Saturday, October 27, 2018 0 comments

Sinopsis "The Mysterious Affair at Styles" Bahasa Indonesia


The Mysterious Affair at Styles
By: Agatha Christie

Sebagai seorang invalid dan telah beberapa bulan mendekam di rumah sakit, Aku yang mendapatkan cuti sebulan, menerima tawaran John untuk menghabiskan waktu di Styles. Setelah mendapatkan sambutan hangat dari Miss Howard, Aku menyapa tuan rumah, Mrs. Cavendish, dan kemudian berkenalan dengan yang lain, dimana kudapati ketegangan terjadi ketika Mrs. Inglethorp datang. Setelah bincang-bincang singkat, Cynthia datang, dan John menunjukkan kamarku. Keesokan harinya, Miss Howard yang bersikeras untuk pergi karena menentang keberadaan Alfred, memercayakanku untuk menjaga Mrs. Cavendish. Dengan kepergian Miss Howard, Mrs. Cavendish menyambut kedatangan Dokter Bauerstein.

Dua hari kemudian, Aku menerima surat dari Miss Howard. Dan pada 16 Juli, Mrs. Inglethorp membacakan puisi perang di suatu pertunjukan bazar. Keesokan harinya, Aku dan Lawrence menerima ajakan Mrs. Inglethorp untuk menghadiri undangan makan siang Mrs. Rolleston. Dalam perjalanan pulang, Lawrence mengajakku singgah ke tempat kerja Cynthia, yang menyambut kami dengan acuh. Sebelum tiba di rumah, Aku berpapasan dengan M. Poirot, sementara di rumah kusadari sikap Mrs. Inglethorp agak aneh, begitu juga dengan Mrs. Cavendish. Setelah makan malam, kami yang tengah bersantai bersama, mendapati kedatangan Dokter Bauerstein.

Sekitar tengah malam, Lawrence membangunkanku untuk memeriksa keadaan Mrs. Inglethorp ditemani John dan penghuni rumah lainnya kecuali Alfred. Dengan mendobrak kamar Cynthia, Kami tiba di kamar Mrs. Inglethorp, yang tengah kejang-kejang. Dr. Baeuerstein yang tiba, segera memberikan pertolongan hingga Dr. Wilkins tiba, dimana mereka meminta izin untuk melakukan autopsi. Sementara itu, Aku meminta Poirot untuk melakukan penyelidikan.

Di tengah perjalanan, Aku bertemu dengan Alfred, yang mengemukakan alasannya. Setelah kuceritakan apa yang kuingat, Poirot berasumsi bahwa Mrs. Inglethorp terkena racun Strychnine. Poirot yang melakukan pemeriksaan di kamar Mrs. Inglethorp, mengungkapkan padaku bahwa ia menemukan 6 hal yang menarik perhatiannya, ditambah potongan kecil kertas yang hampir gosong. Setelah menikmati keindahan kebun bunga, Poirot melakukan tanya jawab dengan Dorcas di ruang kerja Mrs. Inglethorp, dilanjutkan dengan menginterogasi Annie.

Poirot menerima ajakan John untuk sarapan bersama, dimana Kami kemudian menemani John menemui Mr. Wells. Mendapati John dan Mr. Wells hendak pergi memeriksa dokumen-dokumen Mrs. Inglethorp, Poirot mengungkapkan bahwa Mrs. Inglethorp telah menulis surat wasiat baru, dimana Poirot memanggil Manning untuk membuktikan perkataannya. Kedatangan Miss Howard mendapatkan sambutan hangat dari John. Dan setelah meminta kerjasama Miss Howard, Kami menemani John dan Mr. Wells memeriksa dokumen hanya untuk mendapati seseorang telah merusak pengaman tas Mrs. Inglethorp. Setibanya di Pondok Leastways, kudapati Poirot mendapatkan kunjungan dari Mr. Mace, dari toko obat.

