Putri
Kedua
by: Chan Ho-Kei
Prolog
Dalam perjalnnan
pulang, Nga-Yee yang bermaksud mendapatkan bahan makanan diskon, mendapati Bibi
Chan memberitahu dengan panik dan kudapati orang-orang berkerumun di pelataran
kosong depan apartement kami; Wun Wah House, mengelilingi seorang gadis
berseragam sekolah putih yang tergeletak bersimbah darah, adiknya; Siu-Man.
Bab Satu
Nga-Yee dengan
tegas menolak penuturan polisi yang mengungkapkan bahwa bahwa adiknya, Siu-Man,
mati bunuh diri. Namun, ia tahu betul bahwa Siu-Man memiliki alasan yang cukup
untuk mencari kematian. Tekanan yang dia alami selama enam bulan terakhir ini
terlalu berat untuk dihadapi gadis berusia lima belas tahun. Semuanya bermula
dari kemalangan bertahun-tahun keluarga Au; orangtua Nga-Yee lahir pada tahun
1960-an, generasi kedua imigran, dengan kakek dan nenek (dari ayah) yang
meninggal disebabkan kebakaran Februari 1976, kematian sang ayah (Au Fai) pada
Juli 2004, dan kematian sang ibu (Yae-Chin) di usia 40-an yang menderita Multiple myeloma.
Pada 7 November
2014, Nga-Yee pergi ke Kantor Polisi Kowlooon untuk menjemput Siu-Man yang
memberikan pernyataan tertulis perihal pelecehan yang dilakukan Shiu Tak-Ping
padanya di kereta jalur Kowloon saat ia dalam perjalanan pulang dari sekolahnya.
Meskipun awalnya menolak tuduhan, Shiu Tak-Ping akhirnya mengaku bersalah dan
menerima hukuman tiga bulan penjara.
Satu bulan kemudian, sebuah postingan yang ditulus oleh keponakan Shiu
Tak di Popcorn (chatboard lokal), membuat Nga-Yee sangat terkejut dan mendapati
Siu-Man tak mau membicarakannya. Beberapa bulan kemudian berita-berita sudah
berkurang dan lambat laut Siu-Man mulai bersikap seperti dirinya yang dahulu,
dan Nga-Yee pun berusaha bersikap biasa hanya untuk mendapati Siu-Man melakukan
tindakan bunuh diri. Di hari pemakaman, tidak banyak yang datang, satu dua
teman Siu-Man datang belakangan, diikuti dengan ke datangan manajer Dinas
Perumahan beberapa hari setelahnya. Dipenuhi rasa benci, Nga-Yee memutuskan
untuk menghubungi seorang detektif swasta bernama Mr. Mok untuk mencaritahu
keberadaan keponakan Shiu Tak hanya untuk mendapati informasi yang mengejutkan.
Bab Dua
Nga-Yee tiba di
Gedung sewaan enam lantai di Second Street di Sai Ying Pun untuk menemui Mr. N
yang tinggal di bangunan nomor 151, dimana Mr. N dengan tegas menolak
kedatangannya hingga ia menyebut nama Mr. Mok. Diberi waktu lima menit, Nga-Yee
menceritakan apa yang terjadi hanya untuk mendapati Mr. N menolak untuk
membantunya karena masalahnya terlalu mudah untuk dipecahkan dan dengan tegas
meminta Nga-Yee untuk pergi. Saat hendak membeli sarapan, Mr. N dibawa oleh
‘Tato’ dan ‘Pirang’, yang kemudian juga membawa Nga-Yee masuk ke dalam van,
dimana Mr. N kemudian memberikan masing-masing dari keduanya amplop berisi
foto, membuat Mr. N dikembalikan ke apartement-nya.
Nga-Yee setiap
hari pergi ke Sai Ying Pun hanya untuk mendapati penolakan, hingga akhirnya Mr.
N menelponnya saat malam berhujan dan ia berada di luar apartement. Setibanya
di apartement Mr. N, Nga-Yee mendapati Mr. N meminta bayaran dengan angka yang
pas dengan seluruh uang di rekeningnya, dan kemudian mengungkapkan bahwa
identitas dari kidkit727 sangatlah mencurigakan, yang menunjukan bahwa orang
tersebut benar-benar mengincar Siu-Man.
