Friday, April 20, 2018

Sinopsis "Supernova: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh" Bahasa Indonesia


Supernova: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh
By: Dee Lestari

Dimas dan Reuben bertemu di sebuah Watergate Condominium, di Washington, dan terlibat perbincangan yang mengarahkan mereka untuk membuat sebuah masterpiece dalam waktu 10 tahun. 3 bulan 21 hari kemudian, mereka menjalin hubungan, namun mereka tidak tinggal bersama. 10 tahun kemudian, mereka mengerjakan masterpiece mereka dalam bentuk cerita, bergenre romance sains, yang romantis, sekaligus puitis, dengan latar kota Jakarta.

Setelah berbincang singkat dengan sahabatnya, Ale, melalui telepon, Ferre bersantai di kamar mandi melamunkan Rana, seorang reporter yang tadi pagi melakukan wawancara menarik dengannya. Dimana dalam prosesnya, Re teringat akan saat-saat dimana ia membaca dongeng mengenai Kesatria yang dikhianati Bintang saat hendak menemukan kembali Putri yang dicintainya.
Dimas yang tidak terima pria seperti Ferre tertarik pada wanita seperti Rana, mengungkapkan kesangsiannya pada Reuben.

Setelah tiba di kantor diantar oleh suaminya, Arwin, Rana yang merasakan kehilangan akan sesuatu, mengingat kembali masa-masa hidupnya, mulai dari lulus kuliah, umur 20-an, remaja, hingga masa kanak-kanak. Menyadari ketidakwajaran pada istrinya, Arwin menanyakan keadaan Rana dan mengajaknya untuk ikut serta dalam acara kumpul keluarga.

Dimas dan Reuben asyik membicarakan bagian cerita yang mereka sukai mengenai pertemuan Ferre dan Rana.

Mereka kemudian membahas mengenai seperti apakah sosok Sang Bintang Jatuh, dan Dimas mengusulkan karakter seorang pelacur.

Selepas Show, Diva mendapati Dahlan datang menjemputnya, menandakan bahwa ia telah membuat janji. Dan setelah memenuhi kebutuhan Dahlan, Diva mengucapkan sumpah serapah yang membuat Dahlan bingung sekaligus takjub. Diva kemudian pergi untuk menghadiri kontes fashion show anak-anak di sebuah pusat perbelanjaan sebagai juri perlombaan. Dimana ia mengumumkan pemenang kontes diikuti dengan saran pedas yang membuat atrium senyap seketika. Dalam perjalanan pulang, Diva mendapatkan telepon dari Nanda yang mengajaknya makan bersama. Beberapa malam berikutnya, Diva menghadiri janji temu dengan Margono, seorang dosen berusia 50-an.

Setelah membahas mengenai Diva dengan Reuben, Dimas membaca majalah yang di dalamnya terdapat foto seorang kenalannya, Ferre.

Ferre begitu senang melihat Rana yang sibuk sendiri saat membaca komik Karikage Kun, dimana Rana kemudian menyerahkan pansil pada Ferre dengan tujuan memainkan permainan kangen. Di hari tanpa jadwal, Ferre berdiam diri di rumah dan teringat saat dimana ia mendapatkan telpon dari Rana, yang mengungkapkan bahwa tulisannya telah diterbitkan. Sementara Rana tidak tahu lagi harus memberikan alasan apa pada Arwin, Dimas menyadari betapa beruntung ia akan hubungannya dengan Reuben. Sementara itu, Diva menjawab surel-surel yang diterimanya.

Ferre menjemput Rana hanya untuk bisa bersama dengannya, meskipun hanya sebentar. Sementara itu, Reuben terlibat perbincangan dengan Dimas mengenai waktu.

Diva sangat senang mendapati kedatangan Gio setelah setahun tak bertemu. Sementara itu, Reuben mengungkapkan ketertarikannya pada Si Pecinta Alam, namun Dimas tidak menanggapinya dengan serius.

Diva menghabiskan malamnya bersama Gio di sebuah kamar hotel sambil mengingat kenangan diantara mereka.

Rana harus menemukan alasan untuk bisa bertemu dengan Ferre, yang memiliki jadwal sibuk. Dan saat baru saja bersama Ferre, Rana mendapatkan telpon dari suaminya, sehingga Rana berjanji untuk menemui Ferre malam nanti hanya untuk mendapati Arwin kembali menelponnya. Sementara itu, Reuben dan Dimas terlibat perbincangan mengenai cinta.

Ferre tidak bisa memenuhi undangan Rana di acara ulangtahunnya, meskipun Arwin tak dapat hadir dalam acara tersebut. Arwin mendapatkan saran dari temannya agar mengecek aktivitas istrinya. Ferre kembali merasakan kepedihan dalam percakapannya melalui telepon dengan Rana  yang tengah meliput sebuah ajang anugerah. Arwin terpukul sendiri mendapati wajah Rana dipenuhi kebahagiaan. Sementara itu, Dimas dan Reuben memperbincangkan perasaan yang dilanda Arwin.

Diva yang bermaksud menjalankan ritual hariannya, melihat seorang pria yang disibukkan oleh pekerjaannya, seketika menampakkan perasaan kasmaran, membuat Diva ikut senang karenanya.  Malam minggu ini, Ferre ikut menamani Ale dan pacarnya, Lala, pergi menonton bioskop, dimana Ferre menyadari betapa sesak hatinya mendapati pasangan-pasangan yang berlalu-lalang.

