Friday, January 25, 2019 0 comments

Sinopsis "A Tribute - Jamil Azzaini" Bahasa Indonesia

 A Tribute
By: Jamil Azzaini

Dunia ini panggung film layar lebar dengan kita pemeran utamanya, yang mengiginkan happy ending bukan hanya untuk kita pribadi, tapi juga orang-orang di sekitar kita, bahkan lingkungan kita. Salah satu cara penentuan happy ending ialah menggunakan four statement (4 pertanyaan/pernyataan), yang mengarahkan kita untuk bergerak maju (move on) bersama dengan lingkungan kita. Melalui kisah hidup Robin Williams, undanglah kegelisahan dengan disertai aksi yang akan membuat hidup kita terus bertumbuh. Melalui kisah Bilal sepeninggal Rasulullah, marilah kita berperan sebagai pemain utama dalam film kehidupan ini, dengan tujuan mendapatkan Grammy Awards, terutama untuk 3 kategori; the best expertise, the best parent, dan the best person from God.

Untuk bisa naik panggung sebagai orang terhormat, lakukan 4 ON; visi-ON, acti-ON, passi-ON, dan collaborati-ON. Berdasarkan hukum kekekalan energi, menyiapkan panggung bagi orang lain akan mempercepat visi hidup anda, mempercepat peningkatan kompetensi, dan mempercepat kesiapan anda menjadi pemimpin. Melalui 4 golongan drajat manusia (Aku yang Tahu Potensiku, Aku yang Terlatih, Kita, Kita & Dia), selayaknyalah jika kita memperbanyak momen-momen spiritualitas. Jadilah seperti Tenzing Norgay yang memandu Edmund Hillary menaklukkan puncak Everest.

Setiap tahun, kebutuhan manusia biasanya meningkat. Tugas kita ialah menaikkan daya dengan bergantung kepada Sang Maha, mengambil pekerjaan yang menantang, dan menjadi pengungkit keberhasilan orang lain (dimulai dari keluarga). Riset mengungkapkan bahwa mengasramakan anak-anak 12 tahun kebawah berakibat tidak baik. Melalui quotes “Dibalik lelaki yang hebat terdapat wanita yang hebat”, patutlah jika kita berterimakasih pada istri dan ibu kita melalui sharing informasi/ilmu, juga menganggap istri sebagai manajer dan partner. Jauhilah politik kantor yang kotor. Jadilah leader, bukan bos. Dari keberhasilan BMT Beringharjo dan Purwerojo, Mursida dan Karsiwi mengungkapkan kuncinya ialah; Melibatkan Allah dalam bisnis, memadukan 4-kah (nafkah, ibadah, istiqamah, dan ukhuwah), dan jangan kebanyakan teori. Marilah mencontoh Yusuf Mansur, seorangpengungkit keberhasilan bagi orang lain melalui panggilan jiwa.

Sibuk untuk kepentingan diri sendiri dan tidak peduli dengan orang lain I tu justru menyusahkan hidup. Dari itu, milikilah mindset dan heartset; selaraskan hidup dengan keinginan Sang Pencipta, miliki mental “to give”, bukan “to get”, seperti yang telah dilakukan Sulaiman al-Rajhi. Lakukanlah semua itu dengan penuh ketulusan (sepenuh hati) dengan membuka hati. Jadilah seperti Ayam Kampung. Gunakanlah slogan “membantu yang benar”, bukan slogan “membela yang bayar.” Dan jangan sampai kita kehilangan sensitivitas dalam hidup yang singkat ini. Temukan ‘Bintang’ setiap orang dengan menjadikan pimpinan anda sebagai ‘Bintang’, juga teman sejawat, dan lakukan hal itu dengan panggilan jiwa melalaui hukum pareto (80/20). Dalam menciptakan ‘Bintang’ dibutuhkan kejelasan visi, value (nilai), core competence (kelebihan/keahlian), dan passio, yang selaras. Hal tersebut merupakan komitmen bersama (we) yang memiliki makna: trust, giving, sharing, dan respecting. Dalam prosesnya, dengarkanlah suara hati orang lain, ajukan banyak pertanyaan, ubah pertanyaan ‘mengapa’ menjadi ‘bagaimana’, jadilah pemimpin yang melahirkan pemimpin, hadirkan mentor imajiner, dan tentukanlah sparring partner (mitra bertanding) anda untuk hidup yang bertumbuh.

Jadilah pusat gravitasi dengan membantu banyak orang lain untuk bertumbuh dan berkembang seperti kisah Sumur Raumah Utsman bin Affan. Waspadalah, orang yang Anda sup­port terus bertumbuh, maka Anda pun perlu terus bertumbuh. Tak perlu takut salah, karna salah itu manusiawi, dan ia akan mendewasakan kita. Asahlah diri untuk selalu hidup bersahaja. Hadirkan Mr. Feedback, yakni orang yang bersedia memberi nasihat, kritikan, dan saran. Naikkan level pergaulan. Doakanlah orang lain dan berdoalah di tempat terbaik.

Para pemenang adalah mereka yang mengerjakan pekerjaan­pekerjaan paling berharga yang memberikan hasil terbesar. Hidup ini kombinasi antara apa yang kita katakan (Say) dengan apa yang kita kerjakan (Do). Sebagai orang Indonesia, Sepatutnyalah kita berkontribusi untuk melahirkan jenius lokal, seperti yang dilakukan Goris Mustaqim dan Andri Wahyudin. Begitu juga Komunitas SuksesMulia, Green Leaders, Akademi Trainer, Tahfidz for Leader & Entrepreneur.

Hidup semakin hidup bila dikerjakan ramai­ramai, dengan dukungan mentor imajiner, sparring partner, dan Mr. Feedback.



Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

Friday, January 18, 2019 0 comments

Sinopsis "Anne of Green Gables - Lucy M. Montgomery" Bahasa Indonesia

 Anne of Green Gables
By: Lucy M. Montgomery

Mrs. Rachel Lynde yang mendapati tetangganya, Mathew, mengendarai kereta bugi dengan pakaian rapi, bertanya-tanya apa yang telah terjadi. Rachel pun pergi ke Green Gables untuk memuaskan rasa keingintahuannya, dan mendapatkan sambutan hangat dari Marilla. Mendapati penjelasan Marilla, Rachel mengungkapkan ketidaksetujuannya.

