Saturday, December 29, 2018 0 comments

Sinopsis "Cewek!!! - Esti Kinasih" Bahasa Indonesia

 Cewek!!!
By: Esti Kinasih

 

Langen dan Fani telah lama menunggu di depan sekretariat Maranon hanya untuk mendapati Rei dan Bima kembali meminta maaf dan menjanjikan kepastian malam minggu berikutnya. Namun Maranon menggunakan waktu libur tersebut untuk acara Maraton Salak-Gede-Pangrango sebelum Maraton Pulau Jawa, membuat Rei pergi menemui Langen dan meminta maaf sekaligus izin dengan lembut, sementara Bima yang tidak mendapatkan tanggapan serius mengungkapkan kisah panas pada Fani.

Bersama dengan Fani, Langen pergi menemui Febi dan mengajaknya melakukan protes bersama hanya untuk mendapati Febi memberikan petuah-petuah. Menanggapi hal itu, Langen dan Fani pergi meminta bantuan Salsha. Dua hari kemudian, Salsha datang ke kampus untuk menjalankan aksinya dengan mengatasnamakan Ratih.

Langen dan Fani menerima penjelasan yang mengejutkan dari Salsha. Mendapati penuturan Rangga, Langen berusaha membantu dengan menjadikan Vinka (cewek mirip Salsha) sebagai kambing hitam. Langen kemudian menerima telpon dari Febi yang menanyakan perihal rencana protes mereka. Setelah menerima penjelasan dari Langen, Febi memutuskan untuk ikut andil dalam rencana tersebut.

Langen, Fani, dan Febi melakukan pengenalan pendakian dengan bantuan Iwan. Pagi-pagi sekali, Langen dan Fani telah siap, namun harus tertahan di tempat Febi. Setelah berkenalan dengan teman-teman Iwan, mereka dibawa menemui Kang Asep di sebuah warung. Di awal pelatihan mendaki jalan setapak yang lumayan terjal, sikap Febi yang tidak menerima bantuan membuatnya berkali-kali terguling-guling, dimana perkataan Iwan membuat Febi melakukan balas dendam. Setelah cukup ceristirahat, Iwan cs yang mendapati Langen, Fani, dan Frbi telah kehabisan stamina di 1/5 pendakian, memutuskan untuk membuat rencana baru.

Rei, Bima, dan Rangga, pergi menemui cewek mereka dan mengungkapkan bahwa libur semester ini mereka hendak mendaki Jayawijaya, Carstenz Pyramid, sehingga tak memiliki waktu luang. Mendapati hal itu, Fani segera mengungkapkan kemarahannya pada Rei, namun tak berdaya di hadapan Bima. Hal itu terjadi karna Fani berpacaran dengan Bima karena terpaksa. Langen cs kemudina pergi menemui Iwan yang mengarahkan mereka untuk mencoba rencana kebut gunung.

Setelah membantu Iwan cs menyiapkan peralatan, Langen cs segera tidur untuk berangkap pagi-pagi keesokan harinya. Sementara Iwan cs pergi ke tempat start terlebih dahulu, Langen cs pergi mengunjungi warung basecamp Rei cs untuk mengungkapkan tantangan kebut gunung. Dimana di sana, mereka mendapati Stella dan Pamela Anderson.

Melalui jalan yang sudah ditentukan, Iwan cs memandu Langen cs memulai pendakian, dimana Febi pinsang saat memasuki jam keempat, sehingga mereka beristirahat terlebih dahulu. Fani kemudian terjatuh dan Iwan berhasil menyelamatkannya namun hal itu membuat Langen terlepas dari genggaman dan jatuh menimpa pohon.  Setelah beristirahat cukup lama, mereka mendaki langkan yang teraliri air yang membuat Febi tergelincir dan Rizal yang berusaha menyelamatkannya menderita luka yang cukup parah. Akhirnya, Langen cs tiba di puncak dan menerima ucapan selamat dari Iwan cs.

Rei cs tiba dengan tertegun melihat keberhasilan Langen cs. Dan dengan intruksi dari Iwan cs, Langen cs turun terlebih dahulu sementaraIwan cs mengalihkan perhatian Rei cs. Di tempat yang telah ditentukan, Langen cs dijemput oleh Iwan cs dan mereka menuruni gunung dengan berlari. Dimana Rei cs melakukan gerakan cepat mengejar Langen cs. Menggunakan taktik sembunyi dan memotong jalan, Iwan cs berhasil mengantarkan Langen cs ke dekat basecamp.

Setelah melewati base camp, Langen cs menjalankan aksi selanjutnya dengan bantuan Mang Asep dan Teh Neneng sementara Iwan cs tidak lagi ambil bagian. Rei cs sangat terkejut mendapati keadaan Langen cs yang mabuk-mabukan sambil berjudi dan menantangi mereka dengan cemoohan-cemoohan. Tidak mampu menahan amatah, Bima maju untuk menghentikan Langen cs diikuti oleh Rei, sementara Rangga diam terpaku. Aksi perebutan botol pun terjadi, membuat Mang Asep berinisiatif dengan membuat kebakaran.

Menanggapi perkataan Bima, Rei menyadari kejanggalan-kejanggalan dari peristiwa sebelumnya dan pergi menjemput Langen untuk malam mingguan. Rei memacu Jeep-nya dengan kecepatan tinggi, membuat Langen ketakutan dan menjerit-jerit. Namun Langen kemudian mengungkapkan bahwa itu hanyalah kepura-puraan, membuat Rei ternganga diiringi permintaan penjelasan yang tegas. Langen menolak untuk berbicara sehingga Rei memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

Mendapat perasaa tak enak, Fani pergi untuk menemui Langen dan berusaha membuntuti Rei-Langen. Ia akhirnya tiba di taman saat Rei dan Langen tengah merayakan perpisahan mereka, membuat Fani ternganga sekaligus takjub atas keberhasilan Langen. Setibanya di rumah, Fani dengan was-was membawa Langen ke kamarnya, dimana Ijah juga ikut membantu.

Dipenuhi rasa kahwatir dan penyesalan Rei berulang kali menelpon rumah Langen dan Fani, namun tak mendapati keberadaan Langen, membuatnya terus menerus menyusuri jalan dan berakhir di sebuah warung pada pagi buta, dengan seorang pengamen yang menyanyikan lagu-lagu menyayat hati. Rei kemudian menelpon Bima untuk meminta saran.

