Friday, September 1, 2023

Sinopsis "Jingga dan Senja - Esti Kinasih" Bahasa Indonesia

 Jingga dan Senja
by: Esti Kinasih

Tari berdiri di barisan depan dalam upacara keduanya sebagai anak SMA. Karena datang terlambat, Ari menyelinap lewat pagar sekolah dan meminta Tari, sebagai perempuan barisan terdepan untuk mundur, dimana Ari kemudian menyelamatkan Tari dari teriknya panas matahari. Tari tidak mampu fokus mengerjakan PR karena teringat cowok tersebut, diikuti dengan pertanyaan teman-temannya, dimana Tari pun kemudian terkejut mengetahui cowok itu adalah Ari, biang onar sekaloh.

Dalam rangka menemani adiknya, Geo, pergi ke dokter gigi, Tari terjebak dalam tawuran, tepatnya saat anak-anak SMA Brawijaya pergi ke SMA Airlangga, Tari yang bersembunyi di samping tong sampah, didapati oleh seorang anak SMA Brawijaya yang kemudian berusaha mengusirnya hanya untuk mendapati Tari memukulkan kamusnya pada ana tersebut. Ari tiba untuk membawa Tari kembali ke sekolah, bahkan mengantaskannya ke kelasnya, yang tengah berada di pelajaran kimia, Bu Pur. Para cewek rela tidak makan pada jam istirahat untuk mendengarkan informasi dari Nyoman tentang Ari, yang ternyata belum pernah pacaran.

Angga, sebagai pentolan SMA Brawijaya, pergi ke SMA Airlangga untuk mengembalikan kamus pada Tari, dimana ia selipkan catatan kecil di dalamnya. Dalam prosesnya, Ari menyadari kehadiran Angga. SMA Airlangga kembali terlibat tawuran dengan SMA Brawijaya yang mendatangi tempat mereka, dimana Tari dan Fio berdiam ketakutan di tengah-tengah. Menyadari hal itu, Ari segera beranjak untuk menyelamatkan hanya untuk mendapati Angga lebih dahulu tiba dan membawa keduanya. Menyadari kepergian anak-anak SMA Brawijaya dengan membawa Tari dan Fio, Ari segera pergi mengejar seorang diri, dimana ia diminta untuk berlutut demi keselamatan keduanya.

Mendapati laporan Bram, Angga pun mengajak Tari untuk pulang, sementara Bram mengantarkan Fio. Dalam prosesnya, Angga meminta Tari untuk menemaninya makan, dan berhasil mendapatkan informasi tentang Tari, termasuk nomor teleponnya. Dalam kecemasan, Ari memaksa teman-temannya untuk bermain futsal hingga larut malam. Ari berangkat pagi ke sekolah dan menanyakan pada Jimmy perihal Tari, dimana Ari kemudian pergi dari sekolah dan meminta Oji untuk mengecek keadaan Tari. Keesokan harinya, Ari langsung pergi menemui Tari di kelasnya untuk mengetahui apa yang terjadi, sekaligus memastikan nama Tari; Jingga Matahari. Bel masuk berbunyi, tapi Ari justru melangkahkan kakinya menuju Kantian, membeli roko dari Mas Wiji. Di jam istirahat, ketika teman-temannya menanyakan apa yang terjadi, Ari kembali datang dan mengajak Ari untuk makan bersama di kantin, dimana Ari kemudian meminta nomor hp Tari dan memberitahu nama lengkapnya.

Keterkejutan Tari perihal nama lengkap Ari dilanjutkan dengan hal lainnya, dimana anak-anak segera mempertanyakan apa yang terjadi. Malam harinya, Tari menelpo Fio, menceritakan apa yang terjadi, dimana Angga kemudian menelpon, bermaksud untuk mengantarkan Tari ke sekolah. Mendapati Angga mengantar Tari hingga depan sekolah, Ari segera menanyakan hal itu pada Tari, dan kemudian membawa Tari ke kelasnya. Wali kelas Tari (Bu Pur) tiba bersama wali kelas Ari (Bu Sam) untuk membawa Tari kembali ke kelasnya hanya untuk mendapati Ari mengikuti. Setelah berdiskusi dengan Fio, Tari mendapatkan kabar bahwa Veronica, putri pemilik Yayasan, mencarinya. Sementara itu, Ari menerima tugas-tugas sebagai hukuman dari Pak Rahardi. Dengan menumpang mobil Pak Isman hingga halte bus pertama, Tari dan Fio merasa lega, tanpa menyadari bahwa Angga mengikuti, diikuti dengan Ari tak begitu jauh di belakang.

