Cleopatra
By: Bernard Shaw
Setelah kalah
bermain dadu melawan Orang Persia, Belzanor menyambut kedatangan Bel Affris, yang
mengungkapkan bahwa Penguasa Romawi, Julius Caesar, telah datang untuk
menaklukkan Mesir. Bel Affris kemudian menceritakan kisah kekalahannya dan
memberitaukan bahwa pasukan Romawi tak lama lagi tiba di Istana, dimana Bel
Affris menyarankan agar pintu gerbang dibukakan untuk mereka. Orang Persia kemudian
menyarankan mereka untuk mengkhianati Ptolemy, dan bekerjasama dengan Caesar agar
Cleopatra bisa menjadi Ratu. Belzanor memanggil Ftatateeta, kepala pelayan
ratu, dan menanyakan keberadaan Cleopatra. Namun Ftatateeta menjawab tidak tau,
membuat Belzanor mengancamnya dan mengobrak-abrik Istana, hingga Ftatateeta
mengungkapkan bahwa Cleopatra berada dalam Bayangan Sphnix.
Julius Caesar
yang melihat Sphnix, mengucapkan kata-kata yang lantang terhadap Sphnix,
membuat Cleopatra terbangun dan segera menyuruh Caesar untuk bersembunyi
bersamanya. Menyangka tengah bermimpi, Caesar menanggapi Cleopatra dan terlibat
perbincangan dengannya. Namun setelah sadar ini bukanlah mimpi, Caesar beranjak
pergi, namun Cleopatra mencegahnya, membuat Caesar mengungkapkan identitasnya
sebagai seorang Romawi, yang kemudian memberikan nasehat pada Cleopatra agar ia
tidak dimakan Caesar, sang pemimpin Romawi. Mendengar gaung Bucina, Cleopatra
membawa Caesar ke ruang Singgasana yang kelak akan didudukinya, dan Ftatateeta
datang dengan angkuhnya, membuat Caesar kesal dan memerintahkan Cleopatra untuk
bersikap tegas. Dengan gaung Bucina yang semakin keras, Cleopatra segera
mengajak Caesar untuk bersembunyi, namun Caesar menyuruhnya untuk bersikap
layaknya Ratu, dan memerintahkan Ftatateeta untuk mendandani Cleopatra.
Di Alexandria, Ptolemy
yang tiba di ruang pengadilan disambut oleh rakyat, dilanjutkan dengan menyampaikan
pidato, yang kemudian diwakili oleh Photinus, Penasehat Raja. Caesar tiba bersama
Britannus dan Rufio, duduk di depan patung Dewa Rha dan mengungkapkan bahwa ia mengingingkan 16.000
talent sebagai pembayaran hutang. Caesar kemudian menawarkan pendapatnya untuk
menyelesaikan permasalah Ptolemy dan Cleopatra mengenai tahta kerajaan, dan
memanggil Ftateeta yang diikuti Cleopatra dari belakang. Perbincangan politik
terhenti ketika para prajurit Romawi memenuhi ruang pengadilan, membuat
Photinus memanggil Lucius Septimius. Dengan kepergian Ptolemy dan yang lainnya,
Caesar tinggal berdua saja dengan Cleopatra dan terlibat perbincangan mengenai
Mark Anthony, pemimpin pasukan Romawi yang telah merebut tahta untuk Ayah
Cleopatra. Mendapati Pasukan Romawi dibawah kepemimpinan Achilles telah
mengepung, Caesar segera memberikan komando pada Rufio. Setelah mendengarkan keluhan
Theodotus atas terbakarnya Perpustakaan Alexandria, Caesar bersiap-siap untuk
memimpin pasukannya menduduki Thodus.
Apollodorus
tiba di dermaga bersama dengan Ftatateeta, membawakan permadani untuk
Cleopatra. Setelah terlibat perselisihan dengan penjaga, Apollodorus mendapati
Cleopatra mendatangi Ftatateeta menuju dermaga dan meminta naik sebuah kapal untuk
menuju ke menara. Apollodorus dengan hormat mempersilahkan Cleopatra, namun seorang
prajurit melarangnya atas perintah Kaisar, membuat pertarungan terjadi antara
Apollodorus dan si prajurit. Dengan datangnya prajurit yang lain, perselisihan
pun terjadi, sehingga Apollodorus menawarkan dirinya untuk membawakan hadiah
bagi Kaisar agar Cleopatra bisa mendapatkan kebebasan.
Caesar yang
tengah berbincang-bincang dengan Rufio, mendapati kedatangan Britannus yang
membawa tas berisi daftar musuh, disusul oleh Apollodorus yang membawakan
hadiah dari Cleopatra. Namun Caesar mendapati hadiah tersebut merupakan
Cleopatra sendiri. Mendapati Pasukan Mesir telah mengepung Menara, Caesar
mengikuti perbuatan Apollodorus yang melompat ke laut untuk melarikan diri,
disusul oleh Rufio, setelah ia melemparkan Cleopatra, sementara Britannus tetap
berada di Menara.
Setahun
kemudian, Cleopatra yang tengah mendengarkan harpa, bermaksud untuk mempelajarinya,
dimana para pelayan menertawakan mengenai sikap Cleopatra pada Kaisar. Cleopatra
kemudian menyuruh Ftatateeta memanggil Pothinus untuk diinterogasi.
Rufio bertemu
dengan Caesar yang hendak menghadiri jamuan makan malam bersama Cleopatra dan
Apollodorus. Atas izin dari Rufio, Photinus menghadap Caesar dan mengungkapkan
akan pengkhianatan Cleopatra. Cleopatra tiba dan sangat marah mendengarkan
perkataan Photinus, memerintahkan Ftatateeta untuk menghabisinya. Jamuan makan
malam pun dimulai dengan datangnnya Apollodorus, mereka terlibat perbincangan
mengenai nama yang bagus untuk kota kecil Cleopatra. Namun tiba-tiba terdengar
teriakan, membuat Caesar mengungkapkan kekecewaannya terhadap Cleopatra,
disusul kedatangan Lucius yang menawarkan pengabdiannya pada Caesar. Caesar
kemudian memerintahkan Rufio untuk mengalihkan perhatian Achillas, sementara
Caesar bersama sisa pasukan pergi menuju sungai Nil untuk menghadang Mithridates.
Apollodorus
yang baru tiba di Istana terlibat perbincangan dengan Belzanor. Kaisar tiba dan
mengumumkan Rufio sebagai gubernur Mesir. Setelah berpamitan dengan
kenalan-kenalannya, Caesar yang hendak berlayar ke Numidia, menghampiri
Cleopatra yang terlihat murung, membuat Caesar menanyakan apa yang terjadi dan
kemudian menjanjikan kedatangan Mark Anthony sebagai ganti kepergiannya.
Note:
- dikhususkan
bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang
belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab
setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.
0 comments:
Post a Comment