Mendapati hasil penyelidikan Bima tidaklah membuahkan hasil, Rei pergi kuliah dengan kusut dan tetap tidak mendapati Langen, membuatnya pergi menemui Mama Langen hanya untuk mendapati Langen berada di rumah Fani. Rei pun segera pergi ke Rumah Fani setelah menegur Fani di kampus, namun ia mendapati Rumah Langen kosong. Dengan bantaun Bima, Rei berhasil menelusuri setiap ruangan Rumah Langen, namun tetap tidak mendapati keberadaan Langen.

Menyadari Langen sudah putus dari Rei, Fani membulatkan tekad meminta putus pada Bima hanya untuk mendapati dirinya dipojokkan. Mendapati Langen tengah sendirian, Rei segera pergi menghampiri hanya untuk mendapatkan penghinaan. Sementara Rei yang tengah patah hati ditemani Bima, Langen ditemani Fani. Setelah bersitegang dengan Bima, Rei meminta Fani untuk menyerahkan jadwal Maranon pada Langen hanya untuk mendapati penolakan.

Untuk mengenyahkan kekhawatiran Febi, Langen dan Fani mengadakan perayaan bersamanya di sebuah restoran italia. Sementara itu, Rangga yang secara tidak sengaja bertemu dengan Salsha di mall, segera menelpon Rei dan Bima. Mendapati kedatangan Bima, Salsha menyadari kesalahannya dan berusaha melarikan diri. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan dan berakhir dengan sorak sorai para penonton. Dengan ancaman harus menginap, Salsha menyerah dan mengungkapkan hubungannya dengan Langen dan Fani. Dimana ia kemudian diantar oleh keduanya hingga depan rumah.

Dalam kegelisahan, Salsha mendapat kunjungan dari Iwan, yang segera memanggil Langen dan Fani setelah mendengar penuturan Salsha. Di rumah Febi, Rangga menerima peringatan keras perihal berubahnya tingkah laku Febi. Sementara itu, Langen dan Fani yang bermaksud memberitahu Febi, tidak bisa menghubungi Febi, juga tidak mendapatinya di kampus.

Mengingat Langen udah keluar dan Febi tak juga bisa dihubungi, tinggal Fani yang harus berhadapan dengan Bima. Mendapati rencana Rei yang hendak balikan dengan Langen, Bima memikirkan rencana yang matang untuk melawan Fani.

Menyesuaikan dengan rencana Rei, Bima menjalankan rencananya dengan bantuan Rangga. Bima berhasil membawa Fani dan memberikannya suprise berupa kado, sementara Langen pergi mencari Rei hanya untuk mendapati dirinya dipermalukan. Langen yang menerima kabar dari Fani, segera tancap gas untuk memeriksa kado pemberian Bima dengan penuh kecurigaan, namun tak membuahkan hasil.

Untuk menurunkan kewaspadaan Langen dan Fani, Rei dan Bima pura-pura sibuk sementara Rangga memulai aksi dengan bantuan Dekha. Mengikuti aba-aba Rangga, Bima menjalankan aksinya, yakni membawa Fani ke kebun duren milik Engkong Dekha. Mendapati hilangnya Fani, Langen segera pergi mencarinya hingga pergi ke Fakultas Perminyakan tanpa menyadari aksi yang telah direncanakan Rei dan Rangga. Setelah beberapa hari tak masuk kelas, Langen berusaha memaksa Rei untuk membantah tuduhan negatif atasnya hanya untuk mendapati tuduhan itu semakin runyam.

Mendapati Langen tidak juga pergi ke kampus, Rei bermaksud untuk mengalah dan segera mendapatkan penentangan keras Bima dan Rangga. Teringat perbuatan Rangga pada Langen, Rei pergi menghajarnya sepulang sekolah, namun dihadang oleh Bima yang mengungkapkan akan menemukan bukti perigal Langen. Mendapati gosip yang tersebar, Febi menjalankan siasat dan berusaha menghubungi Langen dan Fani, mengarahkannya bertemu dengan Fiona (Salsha). Berkat bantuan Febi, Langen berhasil mendapatkan kembali nama baiknya.

Fani yang tidak memercayai ramalan bintang, mendapati Bima berada di teras rumahnya, membuatnys terkurung di ruang tam sendiri. Mendapati penuturan Bima perihal Iwan cs, Fani tidak tahu harus berbuat apa, namun Ijah datang untuk memberikan pertolongan. Mendapati hal itu, Bima memasang tampang memelas yang berhasil membuat Ijah berganti pihak.

Tantangan Fani menjadi bumerang, karna ia kemudian mendapati dirinya diculik oleh Bima yang bersedia menjalankan tantangan bikini, membuat Fani pingsan dan berakhir di kamar Bima. Fani berhasil melarikan diri, bahkan berhasil sampai rumah, namun dalam gendongan Bima yang berhasil mencegatnya di tengah jalan dan bermaksud menjalankan tantangan Fani untuk menciumnya di hadapan sang Ibu. Berhasil mendapatkan simpati dari Ijah dan sang Ibu, Bima berusaha mengajak Fani makan dan menyerahkan obat-obatan, membuat sang Ibu memercayakan Bima untuk menjaga Fani.

Untuk melakukan perang terbuka, Langen cs meminta bantuan Iwan, yang mengerahkan kamp konsentrasi (lari, push up, sit up, pull up, dan jump up) di Gelora. Langen cs mengajukan tantangan mereka pada Rei cs yang menyambutnya dengan climbing bersama dalam dua minggu. Mendapati Febi bersikeras untuk ikut, Rangga memberitahu keluarga Febi, membuat Febi kembali menjadi tahanan rumah. Mengetahui lokasi peperangan, Febi mencari cara untuk menyampaikannya, dimana Febi kemudian kabur dari rumah agar bisa ikut andil dalam peperangan tersebut.

