Friday, March 24, 2023 0 comments

Sinopsis "Sharp Objects - Gillian Flynn" Bahasa Indonesia

 Sharp Objects
by: Gillian Flynn

Aku (Camille Preaker) yang tengah menulis berita tentang empat anak yang terkunci di dalam ruangan selama tiga hari sementara sang ibu keluyuran mencari narkoba dan melupakan mereka begitu saja, memenuhi panggilan Frank Curry yang memintaku untuk meliput peristiwa di kampung halamanku, Wind Gap. Setelah menginap semalam, aku menerima sambutan sopan dari ibu dan pergi ke kantor polisi, menemui Bill Vickery untuk mendapatkan informasi tentang hilangnya Natalie Jane Kenne (10th) dan terbunuhnya Ann Nash (9th) di tahun sebelumnya. Aku pun ikut serta dalam pencarian di hutan dengan seorang rekan, Ronald Kamens, yang mengungkapkan perihal hilangnya gigi-gigi Ann.

Aku mengunjungi rumah keluarga Nash untuk mendapatkan keterangan, dan mendapati sang ayah, Bob Nash, bersikap kooperatif. Dengan menyusuri tempat hilangnya Ann, Aku tiba di rumah ibu, yang menyambutku tanpa terkejut, dan memintaku menyapa Alan (ayah tiriku) setelah kuungkapkan bahwa Aku bermaksud menginap untuk beberapa hari. Bermaksud mengintai kantor polisi, kudapati dua orang tua menemukan sosok Natalie yang telah meninggal, tanpa gigi.

Meskipun tidak diundang dalam acara pemakaman, aku pergi menghadirinya dan mendapati tak ada kehadiran anak-anak di sana.di kediaman Keene, aku bertemu dengan beberapa teman lamaku, juga Jackie O’Neele yang memberikan sapaan hangat. Setelah terlibat pembicaraan suram dengan Momma perihal pemakaman dan Marian, aku pergi ke kantor polisi dan bertemu dengan Chief Vickery di di tengah perjalanan, sehingga aku pun berusaha mendapatkan informasi darinya.

Di Garrett Park, aku bertemu dengan seorang anak yang mengungkapkan bahwa James Capisi mengetahui orang yang menculik Natalie, karena James saat itu tengah bermain bersama Natalie, dan aku pun pergi menemui James untuk mendapatkan pernyataannya. Aku singgah di sebuah bar dan mendapati si Detektif Kansas City, Richar Willis, datang menyapa, sehingga kami pun terlibat perbincangan satu sama lain. Aku tiba di rumah dan mendapati Amma tengah sakit. Aku suka mengiris kulitku sendiri.

Saat sarapan, Alan menyapaku dan memperkenalkan Gayla, yang masih mengingatku. Amma tiba dan mengungkapkan keinginannya untuk bunuh diri supaya jadi sempurna. Dalam kebuntuan, Aku memutuskan untuk menemui Richard, yang tengah berada di kedai Broussard, dimana terjalin kesepakatan. Nyari tengah malam, Aku menelpon Curry (ke rumahnya) untuk memberikan laporan yang segera disambut dengan serentetang kritik penyemangat hingga akhirnya ia bertanya; “Kau baik-baik saja, ‘kan?.

Annabelle Gasser, sahabat Adora, menyapa dan membawaku ke Bar La Mere, dimana ia tengah bercengkrama bersama tema-temannya. Kami membicarakan gosip di Wind Garp, dimana Jackie memperingatkanku perihal ibuku. Aku kembali mengunjungi rumah keluarga Nashh untuk mendapatkan tambahan informasi dari Bob Nashh dan Betsy Nash, dimana ibuku datang berkunjung kemudian dan memerintahkanku untuk pergi.

