Saturday, February 3, 2018

Sinopsis "Cleopatra" Bahasa Indonesia


Cleopatra
By: Bernard Shaw

Setelah kalah bermain dadu melawan Orang Persia, Belzanor menyambut kedatangan Bel Affris, yang mengungkapkan bahwa Penguasa Romawi, Julius Caesar, telah datang untuk menaklukkan Mesir. Bel Affris kemudian menceritakan kisah kekalahannya dan memberitaukan bahwa pasukan Romawi tak lama lagi tiba di Istana, dimana Bel Affris menyarankan agar pintu gerbang dibukakan untuk mereka. Orang Persia kemudian menyarankan mereka untuk mengkhianati Ptolemy, dan bekerjasama dengan Caesar agar Cleopatra bisa menjadi Ratu. Belzanor memanggil Ftatateeta, kepala pelayan ratu, dan menanyakan keberadaan Cleopatra. Namun Ftatateeta menjawab tidak tau, membuat Belzanor mengancamnya dan mengobrak-abrik Istana, hingga Ftatateeta mengungkapkan bahwa Cleopatra berada dalam Bayangan Sphnix.

Julius Caesar yang melihat Sphnix, mengucapkan kata-kata yang lantang terhadap Sphnix, membuat Cleopatra terbangun dan segera menyuruh Caesar untuk bersembunyi bersamanya. Menyangka tengah bermimpi, Caesar menanggapi Cleopatra dan terlibat perbincangan dengannya. Namun setelah sadar ini bukanlah mimpi, Caesar beranjak pergi, namun Cleopatra mencegahnya, membuat Caesar mengungkapkan identitasnya sebagai seorang Romawi, yang kemudian memberikan nasehat pada Cleopatra agar ia tidak dimakan Caesar, sang pemimpin Romawi. Mendengar gaung Bucina, Cleopatra membawa Caesar ke ruang Singgasana yang kelak akan didudukinya, dan Ftatateeta datang dengan angkuhnya, membuat Caesar kesal dan memerintahkan Cleopatra untuk bersikap tegas. Dengan gaung Bucina yang semakin keras, Cleopatra segera mengajak Caesar untuk bersembunyi, namun Caesar menyuruhnya untuk bersikap layaknya Ratu, dan memerintahkan Ftatateeta untuk mendandani Cleopatra.

Di Alexandria, Ptolemy yang tiba di ruang pengadilan disambut oleh rakyat, dilanjutkan dengan menyampaikan pidato, yang kemudian diwakili oleh Photinus, Penasehat Raja. Caesar tiba bersama Britannus dan Rufio, duduk di depan patung Dewa Rha dan  mengungkapkan bahwa ia mengingingkan 16.000 talent sebagai pembayaran hutang. Caesar kemudian menawarkan pendapatnya untuk menyelesaikan permasalah Ptolemy dan Cleopatra mengenai tahta kerajaan, dan memanggil Ftateeta yang diikuti Cleopatra dari belakang. Perbincangan politik terhenti ketika para prajurit Romawi memenuhi ruang pengadilan, membuat Photinus memanggil Lucius Septimius. Dengan kepergian Ptolemy dan yang lainnya, Caesar tinggal berdua saja dengan Cleopatra dan terlibat perbincangan mengenai Mark Anthony, pemimpin pasukan Romawi yang telah merebut tahta untuk Ayah Cleopatra. Mendapati Pasukan Romawi dibawah kepemimpinan Achilles telah mengepung, Caesar segera memberikan komando pada Rufio. Setelah mendengarkan keluhan Theodotus atas terbakarnya Perpustakaan Alexandria, Caesar bersiap-siap untuk memimpin pasukannya menduduki Thodus.

Apollodorus tiba di dermaga bersama dengan Ftatateeta, membawakan permadani untuk Cleopatra. Setelah terlibat perselisihan dengan penjaga, Apollodorus mendapati Cleopatra mendatangi Ftatateeta menuju dermaga dan meminta naik sebuah kapal untuk menuju ke menara. Apollodorus dengan hormat mempersilahkan Cleopatra, namun seorang prajurit melarangnya atas perintah Kaisar, membuat pertarungan terjadi antara Apollodorus dan si prajurit. Dengan datangnya prajurit yang lain, perselisihan pun terjadi, sehingga Apollodorus menawarkan dirinya untuk membawakan hadiah bagi Kaisar agar Cleopatra bisa mendapatkan kebebasan.

Caesar yang tengah berbincang-bincang dengan Rufio, mendapati kedatangan Britannus yang membawa tas berisi daftar musuh, disusul oleh Apollodorus yang membawakan hadiah dari Cleopatra. Namun Caesar mendapati hadiah tersebut merupakan Cleopatra sendiri. Mendapati Pasukan Mesir telah mengepung Menara, Caesar mengikuti perbuatan Apollodorus yang melompat ke laut untuk melarikan diri, disusul oleh Rufio, setelah ia melemparkan Cleopatra, sementara Britannus tetap berada di Menara.
Setahun kemudian, Cleopatra yang tengah mendengarkan harpa, bermaksud untuk mempelajarinya, dimana para pelayan menertawakan mengenai sikap Cleopatra pada Kaisar. Cleopatra kemudian menyuruh Ftatateeta memanggil Pothinus untuk diinterogasi.

Rufio bertemu dengan Caesar yang hendak menghadiri jamuan makan malam bersama Cleopatra dan Apollodorus. Atas izin dari Rufio, Photinus menghadap Caesar dan mengungkapkan akan pengkhianatan Cleopatra. Cleopatra tiba dan sangat marah mendengarkan perkataan Photinus, memerintahkan Ftatateeta untuk menghabisinya. Jamuan makan malam pun dimulai dengan datangnnya Apollodorus, mereka terlibat perbincangan mengenai nama yang bagus untuk kota kecil Cleopatra. Namun tiba-tiba terdengar teriakan, membuat Caesar mengungkapkan kekecewaannya terhadap Cleopatra, disusul kedatangan Lucius yang menawarkan pengabdiannya pada Caesar. Caesar kemudian memerintahkan Rufio untuk mengalihkan perhatian Achillas, sementara Caesar bersama sisa pasukan pergi menuju sungai Nil untuk menghadang Mithridates.

Apollodorus yang baru tiba di Istana terlibat perbincangan dengan Belzanor. Kaisar tiba dan mengumumkan Rufio sebagai gubernur Mesir. Setelah berpamitan dengan kenalan-kenalannya, Caesar yang hendak berlayar ke Numidia, menghampiri Cleopatra yang terlihat murung, membuat Caesar menanyakan apa yang terjadi dan kemudian menjanjikan kedatangan Mark Anthony sebagai ganti kepergiannya.




Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

0 comments:

Post a Comment

 
;