Pemeriksaan dilakukan pada Jum’at di Stylites Arms di desa, diawali dengan kesaksian Dr. Bauerstein yang memastikan bahwa Mrs. Inglethorp keracunan Strychnine, lalu, Lawrence yang mengasumsikan kewajaran kematian Mrs. Inglethorp, namun ditentang keras oleh Dr. Wills, dilanjutkan Dorcas, kemudian Mrs. Cavendish, lalu kesaksian Amy Hill yang dikuatkan oleh William Earl dan Manning, kemudian Cynthia, lalu Miss Howard yang bersikeras Alfred sebagai pelaku, kemudian Mr. Mace, dan diakhiri dengan kesaksian Alfred yang menolak setiap tuduhan atasnya.

Di luar Stylites Arms, Poirot menyapa Inspektur Japp yang tengah bersama kawannya, Mr. Summerhaye, dari Scotland Yard. Sambil menunggu kedatangan Japp, Aku terlibat perbincangan dengan Poirot mengenai kesaksian yang diberikan para saksi, dimana Poirot mengungkapkan hipotesanya mengenai ketidakbersalahan Alfred. Bersama dengan dua orang Scotland Yard, kami tiba di Styles, dimana Poirot berusaha memaksa Alfred untuk memberitahukan alibinya.

Setelah mengantar Japp ke kamar Mrs. Inglethrop, Poirot segera pergi menuju Analytical Chemist di Tadminster setelah mendengarkan informasi baru yang kukira tidak penting, dimana dalam perjalanan Poirot memintaku menyampaikan pesan pada Lawrence. Mendapati keterangan Dorkas yang kusampaikan, Poirot pergi memeriksa peti yang ada di loteng. Mendapatkan bukti yang memastikan hipotesanya, Poirot meminta Miss Howart untuk bekerjasama dengannya.

Setelah menyampaikan pesan Poirot pada Lawrence, Aku menghadiri jamuan makan siang, dimana Poirot juga ikutserta. Setelah mengantar Poirot, Aku yang berjalan-jalan di hutan sekeliling Styles tertidur dan terbangun oleh pertengkaran John dan Mary, dimana Aku kemudian mengungkapkan hipotesaku pada John yang meragukannya. Dalam jamuan teh sore di bawah pohon sycamore, Aku yang mendengarkan keluh-kesah Cynthia, memutuskan untuk melamarnya hanya untuk mendapatkan penolakan. Sementara Cynthia pergi, Aku pergi mengunjungi Dr. Bauerstein

Disaat Poirot pergi ke London, kusampaikan berita penangkapan Dr. Bauerstein pada John, dan keesokan harinya kudapati Poirot tak terkejut sama sekali atas hal itu. Setelah memberikan penjelasan, Poirot berjingkrak-jingkrak kegirangan karna infromasi dari Dorcas, sementara Aku mendapati Mary menceritakan kisahnya padaku. Setelah beberapa hari tak menjumpai Poirot di rumahnya, Aku menyampaikan pesan Lawrence, dimana Poirot mengungkapkan hasil temuan barunya. Bersama Mary, Kami tiba di Style, dimana Dorcas mengungkapkan bahwa John telah dibawa oleh Scotland Yard.

Dua bulan kemudian, persidangan John atas pembunuhan diadakan, dimana Mary melakukan pembelaan habis-habisan atasnya. Dengan Sir Ernest Heavywheter sebagai pembela dan Mr. Philips sebagai jaksa penuntut, saksi-saksi dihadirkan, dilanjutkan keesokan harinya, dimana Sir Ernest berhasil memojokkan kesaksian Japp dan Lawrence. Setelah dilakukan pembuktian, John memberikan kesaksian dengan baik disertai penyerahan bukti surat kaleng. Mendapati hal itu, Poirot yang disibukkan dengan pikirannya sendiri, menyusun rumah kartu sambil mengobrol denganku.