Aku hanya tahu sedikit mengenai masa laluku, dengan jarak yang Adora berikan padaku, mengingatkanku saat ia mengendong bayi tetangga. Setelah kembali ke Footh’s untuk segelas minuman, aku menyusuri Neeho Drive dan mendapati keberadaan Amma yang ternyata pergi ke pabrik pemrosesan babi.

Aku pun mulai menunjukkan ketertarikan pada Amma. Sebelum makan malam, aku memutuskan untuk singgah ke keluarga Keena untuk mendapatkan informasi dari Mrs. Keene, yang memberikan penolakan tegas. Namun, Meredith Wheeler, pacar John Keene, mengungkapkan bahwa ia bersedia membantu. Dari toko perkakas, aku memenuhi undangan Richard untuk makan malam di Gritty’s, dimana kudapati Kathy, teman SMA-ku, menjadi pelayan di sana. Setelah perbincangan kekerasan, kami berakhir di Garrett Park, dimana Amma dkk tiba dengan keangkuhannya.

Adora terluka saat tengah merawat mawar bersama Gayla, dimana ia mengajakku berbelanja di Woodberry untuk pesta sabtu nanti. Bersama dengan Amma, Aku terpaksa memenuhi keinginan Adora dan mengenakan pakaian longgar yang ia pilihkan, membuatnya Lukaku terkekspos. Setibanya di rumah, Meredith tiba bersama John, dan Aku pun melakukan wawancara. Percakapan berjalan baik hingga aku mengungkit Philadelphia. Aku memenuhi undangan Katie Lacey untuk Pesta Belas Kasihan dengan teman-teman wanita lainnya, dimana beberapa mengungkapkan kesedihannya dan pembicaraan beurujung pada Natalie. Becca mengantarku pulang, dan Amma memberikanku hadiah disaat yang lainnya tengah tidur.

Aku mengiirmkan artikelku pada Curry, dan Merdith menjadi orang pertama yang menelponku. Aku menerima tawaran Richard untuk mengantarkannya keliling Wind Gap. Aku tiba di rumah, disambut ibuku yang mengajakku minum bersamanya. Dilanda mimpi buruk, aku menenggelamkan diri di bak mandi, dan mengunjungi Meredith kemudian, dimana dalam prosesnya, Amma yang tengah berenang bersama teman-temannya menunjukkan sikap menggoda yang keji terhadap John. Setelah sempat berputar-putar, Meredith akhirnya mengungkapkan informasi penting mengenai gigi-gigi yang hilang.

Aku menelpon Richard yang kemudian menelponku balik dan kami memutuskan untuk bertemu di bar, dimana kudapati tiga pria teman sekelasku di sana. Alan menunggu kedatanganku untuk mengungkapkan kekhawatirannya perihal Adora. Aku menelpon Curry ke rumahnya, dimana Eileen mengangkatnya setelah berdering enam kali. Curry menanyakan keadaanku dan mengungkapkan bahwa aku adalah orang yang baik.

Aku mengunjungi Richard di apartement-nya, yang ternyata berantakan, dimana kami bercinta sebelum saling memberikan informasi. Aku menerima ajakan Amma dkk ke tempat pesta, dimana Amma menawarkanku OxyContin. Di tampat pesta, rumah J.C., Amma mengajakku bermain Rolet Putar bersama teman-temannya untuk memberikanku ekstasi. Sebelum ekstasi menunjukkan efeknya, aku segera pamit, namun Amma mengajakku untuk berenang, tapi kami hanya berjalan menuju rumah Adora, dimana dalam prosesnya Amma membicarakan prihal Adora, juga Marian.

Aku terbangun tanpa Amma di sisiku, dengan bekas darah yang berhamburan, dimana Adora datang mengetuk dan kemudian membersihkan Lukaku, diikuti sebuah pil yang membuatku terlelap. Aku menemui Amma yang tengah bermain boneka dan mengungkapkan tentang pil itu, membuatku terhenyak. Dalam keadaan setengah sadar, aku segera pergi menemui Jackie untuk mengatasi kecemasanku, dimana Jackie menyarankanku untuk segera pergi meninggalkan Wind Grap.

