Friday, April 28, 2023

Sinopsis " The Psychology of Money - Morgan Housel" Bahasa Indonesia

 The Psychology of Money
By: Morgan Housel

Seorang jenius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa menjadi bencana finansial. Begitu juga sebaliknya; orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa menjadi kaya jika mereka memiliki beberapa keterampilan perilaku yang tidak ada hubungannya dengan ukuran kecerdasan formal. Hal ini sebagaimana kisah Ronald James Read (petugas kebersihan dengan warisan $8juta), juga kisah Richard Fuscone (sebagaimana kisah eksekutif teknologi yang melewatkan koin emas) yang terkena krisis keuangan pada 2008.

Setiap orang memiliki pengalaman unik mereka sendiri tentang bagaimana dunia bekerja. Pengalaman pribadi Anda dengan uang mungkin membentuk 0,00000001% dari apa yang terjadi di dunia, tetapi mungkin 80% dari cara Anda berpikir dunia bekerja. Para ekonom menemukan bahwa keputusan investasi seumur hidup orang sangat bergantung pada pengalaman yang dimiliki investor di generasi mereka sendiri— terutama pengalaman di awal kehidupan dewasa mereka. Dari itu, tidaklah mengejutkan jika banyak dari kita buruk dalam menabung dan berinvestasi, kita tidak gila, hanya pemula.

Kisah Bill Gates dan Kent Evans (keberuntungan dan resiko) menegaskan bahwa kesuksesan finansial seseorang—baik Anda sendiri maupun orang lain—tidak pernah sebagus atau seburuk kelihatannya. Berhati-hatilah dengan siapa yang Anda puji (kagumi), kurangi fokus pada individu maupun studi kasus tertentu, dan fokuslah pada pola yang luas (umum).

Kisah Rajat Guptas dan Bernie Madoff (milyarder yang menginginkan lebih) mengungkapkan pentingnya rasa cukup. Tidak ada alasan untuk mempertaruhkan apa yang Anda miliki dan butuhkan untuk apa yang tidak Anda miliki dan tidak butuhkan, dimana perbandingan sosial begitu tinggi sehingga hampir tidak ada yang akan mencapainya. "Cukup" berarti menyadari bahwa kebalikannya — nafsu makan yang tak terpuaskan untuk lebih — akan mendorong Anda ke titik penyesalan.

Zaman es mengalami lima siklus, dan Warren Buffett membangun kekayaannya sejak usia 10 tahun ($84,5 miliar). Jim Simons, meskipun seorang investor yang lebih baik (mengumpulakan 66% per tahun sejak 1988, sementara Buffett 22% pertahun), 75% kurang kaya dari Buffett. Proses hard drive pun menegaskan bahwa compounding (matematika) tidak intuitif. Hal ini mengungkapkan pentingnya Konsisten dalam Berinvestasi.

Kisah Jesse Livermore dan Abraham Germansky, juga Bernard H. Snadler, mengungkapkan bahwa mendapatkan uang dan menympan uang merupakan dua keterampilan yang berbeda. Dari itu, kita perlu menerapkan pola pikir bertahan hidup di dunia nyata: daripada keuntungan besar lebih baik bertahan secara finansial, perencanaan itu penting selama ia dapat bertahan dari kenyataan, dan optimisme akan masa depan harus disertai paranoid akan apa yang mencegahnya.

Sebagaimana Perusahaan investasi Horizon Research, Walt Disney, Russell 3000, dan Amazon, yang menegaskan bahwa seorang investor bisa salah setengah waktu dan masih menghasilkan banyak uang, apa pun yang besar, menguntungkan, terkenal, atau berpengaruh adalah hasil dari peristiwa ekor—peristiwa luar biasa satu-dalam-seribu atau jutaan.