Dengan izin Mary, Poirot mengumpulkan setiap orang untuk mengungkapkan hasil investigasinya, diawali dengan sobekan kain hijau, surat wasiat, cangkir pecah, dan hasil analisa coklat, yang menegaskan bahwa Mary memberikan kesaksian palsu. Dilanjutkan dengan bukti botol obat milik Mrs. Inglethorp disertai sebuah sobekan surat yang menunjukkan identitas dari pelaku pembunuhan.

Sementara Alfred dan Miss Howard dibawa ke kantor polisi, Aku mendapatkan penjelasan dari Poirot yang mengungkapkan rasa terimakasihnya padaku. Dimana Poirot juga mengungkapkan bahwa keputusan yang diambilnya dalam proses investigasi telah mengembalikan kebahagiaan di Styles Court, yakni kebahagiaan Mary dan John, serta kebahagiaan Cynthia dan Lawrence.




Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

Saturday, October 20, 2018 0 comments

Sinopsis "Runtuhnya Hindia Belanda" Bahasa Indonesia


Runtuhnya Hindia Belanda
By: Nino Oktorino

Pada Mei 1940, setelah pemboman besar menghancurkan kota Roterdam, angkatan perang Belanda diduduki oleh Jerman Nazi. Di seluruh Hindia Belanda, dibawah  kata sandi “Berlin”, orang-orang Jerman ditangkap, begitu pula orang-orang Belanda yang menjadi anggota dan partisipan NIFO. Menanggapi hal itu, komite-komite pengumpulan dana bermunculan di Hindia Belanda. Namun van Starkenborg sebagai Gubernur Jendral yang menggantikan de Jonge, menghiraukan konsesi Volksraad. Dengan gagalnya pertemuan Shanghai pada Januari 1941, nasib Hindia Belanda berada di tangan Jepang.

Kaisar Mutsuhito yang melakukan Restorasi Meiji menimbulkan Perang Asia Pasifik, dan pada 1929, keluarlah Memorandum Tanaka. September 1940, Kobajasi Ichiro dikirim sebagai delegasi untuk berunding dengan pemerintahan Hindia Belanda, disusul oleh Yoshizawa Kenkichi, dimana Jepang juga giat menarik dukungan kelompok-kelompok nasionalis Asia. Nasionalis Indonesia ada yang pro Jepang seperti Wahidin, Sudjono, dan Tjipto, ada juga yang menolak seperti Gerindo, dimana tersebar pula Ramalan Joyoboyo. Menanggapi ancama militer Jepang, pembicaraan berkali-kali diadakan di Singapura antara Hindia Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Menanggapi embargo ekonomi negara-negara barat, Kekaisaran Jepang memutuskan untuk melakukan penyerangan, dimana Poorten, panglima KNIL, yang mengetahui hal itu melalui penyadap pesan, segera memberitahu Thorpe, yang kemudian mengirimkan pesan sandi ke Washington, namun Roosevelt menyangkal menerima pesan tersebut.

Agustus 1941, bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga melancarkan sejumlah operasi untuk meruntuhkan kekuatan Barat di Timur Jauh, seperti menaklukkan Hongkong, Filipina, Malaya, dan Birma. Menanggapi hal itu, Sekutu mengadakan konferensi di Singapura, sementara Churchill mengadakan pertemuan dengan Roosevelt di Washington, yang menghasilkan pandangan yang cocok dengan Helfrich. KNIL meminta sokongan KM dan membentuk inheemse militie, namun tidak mendapatkan tanggapan yang memuaskan dari Belanda. Pasukan KNIL mencapai 122.600 orang pada awal 1942, dimana hal ini membuktikan bahwa Hindia Belanda sama sekali tidak memadai untuk melawan serbuan Jepang.