Hari yang telah dijanjikan akhirnya tiba, Langen dan Fani berhadapan dengan Bima dan Rangga, sementar Rei telah menunggu di lokasi. Dengan mengendarai Jeep, Bima mengemudi dengan manuver gila-gilaan, yang ternyata mampu diikuti oleh Langen yang mengendarai Kijang. Sesampainya di luar kota, manuver semakin menggila hingga Bima mengendara sejajar dengan sebuah bus. Klakson-an dari mobil yang berbeda arah pun bersahutan, begitu juga dari belakang Kijang Langen. Namun Bima toba-tiba mempercepat lajunya, meninggalkan Langen yang harus berhadapan dengan sebuah truk trailer.

Langen dan Fani memulai start peperangan melawan Rei cs dan berhasil melewati pendakian pertama, dilanjutkan dengan pendakian kedua yang dibantu oleh Iwan cs dalam pengurangan carrier. Disaat Rei cs beristirahat untuk makan, Langen dan Fani menerima bantuan Iwan cs mengikuti jalur potong kompas. Menyadari kejanggalan yang terjadi Rei cs mempercepat laju hingga tiba di tebing yang dikenal sebagai “Jalan Setan”. Setelah terpaksa harus menyelamatkan Fani dan Langen yang terjatuh, Rei cs mengungkapkan bahwa tiga kali pertolongan berarti kekalahan Langen dan Fani.

Menyadari keadaan Langen dan Fani tak lagi memungkinkan, Iwan cs memutuskan untuk mengakhiri peperangan dan membiarkan Theo beraksi. Mendapati Bima menderita luka parah di tangan kirinya, Rei langsung menghujam Langen, dilanjutkan dengan rayuan Bima pada Fani. Mendapati Langen dan Fani tetap bersikeras tidak mau mengaku, Rei mengungkapkan bahwa ia tidak segan-segan untuk melakukan perampasan kehormatan. Namun Langen dan Fani menjalankan rencana rahasia mereka saat tiba di sebuah Batu Besar, memaksa Rei dan Bima untuk mengaku kalah dan menandatangani surat pernyataan kekalahan tersebut.

Langen kembali berpacaran dengan Rei dengan dominasi atas cewek-cewek. Rangga yang masih merasa superior, segera mengakui kekalahan dan meminta bantuan Langen perihal kepulangan Febi ke kota asalnya.

 


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri

Saturday, December 22, 2018 0 comments

Sinopsis "Emotional Healing Therapy - Irma Rahayu" Bahasa Indonesia

Emotional Healing Therapy
By: Irma Rahayu

Dalam keadaan dirugikan, tenangkanlah diri anda – terima emosi – istighfar – sending love meditation – kirimkan al-Fatihah – perbanyak senyum dan bersyukur.

Segala sesuatunya bergantung pada niat kita. Gunakanlah teknik “Touch and Breath” untuk menenangkan diri atau pun orang lain. Setiap orang tentu memiliki emosi yang terpendam, yang selayaknya diakui dan diterima dalam keadaan tenang, sehingga perasaan tersebut terrelakan. Mirror Therapy menjadikan kita lebih percaya diri, yakni dengan lebih memfokuskan diri pada apa yang kita sukai dari diri kita. Setelah melakukan proses digging deeper (menggali lebih jauh ke dalam), kita lakukan proses Inner Child, yakni duduk relaksasi sambil membayangkan diri kecil kita – berusaha memahami perasaan diri kecil kita dengan penuh kasih sayang – menghadapi yang menyakiti diri kecil kita untuk meluapkan seluruh isi hati, diikuti dengan peleraan (pemberiaan maaf) – kembali menemui diri kecil kita untuk memberinya semangat serta terimakasih. Pendaman emosi menimbulkan penyakit yang diikuti dengan sindrom-sindrom seperti menangis, tanggungjawab, frustasi seksual (perasaan bersalah), perlawanan, dan melarikan diri.

Salah satu cara terbaik untuk memutuskan tali emosi yang diwariskan adalah dengan metode Forgiveness Therapy setelah didahului dengan Emotional Healing. Yakni menghadirkan dan merasakan emosi dari peristiwa, mengungkapkan seluruh perasaan pada orang yang terkait, lalu doakan kebaikan padanya, dan diakhiri dengan afirmasi positif.

Tidak ada salahnya anda berupaya memperbaiki situasi dengan bergantung hanya pada Tuhan. Menanggapi kebohongan orang lain, doakanlah, sementara menanggapi kebohongan sendiri, maafkanlah diri dengan melakukan inner child. Kenalilah kelebihan dalam diri anda, sehingga anda bisa menentukan ilmu yang bermanfaat bagi anda. Hubungan percintaan pun seringkali berhubungan dengan inner child. Marah yang dilampiaskan atau pun yang dipendam, sama-sama tidak baik untuk kesehatan. Dari itu lakukanlah anger management; pernapasan meditasi – peregangan otot – afirmasi positif – tersenyumlah. Begitu pula dengan perasaan sedih; pernapasan meditasi – menghadirkan peristiwa – menyampaikan kesedihan – ucapkan terimakasih – tarik napas panjang dan bersyukur. Dalam berkompetisi, jadikanlah kompetitor anda sebagai guru. Untuk masalah percintaan, lakukanlah sending love, yakni menuliskan permasalahan – touch and breath – bayangkan wajah dan panggil namanya pelan lalu katakan; I love you, I forgive you, God bless you. Dalam hubungan, kita bisa melakukan emotional healing yang diikuti oleh selftalk setelah menuliskan kekurangan-kelebihan pasangan, dan diakhiri dengan sending love. Rahasia dalam relationship adalah hadiah dan pujian. Untuk masalah utang, ketahuilah jumlah utang – sadari penyebab berutang dan ketakutan spesifik akan uang – touch ad breath – sadari dan catat perasaan anda atas Ayah – Forgiveness Therapy. Pengalihan dan pelarian membawa kesengsaraan, dari itu temukan sumber masalahnya dan lakukanlah emotional healing. Untuk diterima oleh semua orang, anda harus menerima diri sendiri, baik saat ini maupun masalalu. Menanngapi rasa patah hati, tuliskan perasaan negatif dan positif anda tentang si dia - ungkapkan segala perasaan melalui suara dari bibir dengan membayangkan wajah si dia - tutup dengan syukur. Hidup adalah seni berproses dalam perubahan. Sabar hendaknya diikuti rasa ikhlas dan syukur (smile and say; thanks God). Penyakit fisik merupakan bentuk adanya energi negatif, dari itu berbenah dirilah. Sesungguhnya yang paling dibutuhkan seseorang adalah kehadiran cinta dan perhatian yang nyata. Brainwave yang paling berharga sebenarnya berada di rumah anda. Lakukanlah perubahan dari diri sendiri. Ketika rasa takut datang, terimalah, lalu sedikit bergeraklah... dan lepaskan. Ingatlah selalu, prasangka bisa menjadi kenyataan. Ingat saja bahwa semua pasti ada masanya, karena di setiap kesulitan pasti ada pintu-pintu kemudahan. Hiduplah dalam kesadaran bahwa semua hal dalam hidup ini hanya perlu diakui, dirasakan, kemudian diserahkan kembali kepada Tuhan yang maha esa.