Diva yang tengah melakukan latihan show, meminta izin pada Adi untuk pulang lebih awal karna merasa terlalu penat. Menahan kepenatan dalam perjalanan pulang, Diva menumpahkan tangisannya sambil memeluk bantal kecil. Ferre yang tengah memikirkan asmaranya, menegok keluar jendela dan mendapati seorang wanita cantik di seberang apartement, yang kemudian melihat ke arah langit, membuat Ferre ikut menatap langit. Dan saat itulah, untuk pertama kalinya, ia melihat bintang jatuh.

Rana mencoba berbicara dengan ibunya dari hati ke hati setelah sekian lama. Dalam  kesepian, Ale merupakan pelampiasan Ferre, dimana malam itu, Ferre mengetahui identitas wanita cantik di seberang apartementnya. Sementara itu, Dimas dan Reuben terlibat perbincangan mengenai Diva yang menjadi sampul majalah. Gita yang mencemaskan keadaan Rana, memberikan pendapat perspektifnya.

Reuben dan Dimas mencari ide sosok Avatar, menghadirkan Supernova yang membahas Rectoverso. Mengagumi buah pikiran Supernova, Rana meminta saran mengenai permasalahan yang dimilikinya, dimana setelah lelah mengirimkan pesan tak terbalaskan, Rana akhirnya mendapatkan pesan balasan.
Ferre terguncang menerima telepon dari Rana, sehingga ia segera pergi ke rumah sakit dan mendapati Ale berusaha menunjukkan realitas yang ada.

Diva memandangi Ferre yang tengah dipenuhi perasaan cinta melalui kaca jendela apartement. Sementara itu, Dimas tersinggung dengan perkataan Reuben, sehingga Reuben meralat perkataannya sebagai bentuk permintaan maaf.

Mendapati kedatangan Ferre, Rana memeluknya erat, dimana Ferre meminta kepastiannya. Mendengar keputusan Rana, Ferre memberitahukan hal itu pada Ale hanya untuk mendapatkan peringatan. Sementara itu, Supernova terlibat perbincangan dengan seorang suami yang merasa telah kehilangan istrinya.

Rana mengirimkan pesan pada Supernova, namun ditengah-tengah perbincangan, Arwin datang merangkulnya, mengungkapkan kerelaannya. Mendapatkan anugerah yang diluar dugaannya, Arwin mengirimkan pesan terhadap Supernova.

Reuben dan Dimas tertegun dengan plot naskah mereka. Sementara itu, Ferre yang sudah seminggu tidak mendapatkan kabar Rana, mendapatkan sebuah surat.

Mendapati keadaan Kesatria, membuat Reuben teringat akan Paradoks kucing Schrodinger, gambar Gestalt, dan  Faraday’s Cage. Sementara itu, denga pistol di tangan, Ferre bermaksud untuk memainkan Rusian Rolette. Diva heran mendapati keadaan rumah tetangganya yang sunyi.

Sementara Ferre teringat kembali akan keluarganya sambil mulai menodongkan pistol ke kepalanya, Dimas dan Reuben mendapati diri mereka kesulitan untuk menentukan. Sementara itu, Diva menyadari bahwa tetangganya telah terjatuh.

Sementara Diva menyadari Ferre mulai bangkit, Reuben menjelaskan pada Dimas mengenai kesadaran, dengan prinsip “Opto, ergo sum. Aku memilih, maka aku ada.”

Mengetahui Ferre telah 2 hari absen, Ale segera pergi ke rumah Ferre, diikuti Diva yang langsung nyelonong masuk setelah Ferre membukakan pintu. Sementara itu, Reuben dengan sigap menjelaskan pada Dimas mengenai cara kerja kesadaran nonlokal.

Ferre kembali bekerja dengan pikiran tenang, dan setibanya di rumah, Ferre mendapati Diva tengah mengamatinya. Ferre kemudian mengunjungi Diva, mendapatkan sambutan hangat darinya, dan mereka berbincang-bincang hingga malam. Sementara itu, Reuben menjelaskan konsep Koevolusi pada Dimas. Sementara Ferre menghadiri undangan Diva di malam hari untuk mencicipi kue dan terlibat perbincangan mengenai uang, Dimas mendengarkan penjelasan Reuben mengenai Bifurkasi.

Ferre terlibat perbincangan dengan Ale seputar Diva. Supernova membalas beberapa email-email yang diterimanya. Gio menelpon Diva untuk meminta kepastian. Sementara itu, Dimas dan Reuben memikirkan akhir dari cerita.

Dilanda perasaan tak menentu disertai kemunculan Diva, Ferre segera pergi menemui Diva di rumahnya dan mendapati Diva telah menunggunya. Sementara Reuben membahas konsep Free Will bersama Dimas, Diva memberikan penjelasan pada Ferre sekaligus meminta bantuan.

Diva menelpon Gio, memberitahukan tujuannya. Sementara itu, Dimas dan Reuben mendapatkan email dari Supernova.

Ferre memberikan salam perpisahan pada Diva yang hendak memulai sebuah perjalanan. Sementara itu, Dimas dan Reuben terlibat perbincangan mengenai otopoiesis.

Ferre melepas kepergian Diva dengan kerelaan. Sementara Dimas dan Reuben mempertanyakan eksistensi mereka.




Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

0 comments:

Post a Comment

 
;