Desember 1941, pasukan udara Angkatan Laut Jepang bergerak, menandakan dimulainya Perang Pasifik. Sasaran awal Jepang ialah Terempa-Hindia Belanda, dan Kalimantan-Inggris. Setelah menunjukkan kebrutalannya di Tarakan, Jepang menuju Balikpapan, dimana armada Amerika dibawah pimpinan Talbot memberikan perlawanan dengan membawa empat kapal perusak, yakni John D. Ford, Pope, Parrot, dan Paul Jones. Pasukan Jepang kemudian membersihkan KNIL di Kalimantan, lalu menuju Samarinda, dan kemudian Banjarmasin, dimana Samarinda II tetap bertahan. Sementara itu, di Sulawesi, Jepang menargetkan Manado yang berhasil ditaklukkan pada 11 Januari 1942, Kendari pada 24 Januari, Ambon pada 31 Januari, dimana pasukan Australia memberikan perlawanan sengit di Lapangan Terbang Laha.

Januari 1942, sekutu mempersiapkan pertahanan terakhir yang disebut ABDACOM dibawah pimpinan Marsekal Sir Archibald Wavell. Sementara itu, di Malaya, Jenderal Yamasita memaksa pasukan Inggris pimpinan Letnan Jenderal A.E. Percival mundur ke Singapura yang akhirnya menyerah pada 15 Februari. Jepang kemudian menuju Sumatra dengan menargetkan Palembang. Armada sekutu dibawah pimpinan Doorman dipaksa mundur oleh Laksamana Ozawa, yang kemudian tiba di Palembang pada 15 Februari. Jepang kemudian bergerak mengisolasi Pulau Jawa dari timur, dengan mengirim gugus penyerang angkatan laut dibawah pimpinan Laksamana Muda N. Kondo untuk melumpuhkan pelabuhan Darwin di utara Australia, sementara pasukan penyerbu pimpinan Mayor Jenderal Ito Takeo menuju Timor-Portugis-Belanda dengan menargetkan Kupang dan Dili yang disusul oleh batalyon dibawah pimpinan Kolonel Doi, serta mengirim batalyon dibawah komando Mayor Kenemura Matebai untuk merebut Bali sehingga terjadilah Pertempuran Selat Badung.

15 Februari 1942, Wavell mengusulkan untuk menarik mundur pasukan, dan Helfrich dengan tegas menentangnya. Panglima tentara ke-16 Jepang, Letnan Jenderal Imamura Hitosi ditugaskan untuk menaklukkan Jawa, dimana Satuan Penyerang Gabungan dibawah komando Laksamana Madya Doorman menyambut mereka dengan De Ruyter, Exeter, Houston,  Perth, dan Java. Pada 1 Maret, semua kapal di pelabuhan Cilacap diperintahkan untuk melarikan diri, dan keesokan harinya Laksamana Helfrich lari ke Kolombo.

Dengan hancurnya grand strategy pasukan Belanda, dataran tinggi Bandung dijadikan sebagai benteng terakhir. Pada 1 Maret, Imamura membangun pos komando di Ragas, yang kemudian dipindahkan ke Serang, dimana ia memerintahkan Datasemen Nasu dan Resimen Pengintai ke-2 untuk menaklukkan Tjoedjoeng dilanjutkan menuju Buitenzorg yang dihambat oleh pasukan Black Force di Leuwiliang. Sementara gerakan datasemen Fukushima dan Sato terhambat, Kolonel Shoji Thosinari yang berhasil menaklukkan Kalijati harus berhadapan dengan Mobiele Eenheid. Pada 5 Maret, menghadapi pasukan Imamura, Mayor Jenderal Schilling terpaksa melepaskan Batavia, dimana Jepang juga menguasai jalur kereta api Surabaya-Bandung. Anggota KNIL yang berusaha mundur ke Bandung, berhadapan dengan pasukan Jepang dibawah pimpinan Kolonel Shoji, yang berhasil mendesak sekutu hingga ke Lembang pada 7 Maret, membuat van Stankenborgh mengungsikan diri setelah mengeluarkan ketentuan untuk tidak bertempur di dekat kota Bandung. Dengan disetujuinya gencatan senjata, van Stankenborgh pergi ke Kalijati untuk melakukan perundingan dengan Imamura ditemani Ter Poorten, dimana van Stankenborgh bersikeras untuk tidak melakukan penyerahan penuh, namun Ter Poorten menerimanya, membuat pasukan KNIL di beberapa daerah menjalankan perang gerilya.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