Setibanya di Bright River, Mathew berhadapan dengan seorang gadis kecil yang segera menyapanya setelah melakukan pengamatan. Mathew pun segera menerima gadis tersebut dengan maksud membiarkan Marilla yang akan mengatasinya. Dalam perjalanan, gadis tersebut bercerita panjang lebar mengenai apa yang telah dialaminya dengan dipenuhi imajinasi. Ia kemudian menanyakan apakah Mathew keberatan jika ia terus berbicara, dan Mathew menikmatinya. Namun gadis tersebut berdiam diri cukup lama setibanya di Jalan Utama, membuat Mathew khawatir hanya untuk mendapati gadis tersebut mengungkapkan ketakjubannya akan Jalan Utama. Semakin mendekati Green Gables, Mathew dilanda kekhawatiran, bukan pada Marilla, melainkan pada gadis kecil tersebut.

Marilla segera mengungkapkan keterkejutannya pada Mathew, membuat si gadis kecil menangis. Marilla berusaha menenangkan dan menanyakan namanya, dan gadis itu meminta dipanggil Cordelia sebelum menyebutkan nama Anne Shirley. Mendapati Anne tidak makan dengan baik, Marilla menegurnya hanya untuk mendapati penjelasaan yang tidak ia mengerti. Marilla mengantarkan Anne untuk tidur di loteng, dimana ia mendapati Mathew menginginkan gadis tersebut tetap tinggal.

Anne bangun dengan begitu bahagia menikmati keindahan Green Gables dari jendela kamar hingga Marilla datang dan menyuruhnya bersiap-siap untuk sarapan. Anne menolak untuk jalan-jalan ke luar, karna merasa terlalu menyakitkan untuk menikmati hal yang akan ia tinggalkan. Setelah makan siang, Marilla pun membawa Anne menuju White Sands untuk menemui Mrs. Spencer.

Dalam perjalanan, Anne menceritakan masa lalunya pada Marilla. Ia lahir di Bolingbroke, Nova Scotia, pada bulan Maret. Di usia tiga bulan, sang ibu (Bertha) meninggal, disusul sang ayah (Walter), karna demam. Ia kemudian berada dibawah asuhan Mrs. Thomas hingga usia delapan tahun. Sepeninggal Mr. Thomas, Ia berada dibawah asuhan Mrs. Hammond selama dua tahun, dan bertugas mengasuh anak-anak kembar. Sepeninggal Mr. Hammond, ia masuk ke panti asuhan di Hopetown selama empat bulan.

Mrs. Spencer mengungkapkan permintaan-maaf setelah mendengarkan penuturan Marilla, dimana Mrs. Spencer mengungkapkan bahwa Mrs. Peter baru saja datang menemuinya karna membutuhkan seorang gadis kecil. Mengetahui riwayat keluarga Peter, Marilla merasa kasihan pada Anne dan memutuskan untuk membawanya kembali ke Green Gables.

Setelah memerintahkan Anne untuk merapikan pakaian sebelum tidur, Marilla mengajari Anne untuk berdoa. Dimana Marilla terkejut mendapati Anne tidak pernah berdoa sebelumnya.

Mendapati Marilla memutuskan untuk mengasuhnya, Anne menangis karena terlampau bahagia. Anne pun berusaha menjadi gadis baik dengan menuruti apa yang diperintahkan Marilla, yakni mempelajari doa-doa.

Mrs. Rachel datang berkunjung menemui Marilla, dan langsung mengungkapkan ketidaksukaannya saat melihat Anne. Mendapati hal itu, Anne dengan tegas mengungkapkan ketidaksukaannya pada Mrs. Rachel tepat di hadapannya. Setelah kepergian Mrs. Rachel, Marilla menemui Anne di kamarnya dan memerintahkan Anne untuk meminta maaf pada Mrs. Rachel.

Setelah mendengarkan nasehat Mathew, Anne bersedia untuk meminta maaf pada Mrs. Rachel. Diantar oleh Marilla, Anne menunjukkan wajah kegembiraan di tengah perjalanan dan dengan bersungguh-sungguh mengungkapkan permintaan maaf di hadapan Mrs. Rachel.

Anne menatap muram tiga gaun baru yang didapatkannya, dimana ia tidak memiliki gaun dengan lengan bergelembung. Di sekolah minggu, Anne berangkat seorang diri ke gereja dan mengikuti kelas Miss Rogerson setelah mendengarkan pidato pembukaan dari Mr. Bell.

Setelah menceramahi Anne perihal perilakunya di sekolah minggu, Marilla membawa Anne ke Orchad Slope untuk berteman dengan Diana, putri Mrs. Barry. Dalam perjalanan pulang, Anne mengungkapkan kegembiraannya pada Marilla, dimana Anne mendapatkan hadiah dari Mathew.

Anne pulang agak terlambat karena begitu antusias dengan rencana piknik sekolah, dimana ia juga mengungkapkan keindahan Alam Membisu yang dibuatnya bersama Diana. Saat hendak ke gereja, Anne mengagumi bros batu kecubung yang dikenakan Marilla.

Marilla menanyakan pada Anne perihal keberadaan bros kecubungnya. Setelah mendengarkan pengakuan Anne dan mencari dengan teliti, Marilla memutuskan untuk menghukum Anne, bahkan melarangnya pergi piknik. Namun siang harinya, Marilla berhasil menemukan brosnya dan memerintahkan Anne untuk segera bersiap-siap.

Anne menceritakan semua yang ia alami di sekolah pada Marilla, mulai dari perjalanan menuju dan kembali ke sekolah begitu indah hingga apa-apa yang terjadi di sekolah bersama Diana. Tiga minggu kemudian, Anne harus berhadapan dengan Gilbert Blythe yang kembali ke sekolah, membuat Anne mendapatkan hukuman dari guru. Mendapati hanya dirinya yang dihukum oleh Mr. Phillips, Anne memutuskan untuk tidak lagi pergi ke sekolah.