Aku berakhir di bar, dimana John juga berada di sana, setengah mabuk, dan aku menghampirinya. Kami terlibat perbincangan hingga John benar-benar mabuk, dan aku pun mengantarkannya menuju motel setelah ia menolak untuk kembali ke tempat Meredith. Richard dan Vickery datang menggedor pintu motel, mengungkapkan bahwa Adora mencemaskanku. Setelah mengantar John, aku menemui Richard, yang menerimaku dengan enggan. Tidak berani pulang ke rumah, aku menemui Katie, ibu murid yang membantu sekolah, yang menceritakan paduku insiden Ann dan Natalie di kelas menjahit, juga kekejaman Amma.

Setibanya di rumah, kudapati Amma tengah bermain bersama teman-temannya, dan Adora mendatangiku yang tengah berendam dalam air hangat. Aku pergi ke Rumahsakit St. Josept di Woodberry untuk mendapatkan laporan medis Marian, mengarahkanku pada seorang perawat, Beverly Van Lumm. Setelah menelpon Curry, Aku menemukan Richard di Gritty’s. Setelah acara makan malam bersama, Adora mengajakku dan Amma untuk minum pil di kamarnya.

Aku terbangun dengan keringat dan air seniku sendiri, muntah ke tempat sampah, dan Adora datang merawatku, membawaku ke kamar mandi untuk kembali muntah, diikuti dua pil lagi. Aku kembali terbangun mendengar suara jeritan ibuku, dimana Richard datang bersama polisi lainnya.

 

Pada 28 Mei, Adora Crellin ditahan atas pembunuhan Ann Nash, Natalie Keene, dan Marian Crellin, sehingga aku mengambil hak asuh perwalian adik tiriku. Meskipun awalnya sering mengeluh, Amma yang kemudian bersekolah di Bell School, berteman baik dengan Lily Burke, yang kemudian sering datang ke apartemen, hingga ia ditemukan tewas di tempat pembuangan sampah (tiga blok dari apartement kami) dengan enam gigi yang dicabut.

Adora dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat pertama untuk perbuatannya pada Marian, dan Amma akan ditahan hingga usia 18 tahun atau kemungkinan lebih lama.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