Keesokan harinya, Tari mendapati Ari-lah yang datang menjemputnya, dimana Ari memperkenalkan diri dengan sopan pada ibunya. Ari mengendarai motornya dengan sentakan karena Tari tak bersedia untuk berpegangan padanya, hingga akhirnya Tari pun menerima keterpaksaan. Namun tak berapa lama kemudian, Angga tiba untuk mencegat Ari, dan hantaman yang sulit untuk dihadang dengan menopang sepeda motor, membuat Angga berhasil membawa Tari ke sepeda motornya. Ari pun segera mengangkat sepeda motornya dan melakukan pengejaran. Dalam kebingunan kehilangan jejak Angga, Ari menerima telepon dari Angga, dan mencegatnya yang baru saja dari SMA Airlangga. Sementara Tari masih dilanda shock, dan Fio membawanya ke kantin, Ari tiba dua puluh menit kemudian mempertanyakan sikap Tari dengan tegas, yang ternyata Tari balas dengan tegas pula. Penolakan Tari yang ketakutan, membuat amarah Ari memuncak dan keadaan kanti pun porak-poranda. Mendapati keadaan yang sudah diluar kendali, Oji memutuskan untuk menahan Ari, menelpon Ridho untuk datang membantu. Kejadian tersebut menjadi pembicaraan ramai. Di tengah pelajaran, Ari memutuskan untuk pulang, mengunjungi tempat kenangan. Mendapati informasi dari Ridho perihal sepupu Angga yang menjadi anak baru di sekolah mereka, Ari pun pergi ke SMA Brawijaya untuk menemui Angga. Angga pun kemudian pergi menemui Gita bersama Bram. Keesokan harinya, Bram mempertanyakan keseriusan Angga perihal Tari. Saat tengah berkendara, Ari terkejut mendapati motornya ditendang sehingga ia terpental, dan Angga tiba untuk mengungkapkan kemarahannya, yang ia tanggapi dengan santai. Angga pun pergi menemui Tari, mengungkapkan bahwa ia tidak bisa lagi menjemput Tari. Di sekolah Tari mendapati keanehan, dengan kabar bahwa Kak Vero tengah mencarinya. Malam harinya, Tari menerima telpon dari Angga yang menanyakan bagaimana keadaannya. Dalam kemarahan, Tari melabrak Ari di kelasnya, dan harus berhadapan dengan Vero setelahnya. Mengetahui hal itu, Ari segera melompat dari tempat duduknya, dan mendapati Tari hendak terisak dikarenakan bajunya tersobek. Sementara Oji mengantar Tari kembali ke kelasnya, Ari memberikan senyuman amarah pada Vero. Untuk memastikan keadaan, Ari memberikan peringatan pada Tari di depan gerbang sekolah hanya untuk mendapati Tari membalas tantangan.

Dalam rangka window shopping bersama Fio, Tari mendapati keberadaan Ari di foodcourt, yang kemudian mendatanginya dan mengungkapkan diri sebagai Ata, saudara kembar Ari. Setelah mengobrol cupu lama, Ata terkejut mengetahui nama Tari, nama lengkapnya, sehingga ia pun mengungkapkan nama lengkapnya sendiri.

Ari yang tengah duduk di tepi lapangan futsal dan mendapati pandangan ari, segera pergi menghampirinya. Mendapati pesan Ari setelah telepon yang tidak diangkat, Tari berdecak kesal, dan kemudian mengirimkan nomor Ari pada Ata. Ari mendatangi kelas Tari dengan ekspresi kaku, dimana ia mempertanyakan perihal Ata. Di jam olahraga, Tari mendapati Ari ikut serta bermain di lapangan football, dimana Ari mendatanginya dan menggandengnya untuk berlari. Pak Adang tiba untuk menghentikan tindakan Ari, sehingga Tari akhirnya bisa berlatih basket dengan tenang hanya untuk mendapati Fio tiba dan mengungkapkan bahwa Ari telah membawa bajunya. Mendapati seragamnya dipakai oleh Ari dan saling tertawa dengan teman-temannya, Tari hanya bisa berdiam diri, dimana Pak Adang pun tak banyak membantu hingga Tari tak mampu berkonsentrasi dalam latihan. Setelah melepas seragam Tari, Ari kemudian membantu Tari dalam latihan basket, membuat mereka menjadi tontonan. Tari mengungkapkan perbuatan Ari pada Ata, dan Oji kemudian tiba dengan membawa paperbag berisi coklat dari Ari.

Di koridor, Ari menyapa Tari, dan kemudian menerima telepon dari Ata, dimana Ari kemudian menghapus nomor Ata dari hp Tari. Di saat menunggu telepon Ata, Tari mendapati telepon dari Angga, yang ternyata sudah ada di depan rumahnya, sehingga Tari pun tak bisa membuat alasan, dimana Angga menyadari apa yang terjadi dan memutuskan untuk mundur. Keesokan paginya, dengan mata sembap, Tari tiba di sekolah mendekati bel berbunyi hanya untuk mendapati Ari juga baru saja tiba dan menanyakan keadaannya. Di jam istirahat, Tari akhirnya menerima telepon dari Ata, yang menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, dimana Ata kemudian mengungkapkan bahwa ia tengah berada di depan sekolahnya.

Selesai jam terakhir, Tari dan Fio segera beranjak menuju gerbang untuk menemui Ata, yang ternyata menunggu di depan kompleks. Dengan mengendarai Everest, Ata membawa Tari dan Fio ke sebuah rumah makan sederhana dan kemudian menanyakan apa yang telah terjadi. Di saat Tari dan Fio tengah membicarakan Ata, Ari muncul dan menengahi mereka, dimana Ari kemudian mendatangi Tari dan Fio yang tengah makan di kantin. Setelah insiden di kantin tersebut, Ari mengirimkan SMS perihal kesungguhannya pada Tari.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


0 comments:

Post a Comment

 
;