Anne kembali dipercaya untuk menjalankan acara minum teh dengan Diana sebagai tamu. Keduanya bersikap sopan satu sama lain hingga mereka pergi memetik apel dan Anne menghidangkan jus raspberry. Disaat tengah asyik-asyiknya bercerita, Anne mendapati Diana meminta pulang dikarenakan merasa sakit. Dan dengan berat hati Anne mengantar Diana pulang. Keesokan harinya, Marilla yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, pergi menemui Mrs. Barry untuk meminta maaf hanya untuk mendapatkan penghinaan. Begitu pula dengan Anne.

Atas izin dari Mrs. Barry, Anne diizinkan untuk mengungkapkan perpisahan pada Diana selama sepuluh menit, dimana Anne mendapatkan potongan rambut Diana sebagai kenang-kenangan. Beberapa hari kemudian, Anne memutuskan kembali ke sekolah dan mendapat sambutan hangat dari teman-temannya. Banyak hadiah yang Anne terima, juga dari Diana yang disertai sebuah surat. Di sekolah, Anne terlibat persaingan serius dengan Gilbert yang amat ia benci.

Sementara Marilla pergi ke kota untuk menghadiri kampanye Perdana Menteri, Anne yang kesulitan mempelajari Geometri meminta bantuan Matthew. Diana datang dengan gelisah karena Minnie May mengalami batuk-sesak sementara orangtuanga sedang pergi, Anne berusaha menenangkan Diana dan melakukan apa yang ia mampu, sehingga Mrs. Barry datang keesokan harinya untuk menyampaikan terimakasih sekaligus mengizinkan Anne untuk kembali berteman dengan Diana.

Anne memohon izin pada Marilla untuk menonton pertunjukan Klub Debat Avonlea di hari ulangtahun Diana, namun Marilla bersikeras melarangnya hingga Matthew bersikeras mengizinkan. Anne begitu menikmati acara tersebut kecuali saat deklarasi yang dilakukan Gilbert. Insiden tempat tidur, mengarahkan Anne memberanikan diri meminta maaf pada Mrs. Josephine, bahkan kemudian berteman dekat dengannya.

Marilla terlibat perbincangan dengan Anne yang mengungkapkan bahwa ia telah setahun tinggal di Green Gables. Marilla kemudian memerintahkan Anne untuk meminjam pola celemek pada Mrs. Barry, namun mendapati Anne bersikap aneh karena imajinasinya yang menjadikan lapangan spruce sebagai hutan berhantu. Mendapati hal itu, Marilla dengan tegas memerintahkan Anne untuk tidak mengimajinasikan sesuatu seperti itu dan mengantarkan Anne menuju lapangan spuce.

Kepergian Mr. Philips membuat Anne dan teman-teman wanitanya menangis tersendu-sendu. Pendeta baru datang bersama istrinya dan penduduk Avonlea menyukai mereka, begitu pula dengan Anne yang menyanjung Mrs. Allan di hadapan Marilla, mengarahkan Marilla untuk mengundang mereka dalam acara minum teh. Anne yang diizinkan untuk membuat kue lapis, tanpa sengaja mencampurkan perasa minyak angin anodyne pada kuenya.

Anne begitu antusias menerima undangan minum teh dari Mrs. Allan. Anne pulang dengan senang dan menceritakan apa yang terjadi pada Marilla, dimana ia bertemu dengan Laurette di sana dan diarahkan untuk mengikuti paduan suara.

Anne menghadiri pesta di rumah Diana yang dikhusukan untuk teman-teman wanitanya di sekolah. Setelah memberikan tantangan pada Josie Pye, Anne menerima tantangan untuk berjalan di atas puncak loteng dan berakhir dengan tragis. Hasil diagnosa dokter, menjadikan Anne tidak bisa berjalan selama 6-7 bulan, dimana setiap harinya selalu saja ada orang yang menjenguk.

Anne begitu menyukai guru baru, Miss Stacy, dan amat antusias untuk mengikuti acara pentunjukan pada malam Natal untuk tujuan amal. Dimana Anne terkendala oleh Marilla, namun mendapatkan dukungan penuh dari Matthew.

Matthew memutuskan untuk membelikan Anne gaun baru untuk malam Natal dan pergi ke Toko Samuel Lawson alih-alih ke Toko William Blair. Namun Matthew tak mampu berhadapan pramuniaga baru di sana, sehingga ia meminta bantuan Mrs. Lynde. Pagi harinya, Anne terharu menerima kado dari Matthew, diikuti oleh kado Natal dari Bibi Josephine. Dan dalam pertunjukan gladi resik, Anne berhasil membuat semua orang takjub, bahkan Marilla yang awalnya menentang pertunjukan tersebut.

Bersama dengan Diana, Anne berjalan melewati hutan di musim dingin sebagai tugas membuat karangan dari Miss Stacy. Dimana setelah Anne menceritakan kisah karangan, mereka memutuskan untuk membuat klub cerita, dengan pesan moral disisipkan di dalamnya.

Marilla mengungkapkan kekesalannya pada Matthew disebabkan Anne tidak mengerjakan tugas yang seharusnya. Namun, Marilla kemudian mendapati Anne mendekam dalam bantal di kamar disebabkan cat rambut yang membuat rambutnya menjadi hijau. Mengikuti saran Marilla, Anne mencuci rambutnya berkali-kali, namun tak membuahkan hasil, membuatnya rela dipotong pendek seminggu kemudian.

Anne, Diana, Ruby, dan Jane menghabiskan libur musim panas mereka di danau. Dan saat tengah memainkan peran Elaine sebagai perawan lyli, Anne mendapati sekocinya bocor, sehingga bergelantung pada salah satu tiang jembatan hingga Gilbert Blythe datang menyelamatkannya. Kejadian itu membuat Anne mengungkapkan pada Marilla bahwa tidak ada gunanya mencoba untuk bersikap romantis di Avonlea.

Bersama Diana, Anne memenuhi undangan Miss Barry pergi ke Charlotte Town untuk menyaksikan pameran. Mereka berangkat selasa pagi dan menyaksikan pameran keesokan harinya, dimana mereka juga menonton pacuan kuda. Hari kamis, mereka pergi ke taman dan menonton pertunjukan Akademi Musik di malam harinya. Mereka pulang keesokan harinya, dimana Anne sangat senang setibanya di Green Gables dan menceritakan semuanya pada Marilla dan Matthew saat makan malam.