Saturday, October 13, 2018 0 comments

Sinopsis "High School Paradise" Bahasa Indonesia


High School Paradise
By: Orizuka

Sid, Lando, Rama, dan Cokie, membicarakan kebosanan mereka bersekolah di SMA Elite Athens Jakarta, dimana keberadaan Godzilla-lah yang membuat mereka merasa tak nyaman. Telat masuk, membuat mereka disetrap oleh Gozali, dan murid serta guru sudah maklum menyaksikan hal itu. Menerima hukuman berlari sepuluh putaran, Sid menjaili Lando, membuat hidungnya mimisan.

Disaat Sid memikirkan cara untuk membalas perbuatan Lando, Mama-nya datang dan segera histeris mendapati keadaan Sid. Namun tak lama kemudian, Mama-nya bercerita bahwa syutingnya berjalan lancar dan sutradara mengajaknya makan malam. Sid dengan tegas menunjukkan penolakan akan hal itu dan beranjak masuk ke kamar.

Lando yang datang terlambat segera bergabung dengan Sid dan yang lainnya untuk bermain bola, dimana mereka sangat menyukai sepakbola, sementara Gozali tidak mengizinkan ekskul bola. Keterlambatan mereka sekali lagi mendapatkan teguran keras dari Gozali, yang kemudian menghukum mereka untuk berlari 20 putaran ditambah hormat di depan tiang bendera. Setelah menerima hukuman, mereka terlebih dahulu menghadap kepala sekolah sebelum masuk kelas.

Disaat Sid, Rama, dan Cokie, tengah asyik mengobrol di Hilarious, Lando tiba dengan basah kuyup, dimana Sid kemudian marah-marah karna dianggap sebagai cowok imut.

Sid dan yang lainnya kembali menerima hukuman dari Gozali karna terlambat, dimana mereka kemudian ditemani oleh Julia, disusul oleh Aida. Saat bermain PS di rumah Sid, Cokie menanyakan pendapat teman-temannya mengenai Aida, dimana Mama-nya kemudian menunjukkan gaun yang dikenakannya sebelum berangkat.

Setibanya di rumah, Lando mendapati keadaan rumah yang hancur berantakan, sementara sang Ayah tergeletak akibat mabuk berat, disusul sebuah telepon yang ternyata dari sang Ibu, setelah sekian lama. Sebelum merebahkan diri di ranjang, Lando teringat akan saat-saat dimana ia membuat janji atas teman-temannya, disusul senyuman Aida yang melintasi pikirannya.

Julia yang bangun kesiangan bergabung dengan Sid dan yang lainnya untuk menerima hukuman, dimana ia terlibat perselisihan dengan Sid, dan tertidur setelah berlari sepuluh putaran. Setibanya di rumah, Julia yang mendengar percakapan orangtuanya, meminta waktu agar ia mendapatkan beasiswa.

Julia kembali menerima hukuman kelima kalinya, dimana ia pingsan saat berlari karena kelelahan. Tersadar di UKS membuat Julia menumpahkan kesedihannya, dimana Sid yang tak sengaja memergoki, menanyakan permasalahan Julia. Sid yang tengah bersama Rama dan Cokie di Hilarious, segera beranjak menuju mall setelah teringat harus belanja, dimana saat mampir ke sebuah restoran Indonesia, Sid bertemu dengan Julia yang tengah kerja paruh waktu, membuat Sid menyadari permasalahan Julia dan membawanya ke Hilarious.

Mendapati Gozali menunggu kedatangan Julia, Cokie mengungkapkan bahwa Julia telah berada di kelas, dan Gozali menghukum mereka dengan mengumpulkan sampah. Mendapati keberadaan Sid, Julia yang tengah bersama Aida menjalankan rencana menjaili Sid, sehingga Sid menyumpahi Julia saat di kantin, dan Aida mengajukan diri untuk ikut bergabung di Hilarious.