Friday, March 17, 2023 0 comments

Sinopsis "Dari Mao ke Marcuse - Franz Magnis-Suseno" Bahasa Indonesia

 Dari Mao ke Marcuse
by: Franz Magnis-Suseno

“Kaum proletar segala negara: bersatulah!” Itulah kata-kata pe nutup sebuah tulisan yang dipublikasikan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada permulaan tahun 1848, yang mereka sebut Manifesto Komunis (MEW 4, 493). Pernyataan Hegel bahwa “apa yang rasional itu nyata dan yang nyata adalah rasional”, mengarahkan Marx sebagai Hegelianisme Kiri, diikuti dengan buku Feuerbach Hakikat Kristianitas, sehingga ia menjadi pemimpin redaksi ko ran Die Rheinische Zeitung, dan kemudian berkenalan dengan Friedrich Engels. Pada 1844 Max Stirner memublikasikan sebuah buku dengan judul Der Einzige and sein Eigentum (Satu-satunya dan Miliknya), mengarahkan Marx mengembangkan konsepsi The German Ideology (Moskow 1932), diikuti Das Kapital jilid I (1867, Moskow 1939). Pandangan materialis sejarah Marx menyatakan bahwa setiap system social akan berakhir dalam revolusi yang akan mengakhiri kekuasaan sebuah kelas atas di atas kelas bawah menuju “Kerajaan Kebebasan”. Dalam krisis-krisis ekonomi (kapitalisme), proletariat akan mengambil alih perusahaan-perusahaan dan mengatur sendiri kegiatan produksi. Marx meninggal pada 1883 dan pada 1889 partai partai buruh Eropa mendirikan Internasionale II (Asosiasi Internasional Kaum Buruh). Sesuai ramalan Lenin, pada 7 November 1917, kaum Bolsheviki mengambil aliih kekuasaan di ibu kota Rusia, Petrograd. Sesudah kematian Lenin, Josip Vissarionovich Jugashvili, alias Stalin, semakin mengambil alih kekuasaan dan menjadi dictator tak terbantahkan. Perang Dunia II merupakan peristiwa yang amat menentukan bagi komunisme, dimana komunisme menjadi kekuatan dunia selama sekitar 45 tahun. Penolakan awal Yugoslavia, keretakan hubungan Uni Soviet dengan Republik Rakyat Cina dibawah pimpinan Mao Zedong, dan kematian Stalin pada 1953 yang memicu berbagai perlawanan, mengarahkan Amerika Serikat untuk memanfaatkan kesempatan (1972). Selain karena kerasnya ideologi, alas an utama keambrukan komunisme adalah kegagalannya untuk membangun perekonomian yang Tangguh, dimana ia menjadi pembunuh terbesar sepanjang sejarah umat manusia. Teori Marx tidak boleh dimengerti lepas dari Gerakan revolusioner proletariat sebagaimana ditegaskan oleh Georg Lukacs dalam bukunya History and Class Consciousness (1922), juga dua tulisan penting Marx 1932: The German Ideology dan Naskah-naskah Paris. Yugoslavia adalah satu-satunya negara komunis di Eropa yang sejak semula tidak tunduk terhadap Uni Soviet dan Stalinisme hingga mendirikan majalah Praxis (1964).

Dalam kamus Filsafat Marxis-Leninis, Marxisme-Leninisme tak kurang dari sebuah “revolusi dalam sejarah pemikiran”. Selama Lenin hidup teori Partai Komunis dinamakan Marxisme, Stalin menggunakan istilah Leninisme pada kongres Serikat Buruh Uni Soviet 1924 (pewaris ideologis Lenin), dan istilah Marxisme-Leninisme dipakai oleh A. M. Deborin pada 1929. Dasar-dasar Marxisme-Leninisme dipaparkan dalam buku Osnovy yand terdiri atas 27 bab di atas hamper 900 halaman. Marxisme-Leninisme merupakan ideologi paling luas, paling rinci, dan paling terpikir, yang pernah dikembangkan oleh manusia. Dogmatisasi Leninisme oleh Partai Komunis Soviet justru melumpuhkan tenarnya Gerakan komunis, yang akhirnya hilang dengan runtuhnya Uni Soviet,

Dibawah Mao, Partai Komunis menjadi kekuatan politik terbesar di Cina, yang dengan tantara merahnya membangun perlawanan kokoh terhadap Jepang, mempersatukan Cina, dan menjadikannya negara komunis paling besar di dunia—sampai hari ini. Mao Zedong lahir (26 Desember 1893 – 8 September 1976) di desa Shaoshan, Hunan, Cina Selatan, sebagai anak keluarga miskin, dimana kecenderungannya untuk terus belajar mengarahkannya menjadi salah satu pendiri Partai Komunis Cina dibawah penindasan Chiang Kai-Sek. Pelarian ke Shaanxi sebagai markas baru, diikuti dengan penyerangan Jepang terhadap Cina, menjadikan Mao memiliki kedudukan yang baik di Cina Barat Laut, hingga akhirnya berhasil mengalahkan Chiang Kai-Shek (1949) setelah penyerahan Jepang (1945). Pada 1919, Mao Kembali ke Beijing, berkenalan dengan Marxisme dan mengaku sebagai Marxis: menerapkan Marxisme sesuai dengan ciri-ciri Cina. Bagi Mao, kesatuan antara teori dan praksis merupakan salah satu hukum dasar epistemology Marxisme. Mao mengungkapkan bahwa hukum kontradiksi merupakan hukum dasar pemikiran, dan perjuangannya berlangsung tanpa interupsi. Mao menganut paham ‘garis massa’, yakni menimba dari massa dan membawa ke dalam massa. Lama-kelamaan peremehan partai tampak sebagai salah satu ciri khas pemikiran Mao Zedong, dengan ‘Massa’ sebagai sumber kebijaksanaan dan keutamaan. Ajaran ‘gatis massa’ sebagai inti pamahaman Mao tidak bersifat mengikat, sehingga yang menentukan adalah visi revolusioner Mao sendiri (voluntarisme murni). Yang khas bagi Maoisme adalah “kaitan antara Marxisme-Leninisme dan praksis revolusi Cina”.