Bab Tiga
Bekerja di GT
Technology Limited dibawah pimpinan Lee Sai-Wing, Sze Chung-Nam yang tengah
bermain ponsel menerima teguran dari bosnya, yang mempertanyakan perihal uji
coba video streaming untuk minggu depan. Ia kemudian terlibat perbincangan
dengan dua orang teman kerjanya, Ma-Chai dan Hao, perihal apa yang terjadi di
Popcorn, sementara Joanne (sekretaris) tidak memperhatikan.
Sejak keluar
penjara (10 hari setelah siswi itu bunuh diri), Shiu Tak-Ping selalu
menghindari kontak mata dan menghindari warung makan langganannya,
mengarahkannya ke Restoran Good Fortune di Tai Shing Street. Dan setelah
perbincangan singkat dengan seorang pria pemilik Reolleiflex 2.8F, Shiu Tak
memutuskan untuk menghadiahkan dirinya sendiri sebuah kamera digital.
Dalam kegelisahan
tanpa kabar dari Mr. N, Nga-Yee kembali ke Sai Ying Pun, dan hanya berdiri di
sudut jalan, hingga Mr. N menelpon dan menyuruhnya masuk. Mr. N mengungkapkan
hasil penyelidikannya dan kemudian meminta Nga-Yee untuk mencari jurnal dan
ponsel milik Siu-Man. Dalam prosesnya, Nga-Yee yang kekurangan uang,
mendapatkan pinjaman dari teman kerjanya, Wendy.
Bab Empat
Chung-Nam dkk
terkejut mengetahui bahwa SIQ dari Amerika akan datang ke GT Technology
Limited, dan Chung-Nam bermaksud memanfaatkan momen itu untuk dirinya sendiri,
dimana Szeto Wai (pendiri SIQ) sendiri yang datang. Setelah Mr. Lee
memperkenalan Szato pada para karyawan, Chung-Nam mengambil panggung seorang
diri, menjelaskan proyek GT, diikuti dengan improvisasi.
Mendapati N tidak
ada di rumahnya dan tidak juga mengangkat telepon, Nga-Yee memutuskan untuk
membuka kembali pesan email milik adiknya, yang ternyata berisii 5 email dari
kid kit (si penjahat). Mendapati kedatangan N, Nga-Yee melampiaskan
kemarahannya sebelum akhirnya menyerahkan hasil temuannya, dimana N kemudian
mengungkapkan bahwa tersangka kemungkinan besar berada di Hongkong, terdiri
dari dua orang, dan salah satunya kemungkinan besar adalah teman sekelas
Siu-Man, seorang pengguna iPhone. Mendapati N tengah bekerja untuk mendapatkan
daftar tersangka, Nga-Yee memustukan untuk menunggui dan bermalam di sana,
dimana Nga-Yee kemudian memenuhi keinginan N untuk membeli mie pangsit. Sempat
tertidur dan menyadari N berada di kamarnya, Nga-Yee memutuskan untuk
membersihkan apartement yang bak tempat sampah, dan N yang bangun
mempertanyakan apa yang telah ia lakukan. Setelah meminum teh, N melanjutkan
pekerjaannya dan memberikan daftar kemungkinan tersangka pada Nga-Yee, yang
kemudian pulang.
Bab Lima
Sze Chung-Nam
menghadiri konser The Hong Kong Philharmonic Orchestra bersama Yuja Wang agar
bisa bertemu dengan Szeto, dimana ia tidak dapat menemukan keberadaan Szeto
selama konser. Namun, ia akhirnya mendapati keberadaan Szeto selesai konser dan
berhasil membuat Szeto menyadari keberadaannya. Mereka pun terlibat
perbincangan dan Chung-Nam berusaha mengajak Szeto untuk minum kopi bersama,
diakhiri dengan pertukaran nomor telepon.