Proyek ekskul diganti dengan membantu Julia masuk kelas khusus, dimana Julia tidak mudah menyerap pelajaran yang dipelajari. Dan di sela-sela pekerjaannya, Julia mendapatkan tip dari pengunjung yang memintanya mengirimkan salam pada Sid dan yang lain. Sid yang mengantarkan Julia ke rumahnya, mendapatkan sambutan yang berlebihan dari orangtua Julia, ditambah sikap centil Tasha.

Sudah lima hari Julia bekerja sekaaligus belajar di Hilarious, dimana Sid dengan sigap mengajarinya. Sementara Cokie beranjak untuk nge-date, Julia mendapati Via berkunjung. Sementara itu, dalam perjalanan menuju Hilarious setelah memberikan les, Lando yang tengah bersama Aida, bertemu dengan Joki dan kelompoknya, membuat Lando berakhir di rumah sakit.

Dengan ujian yang tinggal seminggu, Julia semakin disibukkan dengan belajar, dimana di Hilarious, Julia dan Aida mempertanyakan alasan Sid dan yang lainnya bermusuhan dengan Gozali. Di malam sebelum ujian, Julia mendapati Tasha mengungkapkan protesnya, dimana Julia menjalani ujian sambil mengantuk karna kurang tidur.

Di perayaan berakhirnya ujian di Hilarious, Julia mengungkapkan ketidakpercayaan-dirinya. Keesokan harinya, sementara Sid, Rama, Cokie, dan Lando menerima hukuman dari Gozali, Julia menemui Kepsek untuk menyerahkan map pendaftaran kelas khusus hanya untuk mendapatkan vonis keras. Mendapati keputusan Kepsek, Julia segera memberitahukan Sid dan yang lainnya, membuatnya ikut dihukum oleh Gozali.

Mengikuti saran Sid, mereka hendak mengisi waktu liburan dengan pergi ke Anyer. Sesampainya di Anyer, Sid dan Julia kocar kacir karna kepanasan, sementara yang lainnya bersantai di bawah payung. Setelah puas bermain voli, mereka mengambil foto dengan latar sunsite, dimana Lando dan Aida hanya memandangi mereka. Hari kedua, mereka mencoba banana boat dan jet ski.

Bersama yang lainnya, Julia merayakan keberhasilan nilai rapor mereka. Lima hari kemudian, Julia yang mendapati kedramatisan Tasya, meminta Sid untuk ngapel ke rumahnya. Setibanya di apartement, Sid mendapati Gozali berada di sana.

Di Hilarious, Sid mendengarkan perbincangan teman-temannya mengenai Gozali, menjadi mual dan duduk di meja bar. Mendapati informasi dari Aida tentang Gozali melalui internet, Rama mengusulkan untuk menyembuhkan trauma Gozali sekaligus menjadikannya sebagai pelatih ekskul. Setibanya di rumah, Sid mengungkapkan ketidaksetujuannya hanya untuk mendapati Mama-nya menangis.

Julia memulai semester baru di kelas khusus dengan sumringah hingga ia terlibat perselisihan dengan Sid, dimana saat bel berbunyi Gozali datang mengungkapkan dirinya sebagai wali kelas mereka dengan Sid sebagai ketua kelas dan julia sebagai wakil. Keesokan harinya, Julia dan Aida menanyakan pada Sid dan yang lainnya bagaimana perkembangan mereka dengan Gozali.

Setelah meminta Mama-nya untuk memanggil Gozali, Sid mempertanyakan keseriusan Gozali dengan persyaratan didirikannya ekskul bola.

Setelah tiga hari mendapati Gozali menghindar, Sid menemui Gozali di aula sekolah untuk meminta jawaban, dimana Sid kemudian menjelaskan apa yang terjadi pada teman-temannya di Hilarious, membuat mereka memutuskan untuk mengakhiri demonstrasi. Setibanya di rumah, Sid mendapati Mama-nya tengah bersedih.