Pemikiran Ernst Bloch berfokus pada istilah-istilah seperti ‘Yang-Belum’, ‘utopi’, ‘harapan’, atau ‘kerajaan Allah’. Ernst Bloch (1885-1977) lahir di Ludwigshafen, Jerman, pindah ke Swiss pada 1917 karena menentang perang dan menerbitkan buku pertamanya, Geist der Utopie (“Roh Utopia”), dimana  buku utamanya, Prinzip Hoffnung (“Prinsip Harapan”) [1953] menerima hadiah nasional Republik Demokratik Jerman (RDJ). ‘Yang-Belum’ disini mengartikan harapan(novum : baru); masa depan dalam fantasi, rasa lapar yang menjadi tenaga produktif, dengan materi sebagai substansi dunia. Bloch memaksa baik para agamawan maupun kaum Marxis untuk memikirkan Kembali posisi di mana mereka sendiri berada.

Karel Kosík (1926-2003) merupakan filosof Marxis mandiri utama Cekoslovakia di masa rezim komunis, dengan karya utama Dialectics of the Concrete (1963). Kosík memahami usahanya sebagai epistemologi materialis, membongkar “realitas pseudo-konkret” untuk sampai ke totalitas konkret. Kosík mengecam historisisme yang berpen dapat bahwa segala ciptaan manusia: (cita-citanya, nilai-nilainya, seninya, dan filsafatnya) hanya berlaku dalam kaitan dengan zaman kemunculannya. Kosik menegaskan bahwa Kapital harus dibaca baik sebagai teks filosofis maupun ekonomis. “Praksis” merupakan “konsep kunci” untuk mengerti manusia dalam totalitasnya, dalam kekayaan semua dimensinya. Kosík bermaksud mempertahankan manusia dalam keutuhannya.(totalitas konkret), dimana semua dimensi kemanusiaan: perekonomian, struktur-struktur sosial, agama, budaya, seni, moralitas, fillsafat, cita-cita masing-masing orang, diakui dalam kekhasannya.