Pesan terakhir: “Ketika energi dalam tubuh kita sudah selaras, maka hidup kita akan menjadi lebih nyaman sekalipun bersama orang yang paling menyebalkan, insya Allah.”



Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

Saturday, December 15, 2018 0 comments

Sinopsis "Mati Ketawa ala Refotnasi - Emha Ainun Nadjib" Bahasa Indonesia

Mati Ketawa ala Refotnasi
By: Emha Ainun Nadjib

Krisis 1998 terjadi diakrenakan uang Indonesia dibawa lari ke luar negeri oleh 16 Tionghoa kaya raya, diiringi ketidakmampuan pemerintah mengendalikan harga minyak. Masalah utamanya ialah pemerintah yang belum bisa dipercaya.

Krisis politik dan krisis ekonomi di negara kita sebenarnya hanyalah produk dari krisis akhlak dan krisis budaya.

Harus adanya “uang tak terduga” dalam ilmu dan pengetahuan manusia yang bersifat relatif, mengingatkan kita betapa pentingnya sikap rendah hati.

Saya khawatir REFORMASI yang kitadilakukan adalah “lari sprint”, bukan maraton yang panjang, yang mengarah pada kesombongan.

Masyarakat kita yang tidak punya pemimpin melainkan penguasa, yang bukannya menjadi panutan melainkan si panutanlah yang harus manut pada kita, harus ditolong langsung oleh Tuhan.

Faktor-faktor kemenangan dalam duel-duel final bisa dikalahkan oleh nasib. Dari itu, yang penting ialah selamat, sebagaimana keselamatan Nayya dari rahim Novia.

Pertandingan final antara Iran dan Amerika, mengingtakan kita pada pribahasa “Kalau kau tak bisa kalahkan dia, rangkullah …”. Dari itu, marilah menjalankan wirid 369 dalam rangka menyambut peperangan kita sendiri.

Keadaan rakyat Indonesia saat ini seumpama gerhana bulan, nilai atau rahmat Allah yang semestinya DIPANTULKAN OLEH BULAN untuk menyejahterakan bumi, DITUTUPI OLEH BUMI itu sendiri.

Masyarakat merasa menjadi pribadi pejuang atas turunnya Soeharto sebagaimana pencetak gol yang tak menyadari bagaimana bola bisa berada di hadapannya.

“Partai Islam” tak harus berarti sektarianisme, yang penting adalah produknya.

Sebagaimana terciptanya gol melalui scrimmage (pergulatan) di depan gawang, kita juga tidak menyadari scrimmage turunnya Soeharto.

Dalam bahasa ilmu sosial, bangsa Indonesia mengalami disidentifikasi, dislokasi, dan disorientasi. Sebab, Indonesia bukan Komunis sebagaimana Rusia dan bukan Kapitalis sebagaimana Amerika.

Tidak seperti sepak bola yang relatif gamblang, politik yang dijadikan mainan sebagaimana sepak bola, tidak menjamin kejujuran sebagaimana di lapangan sepak bola.

Dalam skala internasional yang paling “haram” adalah legitimasi neo-kolonialisme dan neo-imperialisme. Sedangkan yang paling “wajib” adalah kesadaran kebangsaan, katakanlah neo-nasionalisme.

Perut lapar tidak bisa ditutupi oleh keindahan permainan sepak bola, dimana reformasi sama sekali belum beranjak dari “rakaat” pertamanya.

Keadaan ketenggengen dan tindhihen ini—bergantung pada tingkat kedekatan, kepercayaan, dan kemantapan hati Anda akan kehendak-Nya dan keajaiban-Nya. Dari itu, bacalah ayat kursi sembilan kali.

KITA INI NEGARA KAYA RAYA, tetapi kekayaan di-ceh-ceh. Yah begitulah. Dunia ketiga namanya. Yang percaya, percayalah; yang tidak, buanglah ini semua.

Saya tidak bisa memandang Rasulullah dari BINGKAI MATERIALISME. Dimana AL-QURAN ADALAH ZABUR, TAURAT, DAN INJIL YANG SUDAH MATANG. Dengan Beliau sebagai perwujudan al-Qur’an, mari identifikasi diri dalam juz-Nya.

Mereformasi gerakan reformasi berarti mempersatukan gerakan-gerakan reformasi yang menekankan ketidaksamaan dan mulai membuka diri untuk saling bersyukur, jujur, serta dewasa dalam hidup berbangsa.

Reformasi yang dilangsungkan oleh masing-masing kaum reformis, tidak keluar dari dirinya, melainkan pertama-tama ke dalam dirinya sendiri dulu.

Di era suuzan, mari kita temukan / tentukan maqam (posisi) kita, dimana gelar itu bersifat universal. Pedomannya ialah bermanfaat atau tidak bagi orang lain. Begitu juga politik, yang secara universal berarti upaya untuk menyejahterakan rakyat. Dimana Islam adalah sebuah nilai yang menomorsatukan keadilan bagi seluruh rakyat.

Benarkah yang harus direformasi selalu adalah yang di situ dan di sana, bukan yang di dalam diri kita sendiri?. Dari itu dibutuhka sosok Cah Angon, karakter yang merangkul dan memesrai semua pihak, dengan berpakaian akhlak.

Dengan kata lain, sekali lagi: reformasi harus direformasi.

Jika dunia sepak bola saja mengandung inkonsistensi dan lembaran-lembaran gelap— yang tidak logis dan tidak memenuhi teori, apalagi dunia sosial kehidupan masyarakat.