Controlling your time is the highest dividend money pays. Kemampuan untuk melakukan apa yang Anda inginkan, kapan pun Anda mau, dengan siapa pun yang Anda inginkan, selama yang Anda inginkan, tidak ternilai harganya. Dalam bukanya The Sense of Wellbeing in America, Angus Campbell mengungkapkan bahwa kebahagiaan Anda tidak dapat dikelompokkan berdasarkan pendapatan, atau geografi, atau pendidikan, karena begitu banyak di setiap kategori tersebut berakhir dengan tidak bahagia secara kronis. Karl Pillemer, dalam bukunya 30 Lessons for Living, menulis: “Tidak seorang pun—tidak satu pun dari seribu orang—mengatakan bahwa untuk bahagia Anda harus berusaha bekerja sekeras mungkin untuk menghasilkan uang.”

Paradoks Man in the Car mengungkapkan bahwa No one is impressed with your posssessions as much as you are., Kerendahan hati, kebaikan, dan empati akan memberi Anda lebih banyak rasa hormat daripada tenaga kuda.

Kekayaan adalah apa yang tidak Anda lihat, dan satu-satunya cara untuk menjadi kaya adalah dengan tidak menghabiskan uang yang Anda miliki. Dunia dipenuhi dengan orang-orang yang terlihat sederhana tetapi sebenarnya kaya dan orang-orang yang terlihat kaya yang hidup di ambang kebangkrutan. Ingatlah hal ini ketika Anda dengan cepat menilai kesuksesan orang lain dan menetapkan tujuan Anda sendiri.

Kekayaan tidak ada hubungannya dengan pendapatan atau hasil investasi Anda, dan banyak hubungannya dengan tingkat tabungan Anda. Lebih penting lagi, nilai kekayaan relatif terhadap apa yang Anda butuhkan. Salah satu cara paling ampuh untuk meningkatkan tabungan Anda bukanlah dengan meningkatkan pendapatan Anda. Ini untuk meningkatkan kerendahan hati Anda. Di dunia di mana kecerdasan sangat kompetitif, keunggulan condong pada keterampilan yang bernuansa dan lembut— seperti komunikasi, empati, dan, mungkin yang terpenting, fleksibilitas.

Ekperimen Julius Wagner-Jauregg tentang demam menegaskan bahwa ada beberapa waktu dimana lebih baik bersikap masuk akal daripada rasional dengan uang.

Sebagaimana resesi dan perang, juga peristiwa besar seperti inovasi, plot paling umum dari sejarah ekonomi adalah peran kejutan (sejarah masa depan tidak seperti sejarah masa lalu), bahwa dunia ini mengejutkan. Penulis The Intelligent Investor, Benjamin Graham, terus-menerus bereksperimen dan menguji ulang asumsinya dan mencari tahu apa yang berhasil—bukan apa yang berhasil kemarin tetapi apa yang berhasil hari ini. Terdapat tiga kata paling berbahaya dalam berinvestasi; “kali ini berbeda.”

Sebagaimana Kasino Las Vegas, Anda harus memberi ruang untuk kesalahan, merencanakan rencana berjalan tidak sesuai rencana. Margin of safety Graham menegaskan bahwa yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah memikirkan peluang. Dari itu, gunakan ruang untuk kesalahan saat memperkirakan pengembalian Anda di masa mendatang. Anda harus bertahan untuk berhasil; menabung untuk untuk hal-hal yang tidak mungkin Anda prediksi atau bahkan pahami—keuangan yang setara dengan tikus lapangan.

Dasar psikologi adalah bahwa orang-orang adalah peramal yang buruk tentang masa depan mereka sendiri. Orang dewasa yang lebih tua bekerja keras untuk kehilangan apa yang orang dewasa paruh baya bekerja keras untuk mendapatkan. Dari itu, kita harus dapat menerima bahwa kenyatan mengubah pikiran kita.

Everything has a price, but not all prices appear on labels. Krisis Keungan menimpa General Electric pada tahun 2008, dan Saham Netflix kembali lebih dari 35.000%, menunjukkan bahwa Harga kesuksesan investasi tidak langsung terlihat. Tapi Anda biasanya akan mendapatkan apa yang Anda bayar. Sama dengan pasar. Biaya volatilitas/ketidakpastian—harga pengembalian—adalah biaya masuk untuk mendapatkan pengembalian yang lebih besar.

Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan mengapa gelembung terjadi, namun investor sering kali dengan polosnya mengambil isyarat dari investor lain yang memainkan permainan yang berbeda dari mereka. Dimana investor jangka pendek beroperasi di area di mana aturan yang mengatur investasi jangka panjang—terutama seputar penilaian— diabaikan, karena tidak relevan dengan permainan yang dimainkan.

Optimism sounds like a sales pitch, and pessimism sounds like someone trying to help you. Hal ini sebagaimana cerita-cerita Panarin (pesimis) dibandingkan kisah kebangkitan Jepang setelah kekalahannya di akhir 1940-an. Krisis minyak pada 2008 pun mengungkapkan bahwa pesimisme seringkali mengekstrapolasi tren saat ini tanpa memperhitungkan bagaimana pasar beradaptasi. Dan kisah perangkaian pesawat Wrighht Bersaudara mengungkapkan bahwa kemajuan terjadi terlalu lambat untuk disadari disaat kemunduran terjadi terlalu cepat untuk diabaikan.

"Fiksi yang menarik" memiliki dampak besar pada cara kita berpikir tentang uang—khususnya investasi dan ekonomi. Ia mudah dipercaya karena mengharapkan sesuatu yang lebih buruk terlalu menyakitkan untuk dipertimbangkan, dimana risiko adalah apa yang tersisa ketika Anda berpikir Anda telah memikirkan segalanya. Orang yang yakin dia tahu apa yang terjadi berdasarkan apa yang dia lihat tetapi ternyata sepenuhnya salah karena dia tidak bisa mengetahui cerita yang terjadi di dalam kepala orang lain? Dia adalah kita semua.

Kisah Clarence Hughes pergi ke dokter gigi pada tahun 1931 mengungkapkan bahwa kedokteran adalah profesi yang kompleks dan interaksi antara dokter dan pasien juga kompleks, beigtu pun dengan nasihat keuangan. Kurangi ego, perbanyak kekayaan. Kelola uang Anda dengan cara yang membantu Anda tidur di malam hari. Dan guunakanlah uang untuk mendapatkan kendali atas waktu Anda.

Tidak ada kebenaran universal, Anda harus menemukan apa yang cocok untuk Anda. Setiap keputusan keuangan baik didasarkan untuk bangun setiap hari mengetahui bahwa kita dapat melakukan apa pun yang kita inginkan dengan cara kita sendiri. Tidak peduli bagaimana cara kita menabung atau berinvestasi, kita akan selalu melakukan apa pun secara maksimal untuk tidur nyenyak di malam hari. Kesuksesan sejati adalah keluar dari perlombaan tikus untuk memodulasi aktivitas kita akan ketenangan pikiran.

Untuk memahami psikologi konsumen modern, perlu mengetahui akhir Perang Dunia II, yang mengarahkan pemerintah (AS) untuk menjaga suku bunga tetap rendah, diikuti dengan ledakan kredit konsumen, yang memicu ledakan produktivitas (1930), yang berarti ledakan ekonomi. Keuntungan dibagi lebih merata, sehingga kesenjangan antara kaya dan miskin menyempit. Meskipun hutang meningkat pesat, pertumbuhan pendapatan juga menguat, sehingga tidak berdampak parah. Fakta ekonomi 1970-an hingga 2000-an menunjukkan pertumbuhan terus berlanjut, namun lebih tidak merata. Ketidaksetaraan yang semakin tajam mendorong penerimaan utang rumah tangga, sehingga terjadi kejatuhan ekonomi pada 2008, dan dukungan mengarah pada utang perusahaan. Ekonomi adalah kisah siklus, hal-hal datang hal-hal pergi, dan sejarah hanyalah satu demi satu hal terkutuk.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

0 comments:

Post a Comment

 
;