‘Teori Kritis’ bertolak dari pemikiran Karl Marx, tetapi mengembangkannya sebagai sarana menganalisis masalah-masalah kontemporernya. Para tokoh aliran ini berkaitan dengan Institut für Sozialforschung (Lembaga Penelitian Sosial) di Frankfurt am Main di Jerman: Max Horkheimer (1895–1973), Theodor Wiesengrund Adorno (1903–1969) dan Herbert Marcuse (1898–1979). Pada 1937 Horkheimer menulis karangan Teori Tradisional dan Kritis yang mengungkapkan bahwa Teori Kritis tidak bersifat kontemplatif, melainkan sebuah praksis sosial. Di zaman pra-modern rasionalitas dimengerti secara objektif, dan Horkheimer: “Satu-satunya jalan untuk membantu alam adalah menggalakkan lawannya; pemikiran bebas.” Dialektika Pencerahan lingkaran setan menegashkan bahwa segenap usaha untuk mencerahkan manusia membawanya ke dalam kebutaan yang lebih menyeluruh lagi. Logika penguasaan alam adalah sebagaimana Skema kepintaran Odysseus: penguasaan alam dengan menyesuaikan diri terhadapnya. Dialektika lingkaran setan afirmatif menegaskan bahwa pengkirtik masih mendukung keadaan yang mau dikritik. Pembebasan manusia dari mitos dalam pencerahan berbalik menjadi mitologi baru; fenomena industri budaya. Otomatis “hukum yang berlaku” menjadi hukum penguasa yang sedang berkuasa. Kebiadaban yang dibuka pintunya oleh nihilisme pencerahan positivistik menjadi kenyataan dalam antisemitisme yang mencapai puncak yang teramat mengerikan dalam holocaust (pemusnahan Yahudi). Bagi Horkheimer dan Adorno “Kebebasan masyarakat tak dapat dipisahkan dari pemikiran yang mencerahkan”. Adorno tidak menulis banyak buku filsafat, dengan dua buku penting Minima Moralia (“Catatan Moral Amat Kecil”) dan Negative Dialektik (“Dialektika Negatif“), dan buku yang tidak terselesaikan Ästhetische Theorie (“Teori Estetik”). Adorno menentang fetisisme faktisitas (kecondongan manusia untuk membungkuk terhadap fakta) dan mengungkapkan bahwa filsafat diperlukan untuk menyelamatkan praksis dari keputusasaannya sendiri. Horkheimer dan Adorno merupakan akhir Gerakan Marxisme (dan karena itu “pewaris” mereka, Habermas, ke luar dari rel Marxisme).

Herbert Marcuse sering dianggap enfant terrible dalam “Mazhab Frankfurt”, ia menjadi profesor filsafat dan politologi di Brandeis University di Boston pada 1954, dengan dua buku penting Eros and Civilization (1955) dan One-Dimensional Man (1964). Bertolak dari teori Freud (pradaban mengandaikan penindasan), Marcuse mengungkapkan bahwa hubungan antarmanusia akan ditentukan oleh Eros (saling ketertarikan) dan pekerjaan akan menjadi mirip dengan orang main-main. Di zaman kapitalisme tua, struktur-struktur kekuasaan dalam masyarakat sebagian terbesar merupakan struktur penindasan yang diperlukan untuk menjamin mereka yang berkuasa; “sistem”, melalui Prinsip Prestasi. Dan bidang seni tidak pernah tunduk terhadap prinsip prestasi, bahkan tidak terhadap prinsip realitas. Pembebasan manusia dari prinsip prestasi akan melahirkan masyarakat Erotisasi (ketertarikan) dengan Prinsip nikmat dan prinsip realitas berdamai. Eros dan Thanatos saling merangkul: mencari nikmat berarti melepaskan ketegangan, dan kematian berarti melepaskan segala ketegangan. Dalam One-Dimensional Man, Marcuse mengungkapkan kekeroposan rasionalitas masyarakat industri maju, dimana dimensi negatif disingkirkan, dan kebutuhan-kebutuhan telah dimanipulasi. Masyarakat yang akan datang itu “konsepsi utopis sosialisme“, dengan ciri khasnya suatu “kepekaan baru”, hasil sebuah “persekutuan antara seni yang membebaskan dengan teknologi yang membebaskan” dimana “estetika menjadi wujudnya” dan hubungan antarmanusia menjadi “erotis”; bahkan “alam pun menunggu” dibebaskan.

Munculnya terorisme kiri Jerman, dikenal dengan Gerakan Kiri Baru mencapai puncaknya pada 1968 dan kemudian terpecah. Berawal dari para mahasiswa yang merasa ada ketidakberesan dalam sistem demokrasi pasca-perang dan melakukan protes untuk merangsang kesadaran baru, dengan tokoh berpengaruh Marcuse. Di Jerman, gerakan kiri dipelopori oleh SDS (Sozialistischer Deutscher Studentenbund) yang berafiliasi pada SPD (Partai Sosialdemokrat Jerman), sementara di London mulai terbit majalah New Left Review, dan perang Vietnam (Insiden Tongkin 1964), memicu radikalisasi Gerakan kiri di AS dan juga Eropa. Insiden kecil pada Mei 1968, mengarahkan gologngan kiri mashasiswa Prancis bersatu, dengan dukungan kaum buruh. meskipun Kiri Baru tidak berhasil membongkar struktur-struktur kekuasaan, akan tetapi budaya di Barat betul-betul berubah (meskipun tidak hanya) karena mereka.