Orang yang belum mereformasi dirinya sendiri tenggelam di dalam nafsunya, sehingga takkan mampu menjalankan ‘penyejahteraan terencana’.

Saya ulangi: keadaan bisa lebih buruk daripada era Soeharto. Dari itu, saya memohon izin Allah untuk bergabung dengan cacing-cacing, tikus-tikus, serangga-serangga kecil YANG DIPERHINAKAN.

Di satu sisi saya tidak boleh pasang tarif, di sisi lain tidak dipercaya bahwa tidak pasang tarif itu landasannya idealisme.idealisme. Diikuti datangnya seseorang yang mengaku baru saja kecopetan.

Di dalam perang yang sesungguhnya pun, ada level-level kemenangan. ADA KEMENANGAN MILITER, ADA KEMENANGAN POLITIK, ada juga KEMENANGAN MORAL.

Secara keseluruhan, bangsa kita mendapatkan informasi yang SANGAT KELIRU, BAHKAN TERBALIK, MENGENAI BANYAK HAL.

Rasulullah hanyalah MANUSIA BIASA, TANPA GAJI. Dari itu, di tengah silang informasi yang tidak keruan ini, marilah kita memperbaiki tali persaudaraan kita.

Sepak bola mengajarkan kepada kita nilai tentang ketidakberdayaan, yang berarti lambat atau cepat untuk pasrah kepada Tuhan.

Telah berpuluh-puluh tahun kita ucapkan di antara kita, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang berarti, kita telah berjanji saling menyelamatkan, tetapi dalam praktiknya…

Shalawatan untuk Kebersamaan, Kemanusiaan, dan Universalisme. Ia menghadirkan Rasulullah dan tidak ada masalah sepanjang pelaku shalawatan tidak menganggap Muhammad adalah Tuhan serta tidak menganggap Muhammad adalah putra Tuhan. Dimana kesabaran punya tempatnya sendiri, begitu juga kearifan, punya maqam dan proporsinya sendiri.

Marilah kita shalawat bersama-sama. Marilah kita bersalaman satu sama lain supaya betul-betul menjadi manusia baru dari zaman Indonesia ini.

Produk setiap acara shalawatan berbeda-beda, karena segmen dan strata sosiologis masyarakat yang hadir juga hampir TAK ADA YANG SAMA. SAMA. Dari itu, marilah membangun kembali ukhuwah umat, persatuan antarmanusia dan kesatuan sesama warga negara Indonesia. Ada dua cara menanggapi pemerintahan Habibie: gantikan ia atau bantu ia mengtasi krisis. Jangan mau jadi akar kalau pohonnya tidak berbuah belimbing.belimbing. Adalah makmum itu menaati perintah Allah, dan sepanjang Imam menaati perintah Allah maka makmum bergerak sejalan dengan Imam. Tanpa menunggu Parpol atau Ratu adil, kita bisa lakukan problem solving sejauh kita mampu dalam lingkup kita. Yang paling mengasyikkan dan membuat sangat banyak penduduk Indonesia “mati ketawa” adalah pemahaman umum bahwa dosa-dosa Orde Baru itu bukan kesalahan kolektif, bukan dosa sistemik dan kekurangajaran struktural yang ditanggung oleh sangat banyak orang secara bersama-sama meskipun kadar dosanya bermacam-macam. Oh, refotnasi.



Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


Saturday, December 8, 2018 0 comments

Sinopsis "Death in Babylon, Love in Istanbul - Iskender Pala" Bahasa Indonesia

 Death in Babylon, Love in Istanbul
By: Iskender Pala

Hilleli Mehmet Fuzuli memilih untuk tetap membaca bundelan-bundelan kuno yang diambilkan oleh pustakawan buta di perpustakaan Akademi Sains daripada menonton tembakan-tembakan meriam kedatangan sultan. Para penduduk berkerumun memuji sang Sultan yang menuju Gerbang Aleppo demi pundi-pundi emas. Pustakawan kemudian menyerahkan belati disertai wasiatnya pada Fuzuli. Celalzade yang tiba untuk mengambil alih perpustakaan, terkejut sekaligus gembira bertemu dengan Fuzuli, penyair kesayangannya, sehinnga ia mengundang Fuzuli dalam pertemuan Baykara. Hilleli memindahkan barang-barangnya ke bilik di sekolah madrasah sambil mengagumi dan memikirkan belati yang diwasiatkan. Fuzuli tiba di gedung Kanselir Besar di tepi Sungai Tigris dengan sambutan hangat, dimana di tengah-tengah percakapan, Hayali Bey meminta Fuzuli menuliskan kisah Layla dalam bahasa Turki.

Setelah mendengar kabar kematian pustakawan itu, Fuzuli memutuskan untuk menguburkan belati tersebut, namun menyimpan tali kulit kecil yang bertuliskan tanda-tanda. Menyadari bahwa huruf-huruf itu adalah tulisan cuineform (bahasa Kasdim), Fuzuli membayar seorang Koptik Mesir untuk menerjemahkannya. Di sana tertulis bahwa orang Kasdim hidup di bawah Bulan dengan tujuh benda langit di atasnya sebagai pengendali alam. Tertulis pula informasi tentang Zigurat Agung dan Perhimpunan Babilonia. Diakhiri dengan tulisan arab yang berisi kode untuk gerbang Kuil Ishgar.

Hari itu, rak tempatku tergeletak dibanjiri perkamen. Perasaan cintaku pada Layla yang memeberiku nama Kays mulai luntur karena tangisnya. Namun ketika aku dijual pada pedagang dari Hilda, Layla kembali mengecupku sebagai bentuk kasih sayang perpisahan.

Sekembali Fuzuli ke Hilla dari Bagdad, ia membeli sebundel kertas abadi menghunakan koin pemberian sultan untuk mulai menulis kisah Layla. Diantara bundelan tersebut, ia mendapatiku dan meletakkan di rak teratas. Apa yang ditulis Fuzuli, membuatku kembali merasakan cinta dan setiap sebutan Layla membuatku mengalami kembali kehidupan di bantaran Sungai Tigris. Menurut Fuzuli, cinta Kays dan Layla dari Bani ‘Amir dimulai ketika mereka bersekolah. Fuzuli kali ini menuliskan bahwa Layla pergi mencari Majnun yang ternyata telah menyatukan diri dengan Layla, membuatku menyatukan diri dengan diriku dan terus berharap dinihilkan ke dalam dirinya. Fuzuli memberiku judul ta'liq: Buku Layla dan Majnun. Fuzuli melakukan koreksi kecil terhadap kuplet-kupletku, yang kemudian dibagikannya pada siapa pun yang menginginkan mereka.

