Saturday, December 29, 2018

Sinopsis "Cewek!!! - Esti Kinasih" Bahasa Indonesia

 Cewek!!!
By: Esti Kinasih

 

Langen dan Fani telah lama menunggu di depan sekretariat Maranon hanya untuk mendapati Rei dan Bima kembali meminta maaf dan menjanjikan kepastian malam minggu berikutnya. Namun Maranon menggunakan waktu libur tersebut untuk acara Maraton Salak-Gede-Pangrango sebelum Maraton Pulau Jawa, membuat Rei pergi menemui Langen dan meminta maaf sekaligus izin dengan lembut, sementara Bima yang tidak mendapatkan tanggapan serius mengungkapkan kisah panas pada Fani.

Bersama dengan Fani, Langen pergi menemui Febi dan mengajaknya melakukan protes bersama hanya untuk mendapati Febi memberikan petuah-petuah. Menanggapi hal itu, Langen dan Fani pergi meminta bantuan Salsha. Dua hari kemudian, Salsha datang ke kampus untuk menjalankan aksinya dengan mengatasnamakan Ratih.

Langen dan Fani menerima penjelasan yang mengejutkan dari Salsha. Mendapati penuturan Rangga, Langen berusaha membantu dengan menjadikan Vinka (cewek mirip Salsha) sebagai kambing hitam. Langen kemudian menerima telpon dari Febi yang menanyakan perihal rencana protes mereka. Setelah menerima penjelasan dari Langen, Febi memutuskan untuk ikut andil dalam rencana tersebut.

Langen, Fani, dan Febi melakukan pengenalan pendakian dengan bantuan Iwan. Pagi-pagi sekali, Langen dan Fani telah siap, namun harus tertahan di tempat Febi. Setelah berkenalan dengan teman-teman Iwan, mereka dibawa menemui Kang Asep di sebuah warung. Di awal pelatihan mendaki jalan setapak yang lumayan terjal, sikap Febi yang tidak menerima bantuan membuatnya berkali-kali terguling-guling, dimana perkataan Iwan membuat Febi melakukan balas dendam. Setelah cukup ceristirahat, Iwan cs yang mendapati Langen, Fani, dan Frbi telah kehabisan stamina di 1/5 pendakian, memutuskan untuk membuat rencana baru.

Rei, Bima, dan Rangga, pergi menemui cewek mereka dan mengungkapkan bahwa libur semester ini mereka hendak mendaki Jayawijaya, Carstenz Pyramid, sehingga tak memiliki waktu luang. Mendapati hal itu, Fani segera mengungkapkan kemarahannya pada Rei, namun tak berdaya di hadapan Bima. Hal itu terjadi karna Fani berpacaran dengan Bima karena terpaksa. Langen cs kemudina pergi menemui Iwan yang mengarahkan mereka untuk mencoba rencana kebut gunung.

Setelah membantu Iwan cs menyiapkan peralatan, Langen cs segera tidur untuk berangkap pagi-pagi keesokan harinya. Sementara Iwan cs pergi ke tempat start terlebih dahulu, Langen cs pergi mengunjungi warung basecamp Rei cs untuk mengungkapkan tantangan kebut gunung. Dimana di sana, mereka mendapati Stella dan Pamela Anderson.

Melalui jalan yang sudah ditentukan, Iwan cs memandu Langen cs memulai pendakian, dimana Febi pinsang saat memasuki jam keempat, sehingga mereka beristirahat terlebih dahulu. Fani kemudian terjatuh dan Iwan berhasil menyelamatkannya namun hal itu membuat Langen terlepas dari genggaman dan jatuh menimpa pohon.  Setelah beristirahat cukup lama, mereka mendaki langkan yang teraliri air yang membuat Febi tergelincir dan Rizal yang berusaha menyelamatkannya menderita luka yang cukup parah. Akhirnya, Langen cs tiba di puncak dan menerima ucapan selamat dari Iwan cs.

Rei cs tiba dengan tertegun melihat keberhasilan Langen cs. Dan dengan intruksi dari Iwan cs, Langen cs turun terlebih dahulu sementaraIwan cs mengalihkan perhatian Rei cs. Di tempat yang telah ditentukan, Langen cs dijemput oleh Iwan cs dan mereka menuruni gunung dengan berlari. Dimana Rei cs melakukan gerakan cepat mengejar Langen cs. Menggunakan taktik sembunyi dan memotong jalan, Iwan cs berhasil mengantarkan Langen cs ke dekat basecamp.

Setelah melewati base camp, Langen cs menjalankan aksi selanjutnya dengan bantuan Mang Asep dan Teh Neneng sementara Iwan cs tidak lagi ambil bagian. Rei cs sangat terkejut mendapati keadaan Langen cs yang mabuk-mabukan sambil berjudi dan menantangi mereka dengan cemoohan-cemoohan. Tidak mampu menahan amatah, Bima maju untuk menghentikan Langen cs diikuti oleh Rei, sementara Rangga diam terpaku. Aksi perebutan botol pun terjadi, membuat Mang Asep berinisiatif dengan membuat kebakaran.

