dan memberikan daftar kemungkinan tersangka pada Nga-Yee, yang kemudian pulang.

Bab Lima

Sze Chung-Nam menghadiri konser The Hong Kong Philharmonic Orchestra bersama Yuja Wang agar bisa bertemu dengan Szeto, dimana ia tidak dapat menemukan keberadaan Szeto selama konser. Namun, ia akhirnya mendapati keberadaan Szeto selesai konser dan berhasil membuat Szeto menyadari keberadaannya. Mereka pun terlibat perbincangan dan Chung-Nam berusaha mengajak Szeto untuk minum kopi bersama, diakhiri dengan pertukaran nomor telepon.

Nga-Yee berdiri di gerbang Sekolah Menengah Enoch di Yau Ma Tei, menunggu N, dimana ia telah menghabiskan waktu dengan menelusuri lama-lama web yang N berikan. Miss Yuen menyambut kedatangan kami dengan baik, dan N bersikap sangat baik sebagai seorang kerabat sekaligus berusaha mendapatkan informasi. Selepas kepergian Miss Yuen, N mengungkapkan kekesalannya sambil menunggu jam istirahat makan siang untuk berbincang-bincang Kwok-Tai dan Lily di kafetaria. Setelah Kwok-Tai dan Lily pergi, N mengungkapkan kekesalannya pada Nga-Yee yang sempat ikut berbicara, dimana ia kemudian menunjukkan foto dari kidkit7272 disertai dengan informasi buruk. Keduanya kemudian pergi menemui Countess (Miranda Lai) di ruang latihan Klub Teater, dimana Countess memberikan pertahanan yan baik, sehingga N mengambil catatannya secara diam-diam. Mereka kemudian pergi menemui Violet To di perpustakaan. Dalam perjalanan pulang, N minum kopi di Pisces Café, dimana ia mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mendapatkan MAC dari kidkit727. Setelah meberitahukan sedikit pengethuan internet pada Nga-Yee, N meminta Nga-Yee untuk berdiam diri saat Kwok-Tai tiba dan kemudian menceritakan kisah Siu-Man serta menjawab pertanyaan-pertanyaan N. Nga-Yee memutuskan untuk memesan mi pangsit di Loi’s, dimana sang pemilik menceritakan kisah tentang N. Dalam prosesnya, Nga-Yee bertemu dengan Detektif Mok, mengarahkannya segera pergi menemui N untuk mendapatkan kejelasan.

Bab Enam

Sza Chung-Nam berada di Shanghai Street, menunggu Szeto untuk menjemputnya dalam rangka makan malam bersama di Ting Ding Hin di iSQUARE. Chung-Nam hanya mendengarkan penuturan Szeto, yang kemudian mengungkapkan bahwa ia mengetahui rencana Chung-Nam, diikuti dengan ucapan selamat. Chung-Nam pulang dalam keadaan riang, namun menyadari seseorang yang mungkin menguntitnya.

Setelah perseteruan sengit dengan N perihal keyakinan Nga-Yee bahwa Lily adalah kidkit727, Nga-Yee pulang dalam kekesalan hingga ia kemudian menerima pesan untuk kembali ke sekolah Enoch dengan alasan mengembalikan buku. Mengikuti arahan N yang datang kemudian, Nga-Yee telah berada di perpustakaan, dimana Countess terlibat perselisihan dengan Violet.  Kwonk-Tai dan Lily tiba kemudian, diikuti dengan kedatangan N yang dramatis dengan menunjukkan surat kematian Siu-Man. Setibanya di hotel Cityview, Nga-Yee mengikuti N ke sebuah kamar, dimana di dalamnya terdapat layar komputer yang tengah mengawasi perpustakaan Enoch. N memberitahu apa yang sebenarnya terjadi dan mengungkapkan bahwa Violet adalah kidkit727. Mendapati perbuatan Violet, Nga-Yee dilanda kemarahan dan bermaksud untuk melakukan pembalasan dendam, mengarahkannya kembali menerima tawaran N, yang mengungkapkan bahwa N adalah kependekan dari Nemesis.

Bab Tujuh

Sze Chung-Nam sibuk dengan pengerjaan proposal bersama Hao (Ma-Chai) di GT Technology, dimana ia kemudian menghubungi Szeto untuk bertemu dan mendapati Szeto membawa kendaraan Corvette C7. Setelah berkendara, mereka masuk ke sebuah klub pribadi di The Centrium di Wyndham Street, dimana Chung-Nam mengajukan proposal yang berhasil diterima oleh Szeto dengan sebuah syarat. Berbincang-bincang dengan Szeto membuat Chung-Nam sadar diri, dimana ia kemudian mengikuti langkah Szeto mendekati dua wanita (Zoe & Talya).