Kedatangan Andri, siswa SMA 501, ke Hilarious, membuat Julia mengusulkan pertandingan bola persahabatan, yang segera mendapatkan persetujuan dari yang lain. Setelah melakukan latihan bersama, Sid menelpon Zai untuk memintanya ikutserta. Keesokan harinya, Sid memarahi Julia yang menyebarkan brosur undangan yang disertai foto vulgar ke seluruh sekolah.

Julia sibuk memberikan arahan pada pendukung Athens disertai Mexican wave, dimana Lando mendapatkan semangat dari Aida, dan Sid diharuskan menang oleh Julia. Setelah memberikan waktu 5 menit untuk bersiap-siap, Pak Edo memulai pertandingan, dimana Lando dan Zai sebagai penyerang, Sid menjaga gawang, sementara Cokie dan Rama di posisi bertahan. Lando berhasil mencetak gol pertama yang kemudian dibalas oleh 501 dan diakhiri dengan pinalti di menit-menit terakhir. Mendapati hal itu, Gozali mengungkapkan “awal, bukan akhir”.



Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

Saturday, October 6, 2018 0 comments

Sinopsis "Abu Bakar Al-Shiddiq" Bahasa Indonesia


Abu Bakar Al-Shiddiq
By: Khalid Muhammad Khalid

Abu Bakar adalah seorang laki-laki yang memiliki kedudukan terhormat di hadapan kaum Quraysi di Makkah, dimana beliau sering duduk-duduk bersama Qais ibn Sa’idah, Zaid ibn ‘Amr, ibn Nufail, dan Waraqah ibn Naufal, yang sama-sama menjunjung tinggi ajaran Ibrahim. Beliau menjauhi berhala-berhala dan suka bertafakkur dengan petuah-petuah kebijaksanaan, dimana beliau memiliki kekuatan hafalan yang mengagumkan. Beliau juga berkawan dekat dengan Muhammad, dan segera mengimani seruan Muhammad yang telah menerima wahyu.

Dalam urusan perniagaan ke syam, Abu Bakar sebagai sosok yang penyayang dan berhati lembut, menemui pendeta-pendeta yang dikenalnya untuk mendengarkan lantunan dan rintihan yang menggambarkan kedatangan Rasulullah. Dan sebelum beranjak pulang, beliau bermimpi melihat rembulan turun ke kamarnya. Di sela-sela perjalanan, beliau meminta dilantukan syair Umayyah ibn Abi Shalt, dimana setibanya di Makkah, Abu Jahal menyambut beliau dengan mengungkapkan apa yang diberitakan Rasulullah dan beliau menjawab; “Jika Muhammad berkata demikian, sungguh benarlah ia”. Setelah beristirahat di rumah, beliau segera pergi menemui Rasulullah dan menyatakan keislamannya, disusul oleh ‘Utsman ibn ‘Affan, Zubair ibn ‘Awwam, ‘Abdurrahman ibn ‘Auf, Sa’ad ibn Abi Waqqash, dan Thalhah ibn ‘Ubaidillah. Mendapati orang-orang kafir Quraysi datang ke rumahnya untuk mengabarkan ke-Isra’-an Rasulullah, beliau dengan tenang membenarkan dan segera menemui Rasulullah yang tengah menghadap Ka’bah, mengungkapkan kebenarannya. Mendapati Rasulullah hendak berhijrah, beliau merasa sangat bahagia bisa menemani, dimana saat bersembunyi di gua beliau yang dilanda kegelisahan mendapatkan ketenangan dari Rasulullah. Ketika Rasulullah melakukan perjanjian Hudaibiyyah, beberapa muslim menunjukkan keberatan mereka termasuk Umar yang menunjukkan sikap kesangsiannya pada Rasulullah, dimana beliau yang menunjukkan keyakinannya atas Rasulullah berhasil menenangkan Umar. Dalam perang Badar, beliau yang menemani Rasulullah di tenda berusaha melapangkan Rasulullah saat selendang Beliau terjatuh ketika memanjatkan doa. Mendapat kabar kematian Rasulullah, beliau mengucapkan istirja’ dan segera pergi ke tempat Rasulullah kemudian menenangkan kaum muslimin dengan mengucapkan; “Wahai sekalian manusia, barangsiapa yang menyembah Muhammad, ketahuilah sesungguhnya Muhammad telah wafat. Dan barangsiapa menyembah Allah, sesungguhnya ia mahahidup dan tak akan pernah mati.”, diikuti dengan membaca Q.S. Ali Imran: 144.