Menanggapi perkataan Bima, Rei menyadari kejanggalan-kejanggalan dari peristiwa sebelumnya dan pergi menjemput Langen untuk malam mingguan. Rei memacu Jeep-nya dengan kecepatan tinggi, membuat Langen ketakutan dan menjerit-jerit. Namun Langen kemudian mengungkapkan bahwa itu hanyalah kepura-puraan, membuat Rei ternganga diiringi permintaan penjelasan yang tegas. Langen menolak untuk berbicara sehingga Rei memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

Mendapat perasaa tak enak, Fani pergi untuk menemui Langen dan berusaha membuntuti Rei-Langen. Ia akhirnya tiba di taman saat Rei dan Langen tengah merayakan perpisahan mereka, membuat Fani ternganga sekaligus takjub atas keberhasilan Langen. Setibanya di rumah, Fani dengan was-was membawa Langen ke kamarnya, dimana Ijah juga ikut membantu.

Dipenuhi rasa kahwatir dan penyesalan Rei berulang kali menelpon rumah Langen dan Fani, namun tak mendapati keberadaan Langen, membuatnya terus menerus menyusuri jalan dan berakhir di sebuah warung pada pagi buta, dengan seorang pengamen yang menyanyikan lagu-lagu menyayat hati. Rei kemudian menelpon Bima untuk meminta saran.

Mendapati hasil penyelidikan Bima tidaklah membuahkan hasil, Rei pergi kuliah dengan kusut dan tetap tidak mendapati Langen, membuatnya pergi menemui Mama Langen hanya untuk mendapati Langen berada di rumah Fani. Rei pun segera pergi ke Rumah Fani setelah menegur Fani di kampus, namun ia mendapati Rumah Langen kosong. Dengan bantaun Bima, Rei berhasil menelusuri setiap ruangan Rumah Langen, namun tetap tidak mendapati keberadaan Langen.

Menyadari Langen sudah putus dari Rei, Fani membulatkan tekad meminta putus pada Bima hanya untuk mendapati dirinya dipojokkan. Mendapati Langen tengah sendirian, Rei segera pergi menghampiri hanya untuk mendapatkan penghinaan. Sementara Rei yang tengah patah hati ditemani Bima, Langen ditemani Fani. Setelah bersitegang dengan Bima, Rei meminta Fani untuk menyerahkan jadwal Maranon pada Langen hanya untuk mendapati penolakan.

Untuk mengenyahkan kekhawatiran Febi, Langen dan Fani mengadakan perayaan bersamanya di sebuah restoran italia. Sementara itu, Rangga yang secara tidak sengaja bertemu dengan Salsha di mall, segera menelpon Rei dan Bima. Mendapati kedatangan Bima, Salsha menyadari kesalahannya dan berusaha melarikan diri. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan dan berakhir dengan sorak sorai para penonton. Dengan ancaman harus menginap, Salsha menyerah dan mengungkapkan hubungannya dengan Langen dan Fani. Dimana ia kemudian diantar oleh keduanya hingga depan rumah.

Dalam kegelisahan, Salsha mendapat kunjungan dari Iwan, yang segera memanggil Langen dan Fani setelah mendengar penuturan Salsha. Di rumah Febi, Rangga menerima peringatan keras perihal berubahnya tingkah laku Febi. Sementara itu, Langen dan Fani yang bermaksud memberitahu Febi, tidak bisa menghubungi Febi, juga tidak mendapatinya di kampus.

Mengingat Langen udah keluar dan Febi tak juga bisa dihubungi, tinggal Fani yang harus berhadapan dengan Bima. Mendapati rencana Rei yang hendak balikan dengan Langen, Bima memikirkan rencana yang matang untuk melawan Fani.

Menyesuaikan dengan rencana Rei, Bima menjalankan rencananya dengan bantuan Rangga. Bima berhasil membawa Fani dan memberikannya suprise berupa kado, sementara Langen pergi mencari Rei hanya untuk mendapati dirinya dipermalukan. Langen yang menerima kabar dari Fani, segera tancap gas untuk memeriksa kado pemberian Bima dengan penuh kecurigaan, namun tak membuahkan hasil.

Untuk menurunkan kewaspadaan Langen dan Fani, Rei dan Bima pura-pura sibuk sementara Rangga memulai aksi dengan bantuan Dekha. Mengikuti aba-aba Rangga, Bima menjalankan aksinya, yakni membawa Fani ke kebun duren milik Engkong Dekha. Mendapati hilangnya Fani, Langen segera pergi mencarinya hingga pergi ke Fakultas Perminyakan tanpa menyadari aksi yang telah direncanakan Rei dan Rangga. Setelah beberapa hari tak masuk kelas, Langen berusaha memaksa Rei untuk membantah tuduhan negatif atasnya hanya untuk mendapati tuduhan itu semakin runyam.