Anne terkejut mendapati penuturan Marilla tentang kunjungan Miss Stacy, sehingga Anne mengungkapkan pemintaan maaf pada Marilla atas kesalahan yang ia lakukan di sekolah. Namun Marilla mengungkapkan bahwa Miss Stacy datang perihal Kelas Persiapan Akademi Queen, dan Anne menjadi salah satu murid yang ikut kelas tersebut. Anne sedih mendapati Diana tidak ikut serta dalam kelas tersebut, dimana Anne kemudian menyadari bahwa ia telah memaafkan Gilbert. Saat liburan musim panas, Mrs. Rachel berkunjung ke Green Gables dan mengungkapkan ketakjubannya akan Anne.

Liburan musim panas tanpa buku membuat Anne amat bersemangat untuk kembali belajar, dengan kelas persiapan yang semakin berat. Menyadari tumbuhnya Anne, Marilla merasakan kesedihan yang ganjil dan Matthew memergokinya saat sedang menaangis. Marilla menanyakan pada Anne mengapa ia tak lagi banyak bicara, sehingga Anne mengungkapkan kecemasannya akan ujian masuk.

Mengikuti arahan Miss Stacy setelah ujian percobaan, Anne tidak lagi membuka buku pelajaran, dimana ia tinggal di Beechwood saat di kota dan mengirimkan surat pada Diana. Sekembalinya ke Green Gables, Anne dilanda kewas-wasan menunggu pengumuman hingga Diana datang tergesa-gesa suatu malam dan mengungkapkan kelulusannya sebagai peringkat pertama.

Anne menjadi salah satu wakil dari Green Gables untuk tampil dalam pertnjukan di Hotel White Sands. Dengan bantuan Diana, Anne berangkat dengan penampilan terbaiknya. Namun mendapati penampilan yang lainnya membuat Anne gugup dan tak percaya diri hingga ia mendapati senyum menantang Gilbert, membuatnya memberanikan diri memulai deklamasi ‘Ikrar sang Perawan’. Disebabkan kepuasan penonton, Anne tampil sekali lagi, dimana ia kemudian berkenalan dengan orang-orang penting.

Anne mendapatkan gaun malam dan mendeklarasikan ‘Ikrar sang perawan’ di hadapan Marilla dan Matthew. Dengan keberangkatan Anne ke Akademi Queen, Diana bermain dengan sepupunya, sementara Marilla dipenuhi kesedihan atas kesepian yang melanda Green Gables. Sama dengan Gilbert, Anne mengambil kelas satu, sementara yang lain mengambil kelas dua. Dalam kesedihan di tempat tinggal baru, Anne didatangi oleh Josie Pye yang mengungkapkan tentang Beasiswa Avery.

Di akademi, Gilbert berhubungan dekat dengan Ruby Gillis, sementara Anne mulai berteman dengan Stella dan Priscilla, dimana Anne tidak lagi mengkhawatirkan persaingannya dengan Gilbert. Ujian yang akan datang pun tidak menjadi kekhawatiran bagi Anne mengingat musim semi telah datang.

Sementara Gilbert menjadi pemenang medali, Anne mendapatkan beasiswa Avery. Dalam acara wisuda, Marilla dan Matthew menunjukkan kebanggaan mereka atas Anne, dimana mereka kemudian pulang bersama. Di Green Gables, Anne mengungkapkan kebahagiaannya kembali berjumpa dengan Diana dan menyadari keadaan Matthew dan Marilla yang semakin menua.

Matthew tak sadarkan diri setelah menerima kabar Kebangkrutan Bank Abbey, dimana Mrs. Lynde memastikan apa yang terjadi pada Matthew. Orang-orang pun berdatangan sebagai bentuk bela sungkawa, dan Anne dilanda rasa sakit namun tak membuahkan air mata hingga ia terbangun dari tidir karna kelelahan. Mendapati kesedihan Anne, Marilla segera datang menghibur, dan pemakaman pun dilaksanakan. Anne mengungkapkan kesedihannya pada Mrs. Allan yang menanggapinya dengan petuah-petuah bijak.

Mendapati penuturan Marilla perihal kesehatan matanya sepulang dari kota, Anne berusaha menghibur dan membulatkan tekad pada malam harinya. Keesokan harinya, Anne mendapati Marilla menangis karna ia hendak menjual Grenn Gables, sehingga Anne mengungkapkan rencananya untuk tetap tinggal dan tak akan pergi ke Redmond. Berkat Gilbert, Anne diterima untuk mengajar di Avonlea, membuatnya bisa berhubungan baik dengan Gilbert.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

Friday, January 11, 2019 0 comments

Sinopsis "GEGER KIAI: Catatan Mistik sang Kembara - Fahrudin Nasrulloh" Bahasa Indonesia

 

Di Pondok Jampes, Kiyai Ihsan yang mendapati Sarkamid tak juga datang ke masjid karna masih mandi di Kali Berantas untuk Shalat Jum’at, mengungkapkan bahwa “jika adzan kedua berkumandang dan dia belum juga muncul, dengan izin Allah, kuharap dia takkan lagi kembali ke pondok ini”. Hari-hari pun berlalu hingga Kiyai Ihsan wafat, dimana beberapa tahun kemudian saat haul seekor buaya putih (Boyo Seto) muncul dari Kali Berantas menuju pondokan.

Dalam sebuah perjalanan, Sunan Kudus yang disapa oleh Kebo Kenongo, menjawab sapaan tersebut dengan sedikit masam karena mengetahui bahwa Kebo Kenongo merupakan murid Lemah Abang.

Di sebuah pesantren di Cirebon, tanpa sepengetahuan sang Kiai, seorang santri lelaki-perempuan memadu kasih di pekuburan, tepatnya di bangunan kecil tempat menyimpan keranda jenazah. Juru kunci makam yang memergoki keduanya dengan ngeri, mendapati si lelaki tidak bisa mencabut zakar-nya, juru kunci pun pergi menemui sang Kiai dan Warga pun saling berteriak “Gancet di kuburan!”.

Menerima tawaran untuk meninggali sebuah rumah di daerah pinggiran Trosobo, Sepanjang, Surabaya, mengarahkanku untuk didatangi oleh makhluk-makhluk halus sekitar tengah malam, seperti tuyul dan Asu Blang Menyunyang.