Di tangan Ayas Mehmet Pasa yang begitu menghayati dan mengagumiku, aku dikirimkannya pada Kara Piri agar dipersembahkan pada Sultan Istanbul. Dalam perjalanan, rombongan yang membawaku diserang oleh kawanan perampok, dimana salah satu dari mereka memiliki tali botol minum Fuzuli dan mengincarku. Aku berhasil selamat di tangan Gókçe Ali dan temannya Mustafa, yang kembali ke Diyarbakir untuk melaporkan kejadian.

Di hari kedelapan menuju Istanbul, Gókçe Ali beristirahat di pemondokan Sufi Bektasi di Sivrihisar. Dari Üsküdar, ia menaiki perahu dayung dan tiba di Istanbul 3 hari kemudian. Kami masuk lewat Bahçekapi dan mengetahui bahwa seminggu sebelumnya terjadi hujan meteor. Gókçe Ali menyerahkanku pada Kara Piri, dimana aku membuat putri Kara Piri dan Dilseker terpukau. Kara Piri membawaku menuju Bazar untuk diserahkan pada Nasuh Efendi di toko Nakkas Hyadar dengan melewati Istana Ibrahim Pasa.

Master Haydar memisahkan lembaran-lembaranku dan dengan sangat teliti mengilustrasikanku dalam bentuk gambar di studionya. Para pengunjung berdatangan untuk memujiku, diantaranya ialah Zati Efendi. Disaat penjilidan, aku gemetar akan suara guillotine yang menyiksaku selama tiga hari.

Seorang Darwis pengembara datang ke Nakkas Hyadar dan menceritakan kisah panjangnya, membuat Haydar menyadari bahwa ia tengah memburuku. Haydar pun memutuskan untuk segera menyelesaikan penjilidan dan menyerahkanku ke istana.

Aku mencintainya sebagaimana aku mencintai Layla, ia merupakan seorang gadis muda yang menjadi budak dan diserahkan pada Sultan Murad. Rukal berhasil memikat hati Sultan dengan kecerdasannya dalam berpuisi dan bermusik, hingga ia alhirnya hamil. Namun dalam kesepian, Rukal memutuskan untuk pergi meninggalkan istana bersamaku.

Menemani Rukal yang beristirahat di bawah pohon kenari, kurenungkan kehidupanku selama 40 tahun di istana. Diantaranya ialah sosok Hurrem, yang berhasil memikat sang Pemberi Hukum dengan caranya sendiri dan berambisi menjadikan anaknya sebagai pewaris tahta atas nama Perhimpunan Babilonia.

Di masa sang Pemberi Hukum, kemahsyuran pusisi Mahmud Abdulbaki Efendi terdengar dimana-mana. Di hari Festival Hidrellez, selir sang Pemberi Hukum mengalami kecelakaan yang membuatnya dinikahi oleh Baki Gagak, penyair terbaik Istanbul.

Di bawah pohon kenari, Rukal dibangunkan oleh azan shubuh dan berusaha untuk mengendap-endap pergi, namun karna pergelangan kakinya terluka ia ditemukan oleh Patlak Memi.

Setelah beberapa hari tinggal di kamar losmen dekat gerbang Yedikule, kami terpaksa mengikuti Alapaca Temur yang ternyata dari Perhimpunan Babilonia.

Aku berada dalam peti di atas kapal perompak milik keluarga Nasi dari Yahudi yang melakukan perjalanan melintasi lautan Mediterania. Kurindukan Rukal yang telah dianiaya hingga keguguran dan kembali teraniaya di atas dek hingga berpisah denganku di kabin. Komanda janissary mengarahkanku pada Feridun Bey yang membacakanku pada anggota Perhimpunan Babilonia. Dimana Feridun Bey ditemukan mati mengenaskan keesokan harinya di dekat Zindankapisi.

Perjalanan yang amat sulit dan melelahkan membawaku ke Vatikan dalam kesunyian. Akulah buku terakhir yang diteliti Paus malam itu. Paus mendengarkan penuturan Antonia mengenaiku, mengarahkanku sebagai bahan penelitian, sehingga aku berkenalan dengan empat pelukis besar yang melayani Paus Yulius IV. Salah satunya, Elsheimer, membawaku ke hadapan Perhimpunan Babilonia dalam acara pertemuan 7 tahunan mereka. Penyelidikan terhenti disebabkan datangnya kabar bahwa Sri Paus jatuh sakit, dan para pemburu harta membawaku ke tangan Bapa Giovani, yang menghadiahkanku pada Sri Paus di hari pembukaan Istana Quirinal. Sebagai bentuk persahabatan, Paus menghadiahkanku pada Sultan Istanbul di perayaan tahun keseribu penanggalan Hijriah.

Di tangan Antonio yang juga merindukan Istanbul, aku mengarungi lautan Mediterania menuju ke sana. Mendekati Modon di Pelopponese, kami berhadapan dengan para Kesatria Santo Yohanes yang menghuni Pulau Malta.

Aku tersadar kembali di tangan Sultan Mehmet di bantaran Sungai Tigris, yang kemudian menyerahkanku pada Hakari Mehmet Bey, Divan Kerajaan. Karna Mehmet Bey tidak menghadiri pertemuan yang menghidangkan arak, aku tidak lagi bertemu dengan Perhimpunan Babilonia maupun pemburu harta. Namun hal buruk terjadi pada kami ketika Mehmet Bey membawaku pergi ke makam ibu Meyyitzade.

Aku dihadiahkan pada Atai Efendi, yang kemudian didatangi utusan Perhimpunan Babilonia bernama Günter dengan mengaku sebagai kerabat. Günter menghabiskan waktunya di Istanbul dengan membuat salinan miniatur-miniaturku dan menjelajahi kota. Berdiskusi dengan Günter setiap malam, mengarahkan Atai pergi menemui teman-teman Günter dan berakhir di Menara Galata. Günter membawaku ke rumah dokter Yunani di Galata untuk memberikan laporan pada atasannya. Mereka menyiksaku untuk menemukan petunjuk tanpa mendapatkan apa-apa, sehingga aku hendak diserahkan pada Pasa di Kubbealti. Namunanggota Dinas Ottoman datang bersama Atai Efendi.