Melalui Revolusi Oktober, Marx dan Lenin menjadi orang kunci dalam keseluruhan orbit teori Marx. Di luar beberapa ideolog, tidak ada ilmuwan sosial yang masih begitu saja menganggap teori-teori Marx sebagai semacam kebenaran abadi, tetapi itu tidak berarti bahwa pemikirannya tidak amat bermutu. Meskipun ramalan Marx tentang keambrukan kapitalisme meleset, “kapitalisme” sendiri telah kehilangan ketajaman analitis. Gagasan Marx tentang sosialisme merupakan unsur paling utopis dalam teorinya. Paham materialis sejarah (materialism historis) merupakan pandangan dasar Karl Marx tentang perkembangan masyarakat: perkembangan dalam cara dan teknik kerja, yang direkonstruksi oleh Habermas pada kemajuan rasionalitas komunikatif. Di tangan Lenin pemikiran Marx dari suatu permenungan teoretis menjadi kekuatan politik, sehingga ia tidak memerluka pengertian melainkan kritik. Masalah para begawan pikiran bukan bahwa mereka berpikir, melainkan bahwa mereka dianggap begawan.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


Friday, March 10, 2023 0 comments

Sinopsis "Sang Pemimpi - Andrea Hirata" Bahasa Indonesia

Sang Pemimpi
by: Andrea Hirata

Karena urusan sekolah, Aku (Ikal), Jimbron, dan Arai, terperangkap di Gudang peti es. Awalnya, Aku dan Jimbron yang tengah berusaha menarik perhatian para gadis, harus berhadapan dengan Pak Mustar dkk karena ulah Arai. Di tengah pelarian yang hebat, aku harus membantu Jimbron yang tengah Bersama Arai yang juga melakukan pelarian. Kami dilandan kekhawatiran terperangkap di Gudang peti es hingga Nyonya Pho (pemilik Gudang sekaligus preman pasar) tiba dan Arai pun menerapkan ide gilanya.

Sepeninggal sang ayah, Arai menjadi seorang Simpai Keramat, dan ia mencoba menghiburku dengan mainan gasingnya disaat aku lah yang seharusnya menghiburnya.

Aku dan Arai ditakdirkan seperti sebatang jarum di atas meja dan magnet di bawahnya. Maka sejak Arai tinggal di rumah kami, tak kepalang senang hatiku. Dimana kami diperbolehkan menempati kamar hanya untuk kami berdua, walaupun kamar kami hanyalah gudang peregasan.

Melalui telepon kaleng, Aku dan Arai terlibat pembicaraan serius tentang kerusakan lingkungan ulah PN Timah, dan Mak Cik Maryamah datang bersama putrinya, Nurmi, untuk meminta beras pada ibuku. Mendapati hal itu, Arai segera memecah celengannya, begitu pun aku, yang mengikutinya menuju pasar. Setibanya di toko A Siong, aku tak mampu menahan amarah dan mengambil kembali koin-koin itu, sehingga pergulatan pun terjadi, dimana Mei Mei, putri Nyonya Deborah, bersorak senang menyaksikan kami hingga tiga kareung kapuk terjatuh dan tersedot fan.

Kehebatan A Put, dokter gigi yang mampu menyembuhkan sakit gigi hanya dengan sepotong balok, sebilah palu, dan sebatang paku, berakhir dengan datangnya orang-orang Pasai. Penggawa masjid menjadi de facto, Taikong Hamim sang eksekutif yang menerjemahkan peraturan Haji Satar secara kaku tanpa perasaan, memberikan hukuman kejam pada Jimbron, si gagap penggila kuda, sehingga Arai pun melakukan pembalasan setelah bacaan akhir al-Fatihah.