Ketika aku mondok di Denanyar, aku dan kawan-kawan santri mendirikan geng berjuluk Geng Jamil. Dimana setiap kegiatan akan ditutup dengan lagu-lagu kocak Doel Sumbang, salah satunya berjudul Ceu Romlah.

Mendapati seorang wanita cantik terlempar karna tertabrak mobilnya, si pemilik mobil segera keluar dan menanyakan keadaan wanita cantik tersebut. Namun ia langsung pergi meninggalkan wanita tersebut setelah mengetahui bahwa wanita tersebut baru saja diusir oleh majikannya karna menderita AIDS.

Warga asrama Pondok Sunan Pinoleh resah dengan adanya  hantu berwujud jempol hingga salah satu santri, Musbikin, menjalankan Aji Wirid Sumber Geni.

Mengetahui sang ayah mati karna ulah pelacur berkalung belati, Badrun dilanda kemarahan besar yang mengarahkannya meladeni seorang pelacur, dimana dalam prosesnya Badrun merapal sejenis mantra, mengarahkan penemuan sesosok mayat keesokan harinya.

Ronggowarsito memenuhi panggilan Sultan Paku Buwana IX untuk meramalkan kandungan Permaisuri, dan mengucapkan kata “Hayu”. Dalam kegelisahan, Sang Sultan yang gembira mendapati datangnya seorang putra berusaha mencemooh Ronngowarsito hanya untuk mendapati Ronggowarsito mengungkapkan bahwa “Hayu” berarti seseorang yang memiliki kewibawaan yang mengagumkan.

Sarmadi memenuhi ajakan Kiai Kholil untuk menemaninya mengobrol, dimana Kiai Kholil kemudian menanyakan; “apakah amal ibadah serta cara saya mencari ilmu dan mengajarkannya kepada para murid telah diridhoi oleh Allah!?”

Mei, 2000, Sumi (sang istri), yang mendapati suaminya, Barto, kesetanan, diiringi Gunatmo (sang anak yang berusia 5 tahun) yang menjerit-jerit ketakutan, segera pergi menemui Kiai Sembir (sesepuh kampung Medelek) dan menceritakan apa yang terjadi. Tak lama kemudian, Barto ditemukan meninggal setelah menghantam-hantamkan kepalanya ke tembok kuburan Medelek.

Di kereta api jurusan Jakarta-Surabaya, seorang Kiai yang kebelet pipis, dan mendapati toilet pria tengah penuh, nyelonong ke toilet wanita dan mengatakan “Ini juga khusus untuk wanita!”.

Pada 21 April 2006, di toko buku loakan milik Mas Wahid di Pasar Beringharjo, saya temukan buka lawas berjudul Maleise Bloemlezing: Uit Hedendaagse Schrijvers disusun oleh Dr. G.W.J. Drewes, 1947. Salah satu cerita berjudul Gurau Senda di Satoe Sawal karya M. Kasim; mengisahkan perseteruan Si Lengkong dengan sang istri perihal masakan sang istri di Bulan Puasa sehingga Si Lengkong menjatuhkan cerai, namun kemudian menyesal.

Di sebelah barat kampung Kalangbrek, terdapat makam Wali Jumadil Makbul dan seringkali muncul kunang-kunang di malam Jum’at Legi. Makam keramat tersebut diziarahi  banyak orang, lebih-lebih mereka yang hendak melaksanakan ibadah haji.

Di kuburan ini, dibawah pohon kamboja, kuperingati kepergian Kiai Abdullah (11-04-2004), yang menunjukkaan kesakitan amat sangat di hari-hari terakhirnya.

8 Februari 1868, kapten Tack pergi menemui Amangkurat II agar menyerahkan Surapati dkk, yang telah melarikan diri atas perintah Sunan. Mengetahui apa yang terjadi, Tack mencemooh kepengecutan Surapati dkk hanya untuk mendapati serangan mendadak dari mereka.

Sekitar pukul 04.30 WIB, lambat-lambat lantunan istighfar berkumandang, dilanjutkan dengan lantunan 5 bait tembang jawa karya Ahmad Zamzuri, yang menerimanya dari Kiai Abdullah, dari Jamiun.

Kapten Duyvens dari Kompeni sempat dibikin gerah dan kopat-kapit sebab tingkah nyeleneh Demang Urawan yang homoseks.

Mengetahui Kiai Sangidin tengah stroke parah, Kiai Sukimin pergi menjenguk dan mendapati bahwa Kiai Sangidin kurang menjaga kesehatan karna disibukkan oleh pengajian dan usaha materialnya.

Nasrul Hadi yang memiliki silsilah keturunan Sultan Agung Mataram mendapati sang kiai di pondoknya meninggal dunia keesokan hari setelah meminta dipijit padanya. Setelah berpindah-pindah pondok, Nasrul Hadi mondok di Langitan dibawah asuhan Kiai Faqih (1978-1983). Dimana dalam prosesnya, terjadilah kisah sebuah kitab, berdakwah di Compreng Tuban, kursus percetakan dan afdruk foto di Paiton Probolingo, hingga akhirnya kembali ke kampung halaman dan mendirikan Ponpes Salafiyah al-Muhsin pada 1993 bersama abahnya, Kiai Abdullah, dan kakaknya, Kiai Munahar.

Menanggapi penuturan panjang seorang pria asing perihal ilmu makrifat, Kiai Siroh mengungkapkan; “menghitung bulu mata saja saya tak bisa, apalagi ilmu makrifat!”.

Kiai Munawi yang tengah mengkaji kitab shalawat setelah acara shalawatan di rumahnya, menanggapi pertanyaan seorang pria yang mengaku sebagai teman Basri perihal tangisan saat pembacaan shalawat hanya untuk mendapati Basri tidak membawa siapa pun dalam acara tersebut.

Di sebuah kampung di daerah Wonokromo, Yogyakarta, undur-undur membangun rumahnya, beranak-pinak, disertai dengan makam Kiai Srandil.

Samadikun asal Banyuwangi menceritakan perihal kabut di makam Kiai Mbanjeng.

Di suatu subuh di keramaian Pasar Trowono, seorang perempuan gila terbangun dengan tubuh nyaris telanjang dan tampak menggigil kedinginan. Aku tersentak dari lamunan ketika seorang lelaki bersorban mengamati dan kemudian menghardikku.