Ternyata hari ketika aku diselundupkan adalah awal tahun-tahun kemalangan bagi Ottoman disebabkan Perhimpunan Babilonia. Hal ini mempertemukanku dengan Őmer Nef’i Efendi, seorang penyair baik hati yang menjengkelkan. Sultan menghukum para penyair yang menyingggung penguasa, dan Nef’i Efendi pun jatuh ke tangan anak buah Bayram Pasa.

Tak diharapkan oleh Melek Ahmed Pasa, membuatku berada di tangan Evliya Celebi. Kenangan membawaku ke istana Nebukadnezar dan reruntuhan kuil Ishtar di Istanbul. Evliya suka menjelajah negara-negara dan menuliskan kisah-kisah menakjubkan yang ditemuinya dalam perjalanan. Di kapal yang mendapatkan serangan dahsyat dari perompak, Celebi terinspirasi oleh bait dari majikanku dan meletakkanku pada peti terbaik. Melalui Sungai Danube, aku dibawa ke Benteng Silistra dan berada di tangan Siyavuş Paşa yang membuatku kembali terbaring di meja operasi Perhimpunan Babilonia. Froberger dan ketiga orang lainnya melakukan penelitian terhadap kuplet-kupletku malam-malam, dimana Froberger akhirnya menyadari rahasia cintaku, membuatnya dilanda kecemasan.

Mullah Mehmet menerimaku sebagai kenang-kenangan dari Gustaf yang dipercaya oleh Froberger agar menyerahkanku pada Ratu Swedia, Christina. Sebagai seorang master sihir yang mengembara ke negeri-negeri, Mullah akhirnya melakukan pertunjukan di hadapan Wazir Ottoman, Baltaci Mehmet Pasa. Namun pertunjukannya membuat Pasa tersinggung, membuatnya menerima hukuman mati yang ternyata merupakan akhir pertunjukannya.

Baltaci Mehmet Pasa dan Beylerbeyi Aleppo menikmatiku melalui Nabi Efendi yang dikenal sebagai penyair Anatolia paling sempurna. Dimana dalam suatu kesempatan, Nabi Efendi memberikan penjelasan mengenai penyair Anatolia yang juga selalu memburu pembaharuan untuk mencapai keindahan. Keesokan harinya, Nabi menerima surat pengusiran dari Corlulu Ali Pasa, disusul kedatangan selir pemberian Sultan, yang ternyata adalah Layla.

Bersama dengan Layla, Nabi melakukan perjalanan dari Aleppo hingga tiba di Istanbul, dimana sepeninggal Nabi, Layla menjadi pelayan Huri, putri Ibrahim Pasa. Ibrahim Pasa mempersembahkanku dalam pertemuan tujuh tahunan Perhimpunan Babilonia di Istana Sadabad. Sementara Ibrahim Pasa terlelap dalam kemabukannya, penduduk Istanbul melakukan pemberontakan, mengarahkanku pada Nedim Efendi di Besiktas selama delapan hari.

Di tangan Uvendire Veyis, aku berpindah dari satu pemondokan ke pemondokan lain hingga tiba di Mevlevihane milik Galib Dede. Setelah 18 hari teracuhkan, Veyis menerima pelajaran “cinta adalah esensi keberadaan” dari seorang darwis yang ditunjuk oleh Dede. Aku merasa sangat dibanggakan di tangan Galib Dede hingga kebakaran besar terjadi di Istanbul.

Di hari pemakaman Galib Dede, Halet Efendi membawaku menuju Paris, dimana ia ternyata merupakan anggota Perhimpunan Babilonia. Aku pun sekali lagi diteliti oleh tujuh orang ahli, dan untuk pertama kalinya, salah satunya adalah seorang wanita. Untuk pertama kalinya, mereka membacaku hingga selesai, dimana pertumpahan darah terjadi diantara anggota atasku.

Sudah setengah abad aku berada di Paris di tangan Countess Laurent yang menyerahkanku pada Namik Kemal Bey yang hendak pergi ke London. Kemal Bey terpengaruh sastra barat dan tak mengindahkanku hingga Resit Pasa mengungkapkan padanya perihal hubunganku dengan Perhimpunan Babilonia.

Robert Koldewey mencuriku dari Kemal Bey dan berhasil memecahkan sandi, mengarahkannya menerima ongkos dari Perhimpunan untuk menggali Ishtar, kuil misterius Akeldan. 10 tahun kemudian, 6 tamu menemui Kodelwey dan bersama-sama mereka berhasil membuka Gerbang Ishtar. Dengan belati berkapala Sirrush, salah satu ruangan yang berisikan berhala-berhala emas berhasil dibuka, mengarahkan mereka untuk kembali dan meninggalkan lempeng-lempeng batu berharga hanya untuk mendapati para perampok telah menanti mereka.

Aku berada di perpustakaan Suleymaniye di Istanbul yang tak lagi seperti dulu, dan mungkin beberapa orang akan menceritakan kisahku sesekali...


Saturday, December 1, 2018 0 comments

Sinopsis "Filosofi Teras - Henry Manampiring" Bahasa Indonesia


Filosofi Teras
By: Henry Manampiring

Survei Khawatir Nasional menunjukkan bahwa dua dari tiga responden memiliki kekhawatiran secara umum. Dimana pikiran dan kesehatan tubuh memiliki hubungan dua arah yang saling memengaruhi. Dari itu dibutuhkan pengobatan psikosomatik yang menekankan pada perception, mengajak kita mengenali sumber stres, dan melakukan daftar hal-hal dalam hidup yang bisa/pernah membahagiakan.

Positive thinking seringkali menghambat kita karena tidak diiringi dengan berpikir realistis. 300 tahun sebelum Masehi, Zeno mengemukakan prinsip Filosofi Teras (Stoisisme) yang menekankan pada pengendalian emosi negatif dengan mengasah kebajikan (keberanian, kebijaksanaan, menahan diri, dan keadilan). 