Sebelum terjadinya Peristiwa Tsaqifah, Rasulullah yang tengah sakit menyerahkan pengimaman pada Abu Bakar, dimana beliau menyarankan dua nama yakni Umar ibn Al-Khaththab dan Abu ‘Ubaidah ibn Al-Jarrah. Mendapati hal itu, Umar yang terharu mengungkapkan dukungannya untuk menjadikan beliau sebagai khalifah, yang diikuti oleh kaum muslimin. Menanggapi gerakan pembangkangan kaum muslimin yang menolak membayar zakat, beliau memutuskan untuk memerangi mereka hingga akhirnya bermusyawarah. Menyikapi pasukan dibawah kepimimpinan Usamah ibn Zaid menuju Syam, beliau memutuskan untuk tetap memberangkatkan mereka meskipun Umar dan Usamah sendiri berkeinginan untuk kembali. Mendapati Umar bersikeras agar kepemimpinan Usamah digantikan, beliau menegur Umar dengan keras, dan kemudian pergi mengantarkan Usamah beserta pasukannya. Disaat pemberontakan semakin menjadi, muncullah nabi-nabi palsu seperti Musailamah Al-Kadzab. Dimana dalam Perang Uhud, Rasulullah memerintahkan beliau untuk menyarungkan pedangnya.

Saat menaiki mimbar, Abu Bakar menunjukkan kesederhanaannya dengan mengatakan “sekarang aku memimpin urusan kalian, padahal aku bukanlah yang terbaik diantara kalian. Patuhilah aku selama aku menaati Allah dan Rasul-Nya”. Menanggapi maksud kedatangan Fathimah dan Abbas, beliau mengungkapkan sabda Rasulullah; “Kami, para Nabi, tak akan mewariskan apa pun, sebab semua yang kami tinggalkan adalah sedekah”. Untuk kebutuhan sehari-hari, beliau pergi ke pasar hingga beliau menerima hak dari Baitul Mal, dimana ketika mengetahui sumber makanan yang diberikan budaknya beliau segera berusaha memuntahkannya. Sebelum meninggal, beliau berwasiat agar ‘A’isyah mengembalikan harta kelebihannya pada kaum muslimin, yaitu seekor unta, mangkok, dan sehelai kain. Beliau juga pernah berselisih dengan Rabi’ah Al-Aslami dan Umar disebabkan ucapannya.

Abu Bakar dalam kesederhanaan sebagai seorang pemerah susu untuk para wanita lanjut usia dan pembuat adonan roti untuk anak-anak yatim. Bahkan Rasulullah memuji kebesaran kasih sayang beliau. Beliau juga banyak membebaskan budak-budak yang mendapatkan siksaan keras di awal Islam. Sepeninggal beliau, Umar mengunjungi Asma’ binti Umais yang mengungkapkan mencium aroma hati yang terpanggang. Secara fisik, beliau berkulit putih, berbadan kurus, pelipis tampak cekung, punggung agak bungkuk, wajah kurus, mata cekung, dahi menonjol, dan urat-urat di tangannya kelihatan timbul. Menanggapi pujian dan sanjungan, beliau berdoa; Ya Allah, jadikanlah hamba lebih baik daripada apa yang mereka sangkakan. Ampunilah dosa hamba yang tidak mereka ketahui. Dan janganlah engkau menyiksa hamba atas apa yang mereka katakan.



Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

 
;