Syaikh Dumba bertanya pada Syaikh Malaya perihal makna tersembunyi syari’at, tarekat, dan hakekat.

Dalam sebuah perjalanan, Sunan Kalijaga yang mendengar tembang Cokrowolo; “lilo-lilo”, menyarankan tembang yang lebih baik; “la ilaha illallah”.

Demak, 2005, Kiai Dulkotop yang mengisi pengajian di sebuah kampung terpencil, ratusan kilometer dari pesantrennya, marah besar mendapati amplop yang diterimanya hanya 100 ribu. Ia pun mengucapkan sumpah serapah dan meminta tambahan 300 ribu yang kemudian ia berikan pada takmir masjid untuk pembangunan masjid tersebut.

Usai main bola di lapangan Banjardawa, kami yang dihukum oleh Gus Najib, mendengarkan Iswandi menyanyikan lagu Doel Sumbang berjudul Dongeng Cinta WNI yang menceritakan Monyet Jebolan Pesantren.

Hanya aku (Kalasrenggi) yang menemani hari-hari terakhir Kiai Sarkesot yang dikenal dungdeng (sakti) sebagai pelindunng para berandalan, dimana pesantrennya telah bubar dan istri-istrinya minggat, memberikan nasehat padaku yang menegaskan agar tak mengikuti jejaknya.

Suatu sore, Kiai Azizi menghampiri Kiai Subki, menyarankannya untuk menikah, mengarahkan Kiai Subki menceritakan kisah kelamnya.

Kelima santri Dresmo yang terlelap di trotoar dikejutkan oleh salah satu teman mereka yang memimpikan Serdadu Malaikat Zabaniyah.

Sarkadul merasa bangga menerima ilmu kebal dari Kiai Tambir dari Kiai Kartosuwiryo. Dan mendengar kabar bahwa Kiai Tambir menguasai ilmu Lelampah Banyu, Sarkadul pun segera pergi menghadap hanya untuk mendapati Kiai Tambir mengarahkannya pada Si Maun, tukang adzan musholla.

Atas pesan dari Kiai-ku di Pesantren Termas, aku menjalankan 33 hari dalam 33 perjalanan.

Setelah menziarahi makan Raden Alif di Betek Mancilan, Jalamayang beristirahat sejenak bersama Syaikh Kanigoro yang kemudian mengungkapkan ke-wali-an seseorang yang lewat. Maret 1789, Jalamayang kembali menziarahi Raden Alif dan mendapati makam Sayikh Kanigoro, dimana Jalamayang kemudian juga mendapati keberadaan waliyullah tersebut.

Selepas Shalat Subuh, Sunan Bonang menghampiri Syaikh Malaya yang mengungkapkan tidak tahu harus berdoa apa, sehingga Sunan Bonang pun menegurnya.

Dengan bantuan Kiai Kalamadun, Kiai Dulkematkemut berusaha mengobati Markaban, santrinya yang kesurupan di hari terakhir menjalankan amalan Nurbuat. Dalam prosesnya, Kiai Kalamadun menjadi tak sadarkan diri, sementara Kiai Dulkematkemut ikut kerasukan. Menjelang hari ke-9, Kiai Dulkematkemut pulang dalam keadaan pucat setelah diselamatkan oleh Syaikh Khidir dan Kanjeng Sunan Kalijaga, yang kemudian memberikannya amalan Suluk Rumeksa ing Wengi.

Sukardi kembali mengantarkan Kiai Sulami makan gudeg di warung langganan. Namun dalam prosesnya, Kiai Sulami turun di tengah jalan dan mengungkapkan bahwa ia melihat semua orang telanjang. Sukardi pun menimpali, sehingga ia digaplok Kiai Sulami.

Tanpa mengiraukan pertanyaan Pak Jalal, Parno merenungi keadaannya yang sekarang mengikuti besan berkelana mengemis ke tempat-tempat jauh.

Dalam acara tamasya akhir tahun kelas II Aliyah di Pesantren Denanyar Jombang di pantai Sine Tulungagung, Iswandi menyanyikan lagu; Aku si Raja Goda.

Di bus Sumber Kencono, dalam perjalanan antara Ngawi-Madiun, Mbok Sulami dengan merdu menyanyikan tembang Jawa.

Sehabis gaji malam, seorang santri yang kebelet berak, menyambar apa saja yang ada di hadapannya dan lari pontang panting menuju menara pondok. 3 hari kemudian, Pondok Tambak Beras digemparkan oleh seonggok tahi berbungkus kertas al-Qur’an, diikuti dengan kabar meninggalnya seorang santri dilindas spur tebu di rel depan pondok. Di sumur pondok dimana santri tersebut di mandikan, seringkali muncul hantu ‘Sumur Tali Usus’.

Mengikuti ajakan kedua temannya untuk beroperasi, Pak Sersan mendapati Wak Haji tengah berpacaran dengan istrinya. Sapuan maut pun tak terhindarkan.

Menanggapi penuturan temannya yang sudah dari dulu mengingikan pigura foto Gus Miek di rumahnya, Cak Kan dengan tegas merelakan pigura tersebut pada si teman sambil menunjuk dadanya.

Di Mangunsari, Tulungagung, santri-santri Al-Thahiriyyah memandikan mayat seorang gelandangan tua yang meninggal di emperan musholla,yang kemudian diiringi bau wangi tak terbayangkan. Kiai Fatah kemudian menerima wasik yang mengungkapkan bahwa gelandangan tersebut adalah seorang Waliyullah bernama Duladhim.

Selasa, 8 Agustus 2006, saya meluncur ke Dsn. Kebokicak, Ds. Dapur Kejambon, dan ditemui oleh Kiai Hafidz yang menceritakan sejarah Islam di kampung tersebut. Dimana Kiai Hafidz kemudian memberikan saya amalan “Niat Ingsun Padhang Ati”.

Menanggapi pertanyaan seorang pria perihal larangan anggur dalam Islam, seorang guru sufi mengungkapkan bahwa “Itu tergantung dari kebesaran jiwamu, ibarat anggur dalam air di baskom dan ibarat anggur dalam lautan. “

Kiai Zainuddin meminta sopir menghentikan oplet-nya disebabkan ada kuda lewat, dimana kuda tersebut mirip kuda Kiai Sholeh Langitan.