Violet To dilanda kekhawatiran ketika mengetahui kematian Siu-Man, dan kakaknya, merupakan satu-satunya orang yang bisa ia percayai, terlepas dari sang ayah yang pendiam dan sibuk dengan pekerjaan sehingga sang ibu memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka. Di libur musim panas kali ini, Vio kembali membaca novel Keigo Higashino untuk membalas komentar terbaru di blog bacanya, dimana ia kemudian notifikasi aneh di ponselnya, diikuti dengan post mengkhawatirkan di charboard sekolah, hingga postingan mengejutkan di Popcorn dari superconan, mengarakan Vio segera menghubungi kakaknya. Violet dilanda kegelisahan yang semakin menjadi disebabkan melihat halaman Popcorn, mengarahkannya terus menghubungi sang kakak, yang kemudian tak lagi bisa dihubungi.

Bab Delapan

N bekerja bersama Ducky, dimana ia juga menghubungi Nga-Yee untuk memberitahukan informasi mengenai Violet To. Dalam prosesnya, Nga-Yee sempat terkejut mendapati keberadaan N di van putih yang berisi beberapa komputer yang meproyeksikan gerak gerik Violet. Mengikuti saran Ducky, Nga-Yee memutuskan untuk pulang dan kembali lagi keesokan harinya untuk menanyakan pada N perihal postingan, dan N pun memberikan penjelasan panjang lebar. Nga-Yee kembali ikut serta dalam pengintaian dan menyebutkan kata “pembunuh” saat menelpon, diikuti dengan penggunakan pelantang suara terarah keesokan malamanya ketika Violet pergi ke restoran Lion Rock.

Mengesampingkan kegelisahannya, Nga-Yee kembali ke Broadcast Drive dan mendapati keadaan Violet To yang begitu merosot, dimana Nga-Yee kembali membaca postingan-postingan yang diikuti dengan penjelasan N. Di momen penetuan, Nga-Yee yang merasa ada yang janggal, mendapatkan informasi dari N perihal kemungkinan motif Violet To dan apa yang sebenarnya telah terjadi, membuat Nga-Yee memberikan pertahanan keras, sehingga N pun mengungkapkan bukti-bukti yang ia temukan. Nga-Yee menangis mendapati curhatan Siu-Man di facebook rahasia-nya sebelum ia meninggal, dan N menunjukkan dua foto yang tersisa di ponsel Siu-Man. Mendapati kedatangan Kakak Violet, N segera mengingat Nga-Yee perihal tindakan yang telah dilakukan Violet, memerintahkannya untuk segera menekan tombol.

Bab Sembilan

Kenneth Lee dilanda kecemasan dalam rangka presentasi, dan mendapati Chung-Nam terlihat Lelah tanpa menyadari bahwa Sze Chung-nam memiliki agendanya sendiri. Nga-Yee mengikuti perintah N, untuk berpura-pura menjadi sekretarisnya di hadapan Chung-Nam setelah menunjukkan informasi mengenai Sze Chung-Nam. Dengan sikap percaya diri, Chung-Nam melakukan presentasi di hadapan Szeto hanya untuk mendapati video presentasinya menunjukkan kebejatan-kebejatan yang telah ia lakukan. Dalam perjalanan pulang, kembali ke apartement N, Nga-Nyee mendapatkan penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi, dimana N kemudian mempertanyakan pada Nga-Nyee bagaimana ia akan melakukan pembayaran lima ratus ribu-nya, diikuti dengan pengungkapan tindakan bos Ayah Nga-Yee, Tang Chun-Hoi. Dengan cepat Nga-Yee kembali dilanda kemarahan, namun kemudian memutuskan untuk dengan tegas menolak melakukan pembalasan dendam, sehingga N pun memberikannya kunci.

Bab Sepuluh

Christopher Song berusaha sekuat tenaga mendukung sang adik, Violet, setelah persidangan yang ia menangkan untuk menjadi wali bagi Violet. 

Epilog

Dengan bantuan Wendy, Nga-Yee memindahkan barang-barangnya dari Wun Wah House, dimana dalam prosesnya ia kembali bertemu dengan Heung, yang menceritakan kisah kepahlawanan N. 


 Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


0 comments:

Post a Comment

 
;