Nga-Yee berdiri
di gerbang Sekolah Menengah Enoch di Yau Ma Tei, menunggu N, dimana ia telah
menghabiskan waktu dengan menelusuri lama-lama web yang N berikan. Miss Yuen
menyambut kedatangan kami dengan baik, dan N bersikap sangat baik sebagai
seorang kerabat sekaligus berusaha mendapatkan informasi. Selepas kepergian
Miss Yuen, N mengungkapkan kekesalannya sambil menunggu jam istirahat makan
siang untuk berbincang-bincang Kwok-Tai dan Lily di kafetaria. Setelah Kwok-Tai
dan Lily pergi, N mengungkapkan kekesalannya pada Nga-Yee yang sempat ikut
berbicara, dimana ia kemudian menunjukkan foto dari kidkit7272 disertai dengan
informasi buruk. Keduanya kemudian pergi menemui Countess (Miranda Lai) di
ruang latihan Klub Teater, dimana Countess memberikan pertahanan yan baik,
sehingga N mengambil catatannya secara diam-diam. Mereka kemudian pergi menemui
Violet To di perpustakaan. Dalam perjalanan pulang, N minum kopi di Pisces
Café, dimana ia mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut juga bertujuan untuk
mendapatkan MAC dari kidkit727. Setelah meberitahukan sedikit pengethuan
internet pada Nga-Yee, N meminta Nga-Yee untuk berdiam diri saat Kwok-Tai tiba
dan kemudian menceritakan kisah Siu-Man serta menjawab pertanyaan-pertanyaan N.
Nga-Yee memutuskan untuk memesan mi pangsit di Loi’s, dimana sang pemilik
menceritakan kisah tentang N. Dalam prosesnya, Nga-Yee bertemu dengan Detektif
Mok, mengarahkannya segera pergi menemui N untuk mendapatkan kejelasan.
Bab Enam
Sza Chung-Nam
berada di Shanghai Street, menunggu Szeto untuk menjemputnya dalam rangka makan
malam bersama di Ting Ding Hin di iSQUARE. Chung-Nam hanya mendengarkan
penuturan Szeto, yang kemudian mengungkapkan bahwa ia mengetahui rencana
Chung-Nam, diikuti dengan ucapan selamat. Chung-Nam pulang dalam keadaan riang,
namun menyadari seseorang yang mungkin menguntitnya.
Setelah
perseteruan sengit dengan N perihal keyakinan Nga-Yee bahwa Lily adalah
kidkit727, Nga-Yee pulang dalam kekesalan hingga ia kemudian menerima pesan
untuk kembali ke sekolah Enoch dengan alasan mengembalikan buku. Mengikuti
arahan N yang datang kemudian, Nga-Yee telah berada di perpustakaan, dimana
Countess terlibat perselisihan dengan Violet.
Kwonk-Tai dan Lily tiba kemudian, diikuti dengan kedatangan N yang
dramatis dengan menunjukkan surat kematian Siu-Man. Setibanya di hotel
Cityview, Nga-Yee mengikuti N ke sebuah kamar, dimana di dalamnya terdapat
layar komputer yang tengah mengawasi perpustakaan Enoch. N memberitahu apa yang
sebenarnya terjadi dan mengungkapkan bahwa Violet adalah kidkit727. Mendapati
perbuatan Violet, Nga-Yee dilanda kemarahan dan bermaksud untuk melakukan
pembalasan dendam, mengarahkannya kembali menerima tawaran N, yang
mengungkapkan bahwa N adalah kependekan dari Nemesis.
Bab Tujuh
Sze Chung-Nam
sibuk dengan pengerjaan proposal bersama Hao (Ma-Chai) di GT Technology, dimana
ia kemudian menghubungi Szeto untuk bertemu dan mendapati Szeto membawa
kendaraan Corvette C7. Setelah berkendara, mereka masuk ke sebuah klub pribadi
di The Centrium di Wyndham Street, dimana Chung-Nam mengajukan proposal yang
berhasil diterima oleh Szeto dengan sebuah syarat. Berbincang-bincang dengan
Szeto membuat Chung-Nam sadar diri, dimana ia kemudian mengikuti langkah Szeto
mendekati dua wanita (Zoe & Talya).