Satu prinsip utama Stoisisme adalah bahwa kita harus “hidup selaras alam”. Selaras dengan alam berarti menggunakan nalar sebaik-baiknya di setiap keadaan (rasionalis), menjadi bagian dari kelompok (sosialis), dan memercayai bahwa segala sesuatu di alam ini saling terkait (interconnected). 

Dengan mempraktekkan dikotomi kendali, yakni menyadari apa-apa yang tidak berada dalam kendali kita (tindakan/opini orang lain, status, juga kekayaan dan kesehatan) dan apa-apa yang berada dalam kendali kita (tindakan, opini, juga persepsi sendiri), kita bisa merasakan kebahagiaan sejati (dari dalam diri). Mempraktekkan dikotomi kendali dalam kehidupan sehari-hari, memunculkan trikotomi kendali, yakni menyadari apa-apa yang sebagian berada dalam kendali kita. Dengan menyadari internal goal (ada dalam kendali) dan outcome/hasil (ada di luar kendali), kita bisa memaksimalkan hidup dengan hal-hal yang benar-benar berguna dan yang bisa kita kerjakan. Perlakukanlah harta benda sebagaimana bermain bola, dan ingatlah sifat sebenarnya benda-benda tersebut (apa adanya). Dalam filosofi teras, ada yang lebih nikmat dari pada keinginan yang terpenuhi, yakni tiadanya keinginan itu sendiri. 

Sumber sebenar-benarnya dari segala keresahan dan kekhawatiran kita ada di dalam pikiran kita, dan bukan hal atau peristiwa di luar kita. Sebab, pada dasarnya semua emosi dipicu oleh penilaian, opini, dan persepsi kita sendiri. Hal ini menegaskan bahwa kita memiliki kendali atas ‘makna’/interpretasi atas setiap peristiwa. Rumusnya: STAR (Stop - Think and Assess - Respond). Ingatlah bahwa: tidak ada yang baru di dunia ini (perasaan manusia), cobalah perspektif dari atas, dan semua akan terlupakan. 

Stoisisme menekankan kemampuan untuk tidak hanya menerima, tetapi bahkan menikmati apa yang sedang terjadi. Sebagaimana artikel “85% dari apa yang kita khawatirkan tidak pernah terjadi”, Kita menderita lebih dalam imajinasi daripada dalam kenyataan. Dari itu, praktikkanlah premedidatio malorum (memikirkan hal-hal negatif yang mungkin terjadi [bisa di setiap awal hari]) sebagai bentuk “kekebalan mental”, sehingga kita tidak perlu membesar-besarkan masalah dan segera fokus pada apa yang bisa dilakukan. Kita pun menjadi amor fati: mencintai nasib (fate lover). 

Semua manusia diciptakan untuk satu sama lain. Sebagaimana diungkapkan bahwa obat dari ketidakramahan adalah keramahan, dibutuhkan dua pihak untuk merasa terhina. Dari itu, sadarilah bahwa orang lain bertindak menurut apa yang baik sesuai perspektif mereka. Seperti Epictetus yang mengajarkan kita untuk mengasihani orang yang menyakiti kita, Douglass pun menunjukkan bahwa mereka yang rasis justru merendahkan diri mereka sendiri. Dimana kemarahan dan kesedihan jauh lebih merusak daripada penyebab itu sendiri. Pertemanan palsu adalah yang terburuk, karena sesungguhnya teman yang selalu merasa kesal dan menggerutu tentang segala hal adalah musuh bagi ketenangan jiwa kita. Uang dan harta benda selalu bisa dicari, tetapi waktu adalah harta yang terus menghilang dari kehidupan kita. Dari itu, janganlah menyia-nyiakan waktu untuk emosi negatif kepada orang lain. 

Filosofi Teras mengajarkan untuk melihat kesulitan dan tantangan sebagai ujian, sebagai kesempatan untuk menjadi lebih baik (what doesn’t kill you only makes you stronger). Jika sesuatu terjadi, maka terimalah dengan senang hati. Jika tidak, cari tahu apa yang harus kamu lakukan dan lakukanlah, meskipun hal itu tidak memberimu kemuliaan. Penting untuk melakukan practice poverty (latihan kemiskinan/penderitaan), karena pada akhirnya kita akan beradaptasi dengan hal-hal baru yang tadinya membuat kita bahagia. Keuletan dan ketangguhan sejati datang dari kekuatan pikiran. Ialah yang bisa menjadikan halangan sebagai jalan. 

Menanggapi kekhawatiran sebagai orangtua (parenting), Filosofi Teras menekankan pada penggunaan nalar dengan menerapkan mentalitas growth mindset (memuji usaha daripada hasil) dan dikotomi kendali (fokus pada persepsi anak). Bekalilah mereka dengan kebijaksanaan, sosialisasi, juga menanggapi perlakuan buruk dan kegagalan dengan STAR. Sewajarnyalah orang tua itu menyayangi dan merawat anak tanpa pamrih. Dari itu, pikirkanlah nilai-nilai yang ingin anak kita miliki dengan memprkatekkan nilai-nilai tersebut dalam hidup kita sendiri. 

Kita semua adalah “kosmopolit”, warga dunia. Dari itu kita semua memiliki kewajiban untuk turut berpartisipasi mengatasi masalah dunia. Sejarah juga membuktikan bahwa banyak hal besar bisa diraih ketika kita menyisihkan perbedaan dan mulai bekerjasama. 

Kematian sebagai bagian dari alam bukanlah sesuatu yang menakutkan, bahkan seharusnya bisa membahagiakan. Ia merupakan peristiwa penutup sebagaimana peristiwa kedatangan kita. 

Filosofi Teras menekankan pada melindungi diri dari penderitaan dengan menerapkan dikotomi kendali untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Dengan tiga disiplin: discipline of desire, discipline of action, discipline of assent/judgment. 

Tujuan Filosofi Teras adalah hidup selaras dengan alam, sehingga didapati ketenangan dengan bebas dari emosi negatif. Kesehatan tubuh sangat berpengaruh pada kesehatan pikiran/nalar, darimitu cobalah intermittent fasting (puasa berkala) yang disertai premeditatio malorum (membayangkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi di hari ini). Ingatlah, penting untuk mempraktekkan Filosofi Teras daripada hanya memahaminya.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.
 
;