Mukadal yang sudah puluhan pekan bersila di amben pondok Kiai Wakidat di pucuk Gunung Klotok demi warisan Syaikh Amongraga, menerima makian keras yang diikuti ilmu Manunggaling Cecak lan Kopi.

27 Mei 1994, kala pelajaran baca kitab kuning at-Tahdzîb yang digelar Ustadz Najib Muhammad, Iswandi diskors dengan hukuman mengangkat satu kaki kanan-nya sambil bernyanyi, dimana Iswandi menyanyikan lagu Doel Sumbang berjudul “Aku Tikus dan Kucing”.

Mendapati penyakit stroke-nya semakin parah, Kiai Sokeh memakai helm saat ke kamar mandi.

Di sebuah daerah terpencil di Lasem, dikisahkan ada sebuah makam auliya dengan dua patung naga bertengger di atas gerbang. Dua Kiai (Kiai Baidawi dan Kalawi) yang tak saling mengenal bermaksud untuk menghancurkan patung tersebut, dimana salah satunya ditemui arwah auliya makam tersebut di tengah perjalanan.

Sebagai sesama murid Kiai Sukriwan, Marhusen yang telah sukses secara materi, mengunjungi dan mengajak Marhasan untuk ikut dengannya dan meninggalkan wasiat kiai mereka (menulis kitab mujarabat dan menelusuri makam-makam keramat) hanya untuk mendapati penolakan mentah.

Kiai Munali pergi meninggalkan pesantrennya untuk menyepi dan mempelajari ilmu tasawuf hanya untuk mendapati dirinya berubah menjadi kucing disertai perintah agar kembali ke pesantren.

Tatkala Kiai Suliman wafat, Kiai Munib yang datang melayat, tersenyum setipis silet sembari menatap beberapa orang yang ada di sekitarnya, lalu berkata, “Yang lahir, lalu mati. Maka, kembalilah apa yang musti kembali.”

Tukimin terlibat perbincangan dengan Kiai Bardud perihal kematian Supri, tetangganya yang masih muda, yang rajin ngopeni masjid di kampung.

Saat berkunjung ke Makam Pitu Tralaya, Mojokerto, saya bertemu dengan Matdrakim yang kemudian memberikan foto Gajah Mada dan Sabdopalon. Gajah Mada sendiri dinisbatkan masuk Islam dengan nama Ki Ageng Tukum. Dimana Gus Lilik mengungkapkan bahwa foto Gajah Mada tersebut merupakan foto Patih Logender.

Dalam pengiringan jenazah di Kampung Buduran pada 29 Juli 2007, keluarga korban mengingatkan bahwa tidak ada yang bisa kita bawa setelah mati selain amal, dimana ia juga mengungkapkan bahwa tidak mengadakan acara apa-apa di rumahnya.

Kiai Mukmin merupakan kiai terkenal dengan ribuan santri, selalu dihormati oleh orang-orang di sekitarnya yang selalu membungkukkan badan, hingga ia mendapati seorang tukang rumput bernama Baridin tidak melakukan hal tersebut.

 

 

Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


Friday, January 4, 2019 0 comments

Sinopsis "Quantum Life Transformation" Bahasa Indonesia


Quantum Life Transformation
By: Adi W. Gunawan

Seperti saat hendak melakukan perjalanan jauh, kita juga harus merencanakan perjalanan hidup kita. Peta terbaru dibutuhkan untuk memudahkan kita mencapai tempat tujuan, begitu pula untuk mencapai tujuan hidup, kita membutuhkan peta sukses terbaru, karna semua pribadi sukses dan luar biasa, memiliki impian tertulis dan mendetail. Masa lalu mengajarkan kita untuk lebih bijaksana menjalankan prinsip kekinian. Saya yang meyakini bahwa esensi pernikahan bukanlah mencari pasangan yang tepat, tetapi bagaimana kita menjadi pasangan yang tepat, mendapatkan petuah dari guru-ayah saya, yakni “Dalam hidup ada kehidupan”.

Kita ditakdirkan sebagai seorang pemenang, hal ini telah dibuktikan sejak proses pembuahan. Namun beberapa belum berhasil disebabkan beberapa faktor, pertama ia tidak membuat daftar impian yang ingin dicapai, kedua ia menetapkan impian yang sebenarnya tidak ia inginkan, ketiga ia telah menetapkan impian namun tidak tahu mana yang harus didahulukan, keempat ia telah menetapkan impian namun tidak memiliki strategi yang jelas untuk mencapainya, kelima ia telah menetapkan impian namun memiliki mental block yang menghambatnya.

Orang sukses secara sadar atau tidak menerapkan prinsip sukses yang terdiri dari empat kebenaran abadi, yakni ingin sukses, ada caranya, tahu caranya, kemudian menerapkannya. Dalam menerapkan ini terumuskanlah Prinsip Sukses QLT, yang dipengaruhi oleh God Factor dan Human Factor, yang terdiri dari BE dan DO. Sementara DO terdiri dari activity, skill, dan knowledge, BE terdiri dari Impian, Yakin, Syukur, Pasrah, dan Doa.

Mimpi merupakan cetak biru kehidupan yang didasarkan pada emosi bawah sadar. Keinginan manusia terbagi menjadi kebutuhan, keinginan, impian, passion, dan purpose. Passion atau impian yang personal dan bermakna, dipengaruhi oleh energi pikiran yang memiliki attraction dan direction, dimana kita melakukan pekerjaan/aktivitas tersebut dengan sepenuh hati bahkan rela jika harus membayar. Temukanlah passion anda dengan 5 langkah berikut:
a. Menentukan passion: “Bila hidup saya ideal, saya...”
b. Menetapkan lima passion terpenting
c. Menentukan syarat tercapainya passion
d. Menentukan skor passion: 0-10 tergantung keadaan saat ini
e. Passion to action: menganalisa tindakan-tindakan yang bisa dilakukan dan mendahulukan tindakan prioritas.