Violet To dilanda
kekhawatiran ketika mengetahui kematian Siu-Man, dan kakaknya, merupakan
satu-satunya orang yang bisa ia percayai, terlepas dari sang ayah yang pendiam
dan sibuk dengan pekerjaan sehingga sang ibu memutuskan untuk pergi
meninggalkan mereka. Di libur musim panas kali ini, Vio kembali membaca novel
Keigo Higashino untuk membalas komentar terbaru di blog bacanya, dimana ia
kemudian notifikasi aneh di ponselnya, diikuti dengan post mengkhawatirkan di
charboard sekolah, hingga postingan mengejutkan di Popcorn dari superconan,
mengarakan Vio segera menghubungi kakaknya. Violet dilanda kegelisahan yang
semakin menjadi disebabkan melihat halaman Popcorn, mengarahkannya terus
menghubungi sang kakak, yang kemudian tak lagi bisa dihubungi.
Bab Delapan
N bekerja bersama
Ducky, dimana ia juga menghubungi Nga-Yee untuk memberitahukan informasi
mengenai Violet To. Dalam prosesnya, Nga-Yee sempat terkejut mendapati
keberadaan N di van putih yang berisi beberapa komputer yang meproyeksikan
gerak gerik Violet. Mengikuti saran Ducky, Nga-Yee memutuskan untuk pulang dan
kembali lagi keesokan harinya untuk menanyakan pada N perihal postingan, dan N
pun memberikan penjelasan panjang lebar. Nga-Yee kembali ikut serta dalam
pengintaian dan menyebutkan kata “pembunuh” saat menelpon, diikuti dengan penggunakan
pelantang suara terarah keesokan malamanya ketika Violet pergi ke restoran Lion
Rock.
Mengesampingkan
kegelisahannya, Nga-Yee kembali ke Broadcast Drive dan mendapati keadaan Violet
To yang begitu merosot, dimana Nga-Yee kembali membaca postingan-postingan yang
diikuti dengan penjelasan N. Di momen penetuan, Nga-Yee yang merasa ada yang janggal,
mendapatkan informasi dari N perihal kemungkinan motif Violet To dan apa yang
sebenarnya telah terjadi, membuat Nga-Yee memberikan pertahanan keras, sehingga
N pun mengungkapkan bukti-bukti yang ia temukan. Nga-Yee menangis mendapati
curhatan Siu-Man di facebook rahasia-nya sebelum ia meninggal, dan N
menunjukkan dua foto yang tersisa di ponsel Siu-Man. Mendapati kedatangan Kakak
Violet, N segera mengingat Nga-Yee perihal tindakan yang telah dilakukan
Violet, memerintahkannya untuk segera menekan tombol.
Bab Sembilan
Kenneth Lee
dilanda kecemasan dalam rangka presentasi, dan mendapati Chung-Nam terlihat
Lelah tanpa menyadari bahwa Sze Chung-nam memiliki agendanya sendiri. Nga-Yee
mengikuti perintah N, untuk berpura-pura menjadi sekretarisnya di hadapan
Chung-Nam setelah menunjukkan informasi mengenai Sze Chung-Nam. Dengan sikap
percaya diri, Chung-Nam melakukan presentasi di hadapan Szeto hanya untuk
mendapati video presentasinya menunjukkan kebejatan-kebejatan yang telah ia
lakukan. Dalam perjalanan pulang, kembali ke apartement N, Nga-Nyee mendapatkan
penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi, dimana N kemudian
mempertanyakan pada Nga-Nyee bagaimana ia akan melakukan pembayaran lima ratus
ribu-nya, diikuti dengan pengungkapan tindakan bos Ayah Nga-Yee, Tang Chun-Hoi.
Dengan cepat Nga-Yee kembali dilanda kemarahan, namun kemudian memutuskan untuk
dengan tegas menolak melakukan pembalasan dendam, sehingga N pun memberikannya
kunci.
Bab Sepuluh
Christopher Song
berusaha sekuat tenaga mendukung sang adik, Violet, setelah persidangan yang ia
menangkan untuk menjadi wali bagi Violet.
Epilog
Dengan bantuan
Wendy, Nga-Yee memindahkan barang-barangnya dari Wun Wah House, dimana dalam
prosesnya ia kembali bertemu dengan Heung, yang menceritakan kisah kepahlawanan
N.
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.
0 comments:
Post a Comment