Mendapati Langen tidak juga pergi ke kampus, Rei bermaksud untuk mengalah dan segera mendapatkan penentangan keras Bima dan Rangga. Teringat perbuatan Rangga pada Langen, Rei pergi menghajarnya sepulang sekolah, namun dihadang oleh Bima yang mengungkapkan akan menemukan bukti perigal Langen. Mendapati gosip yang tersebar, Febi menjalankan siasat dan berusaha menghubungi Langen dan Fani, mengarahkannya bertemu dengan Fiona (Salsha). Berkat bantuan Febi, Langen berhasil mendapatkan kembali nama baiknya.

Fani yang tidak memercayai ramalan bintang, mendapati Bima berada di teras rumahnya, membuatnys terkurung di ruang tam sendiri. Mendapati penuturan Bima perihal Iwan cs, Fani tidak tahu harus berbuat apa, namun Ijah datang untuk memberikan pertolongan. Mendapati hal itu, Bima memasang tampang memelas yang berhasil membuat Ijah berganti pihak.

Tantangan Fani menjadi bumerang, karna ia kemudian mendapati dirinya diculik oleh Bima yang bersedia menjalankan tantangan bikini, membuat Fani pingsan dan berakhir di kamar Bima. Fani berhasil melarikan diri, bahkan berhasil sampai rumah, namun dalam gendongan Bima yang berhasil mencegatnya di tengah jalan dan bermaksud menjalankan tantangan Fani untuk menciumnya di hadapan sang Ibu. Berhasil mendapatkan simpati dari Ijah dan sang Ibu, Bima berusaha mengajak Fani makan dan menyerahkan obat-obatan, membuat sang Ibu memercayakan Bima untuk menjaga Fani.

Untuk melakukan perang terbuka, Langen cs meminta bantuan Iwan, yang mengerahkan kamp konsentrasi (lari, push up, sit up, pull up, dan jump up) di Gelora. Langen cs mengajukan tantangan mereka pada Rei cs yang menyambutnya dengan climbing bersama dalam dua minggu. Mendapati Febi bersikeras untuk ikut, Rangga memberitahu keluarga Febi, membuat Febi kembali menjadi tahanan rumah. Mengetahui lokasi peperangan, Febi mencari cara untuk menyampaikannya, dimana Febi kemudian kabur dari rumah agar bisa ikut andil dalam peperangan tersebut.

Hari yang telah dijanjikan akhirnya tiba, Langen dan Fani berhadapan dengan Bima dan Rangga, sementar Rei telah menunggu di lokasi. Dengan mengendarai Jeep, Bima mengemudi dengan manuver gila-gilaan, yang ternyata mampu diikuti oleh Langen yang mengendarai Kijang. Sesampainya di luar kota, manuver semakin menggila hingga Bima mengendara sejajar dengan sebuah bus. Klakson-an dari mobil yang berbeda arah pun bersahutan, begitu juga dari belakang Kijang Langen. Namun Bima toba-tiba mempercepat lajunya, meninggalkan Langen yang harus berhadapan dengan sebuah truk trailer.

Langen dan Fani memulai start peperangan melawan Rei cs dan berhasil melewati pendakian pertama, dilanjutkan dengan pendakian kedua yang dibantu oleh Iwan cs dalam pengurangan carrier. Disaat Rei cs beristirahat untuk makan, Langen dan Fani menerima bantuan Iwan cs mengikuti jalur potong kompas. Menyadari kejanggalan yang terjadi Rei cs mempercepat laju hingga tiba di tebing yang dikenal sebagai “Jalan Setan”. Setelah terpaksa harus menyelamatkan Fani dan Langen yang terjatuh, Rei cs mengungkapkan bahwa tiga kali pertolongan berarti kekalahan Langen dan Fani.

Menyadari keadaan Langen dan Fani tak lagi memungkinkan, Iwan cs memutuskan untuk mengakhiri peperangan dan membiarkan Theo beraksi. Mendapati Bima menderita luka parah di tangan kirinya, Rei langsung menghujam Langen, dilanjutkan dengan rayuan Bima pada Fani. Mendapati Langen dan Fani tetap bersikeras tidak mau mengaku, Rei mengungkapkan bahwa ia tidak segan-segan untuk melakukan perampasan kehormatan. Namun Langen dan Fani menjalankan rencana rahasia mereka saat tiba di sebuah Batu Besar, memaksa Rei dan Bima untuk mengaku kalah dan menandatangani surat pernyataan kekalahan tersebut.

Langen kembali berpacaran dengan Rei dengan dominasi atas cewek-cewek. Rangga yang masih merasa superior, segera mengakui kekalahan dan meminta bantuan Langen perihal kepulangan Febi ke kota asalnya.

 


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri

0 comments:

Post a Comment

 
;