Untuk mencapai impian atau passion, kita harus yakin seyakin-yakinnya, dimana beberapa belief merupakan mental block (virus) yang menjadi sebuah penghambat terhadap passion. Cara menemukan mental block ialah dengan menetapkan suatu target, lalu memeriksa perasaan dan sensasi fisik yang ditimbulkan, begitu pun saat mulai melaksanakan target, dan jujur dalam menetapkan target. Dimana general check up secara rutin sangat dibutuhkan. Keputusan yang kita buat didasarkan oleh emosi, entah positif atau negatif, dimana mental block ada untuk menghindarkan kita dari emosi negatif tertentu.

Menembus pikiran bawah sadar bisa melalui repetisi, identifikasi kelompok, informasi dari figur otoritas, emosi, dan relaksasi mental. Dan Hypno-EFT mengatasi gangguan listrik pada jalur meridian yang terjadi sebelum emosi negatif muncul. Dimana dalam memori terdapat komponen waktu, tempat, orang yang terlibat, gambar, suara, bau, rasa, sensasi perabaan, dan emosi. Adapun tahap-tahap Hypto-EFT: Persiapan (temukan emosi permasalahan, tentukan skala SUD-nya yang disusul dengan langkah positif), The Set Up (membaca afirmasi 3x sambil menekan sore spot di dada), The Sequence (mengikhlaskan emosi sambil ditapping), Sembilan Gammut Procedure, ulangi The Sequence sekali lagi, dan finishing touch. Kita juga bisa melakukan reprogramming menggunakan afirmasi positif disertai tapping setelah melakukan Persiapan.

Map of Consciounsness (peta kesadaran) terdiri dari beberapa level, yakni rasa malu (level-energi20), rasa bersalah (30), apatis (50), kesedihan mendalam (75), takut (100), keinginan (125), marah (150), bangga (175), berani (200), netralitas (250), kemauan (310), penerimaan (350), berpikir (400), cinta (500), sukacita (540), kedamaian (600), dan pencerahan (700-1000). Dari itu kendalikanlah diri untuk lebih sering berada di level energi positif.

Setelah meminta (impian), kita harus yakin bahwa kita pasti akan mendapatkannya, yakni dengan mensyukuri. Cara termudah untuk bersyukur ialah dengan belajar melihat kebawah dan cara paling tepat ialah dengan memutuskan untuk bersyukur, dengan menuliskan semacam diary atau melakukan relaksasi dan visualisasi yang aktif dan pasif.

The Law of Paradoxial Intention (hukum Paradoks Keinginan) menyatakan bahwa untuk mendapatkan sesuatu kita harus secara sadar menginginkan sesuatu dan setelah itu kita melepaskan keinginan itu (pasrah), dimana Pasrah yang benar ialah tidak melekat pada hasil.

Apa pun yang dipanjatkan saat berdoa merupakan sugesti atau afirmasi yang tertanam di pikiran bawahsadar yang berkomunikasi dengan sang pencipta. Melalui istilah Pharsing dalam hipnoterapi, doa seharusnya berupa kalimat positif yang disertai rasa yakin yang merupakan penyatuan dari pikiran, perasaan, dan emosi, dan ditunjukkan melalui kualitas berpikir, ucapan, dan tindakan positif sehari-hari.

LOA adalah hukum sebab-akibat atau hukum tabur-menabur, yang bekerja dengan mekanisme yang pasti yakni bahwa buah (realitas) yang akan dipetik sesuai dengan benih (pikiran) yang ditabur di ladang subur pikiran bawah sadar. Pertama, kekuatan tarikan tergantung pada besarnya arus listrik yang dihasilkan Aki Psikis. Kedua, pada batang besi yang berupa impian, disusun oleh yakin, syukur, pasrah, dan doa. Dimana dalam menetapkan impian kita harus memeriksa perasaan kita agar bisa mengetahui adanya penolakan yang berupa lintah energi (trauma, pengalaman negatif, dll). Cara charging Aki Psikis yang paling efektif ialah dengan memasuki kondisi relaksasi mental yang dalam dan disusul dengan merasakan berbagai emosi positif. Dalam diri kita ada ego states yang terdiri dari sembilan sub-diri, yakni Pelindung, Pengkritik, Pendorong, Perfeksionis, Pusat Kendali, Anak Dalam, Orangtua, Pemberontak, dan Bayangan. Dimana pembentukan diri dipengaruhi oleh peran yang kita mainkan, lingkungan, konflik internal, serta pengalaman pribadi. Dan cara mengatasi konflik antar ego state ialah dengan mengenali dan menerima keberadaan ego state, dilanjutkan dengan koordinasi, integrasi, dan sintesis. Jika gema diibaratkan sebagai LOA, maka setiap suara dari ego state akan kembali pada kita, dimana waktu keberhasilan tujuan bergantung pada diri masing-masing.

LOA bisa diperkuat dengan efek sensualisasi yang menggunakan kelima indera sekaligus, yakni visual, auditori, olfaktori, gustatori, dan kinestetik. Dan afirmasi dibutuhkan sebagai sugesti penegasan atas sensualisasi, yang berhubungan erat dengan tipe sugestibilitas seseorang. Sensualisasi dan afirmasi harus terintegrasi ke dalam belief system kita, dimana impian ditetapkan secara sangat spesifik disertai skenario sejelas-jelasnya. Sensualisasi dilakukan dalam keadaan relaksasi mental yang mendalam dengan membayangkan hasil akhir yang menghasilkan emosi positif intens untuk kita nikmati. Sensualisasi dan afirmasi dilakukan dalam kondisi sadar normal dengan sering-sering mengingat, memikirkan, atau membicarakan apa yang menjadi impian kita. Akselerasi sukses bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan stick dan carrot, terutama dengan memberikan hadiah kepada pikiran bawahsadar.

Kita bisa mengubah masa lalu dengan melakukan restrukturisasi pada pengalaman-pengalaman traumatik melalui pemaknaan ulang untuk mendapatkan emosi-emosi positif.

Temukan tujuan hidup anda dengan bertanya; “Jika jatah hidup anda hanya tersisa 3 bulan, apa yang akan anda lakukan dengan hidup anda?”. Beri diri anda waktu untuk berpikir dan merenung, serta menyusun kesan yang diinginkan kelak. Dimana Waktu Hidup Efektif = “Sisa” Waktu Hidup - Waktu Tidur - Waktu Kerja.



Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

 
;