Setelah tamat SMP, Aku, Arai, dan Jimbron, merantau ke Magai untuk sekolah di SMA Bukan Main, dimana kami bekerja sebagai kuli ngambat. Kelelahan bekerja sirna di hadapan guru kesusatraan kami: Bapak Drs. Julian Ichsan Balia. Di akhir pelajaran, para siswa ditunjuk untuk mengumandangkan kata-kata motivasi, dimana Arai berusaha menarik perhatian Nurmala dengan kata-katanya, sementara aku yang tidak siap berkata; “Masa muda, masa yang berapi-api!! Haji Rhoma Irama!”. Sementara itu, Jimbron cinta setengah mati pada Laksmi, gadis murung (tak pernah tersenyum) yang kehilangan seluruh keluarganya di anak-anak Sungai Manggar, Semenanjung Ayah.

Berita Mujahid Oruzgan Jirga Karzani Zahid dan pertempuran di Towraghondi ternyata bersamaan dengan waktu Ketika kami dikejar Pak Mutar sampai ke Gudang es: 15 Agustus 1988.

Ayahku yang pendiam, mengambil cuti dua hari untuk bersiap-siap sebaik mungkin dengan busana terbaiknya: baju safari empat saku, dalam rangka penerimaan rapor, dimana aku menempati kursi ke tiga, dan Arai di kursi ke lima.

Meskipun berada persis di depan kontrakan kami, gedung bioskop Dermaga Magai, kami tidak berani menonton karena hal itu merupakan salah satu larangan keras Pak Mustar. Namun, kami tak sanggup menahan diri setelah menyaksikan para petugas bioskop mengurai poster film baru berukuran 4x3 meter. Setelah menerima teguran keras dari tukang karcis, kami melakukan penyamaran dan berhasil masuk untuk menyaksikan si Carik Merah, dimana Pak Mustar berada di hadapan kami ketika film hamper selesai.

Kami dilanda perasaan takut memikirkan hukuman yang akan diberikan Pak Mustar, dimana para monyet berdatangan bukan untuk menghibur. Di hari yang ditentukan, anak-anak sudah berdatangan, dan Pak Mustar mengumumkan hukuman untuk kami, diikuti pemanasan pemeranan adegan di jemuran, dengan Aku sebagai si wanita seksi, Jimbron sebagai si majikan, dan Arai sebagai anjing pudel.

Sementara Jimbron dengan lapang dada membersihkan WC sekolah yang sudah setahun tak terpakai sambil menceritakan kuda-kuda, Aku menahan napas dengan sapu tangan menutup hidung. Sementara itu, Arai mengikat tubuhnya untuk membersihkan kotoran kelelawar di plafon. Setelah dua jam lebih mendengarkan Jimbron membicarakan kuda, aku tak lagi mampu menahan diri dan dengan tegas memerintahkan Jimbron untuk diam. Mendapati hal itu, Jimbron mematung pucat pasi, sehingga aku pun segera meminta maaf diikuti wejangan.

 Di usia delapan belas tahun, aku bermetamorfosis dari remaja ke dewasa: aku dipaksa belajar bertanggung jawab pada diriku sendiri. Kini aku telah menjadi pribadi yang realistis, mengarah pada pesimistis., dan mendapatkan kursi nomor 75 di pertengahan akhir semester. Mendapati hal itu, Pak Mustar memarahiku dengan haru, mengingatkan sosok ayah, yang tetap datang dengan baju safarinya. Arai pun mengungkapkan kekecewaannya padaku ketika ayah pulang dan menyadarkanku bahwa:  “Tanpa mimpi, orang seperti kami akan mati...”

Insiden petir yang seringkali terjadi, kini menimpa Jimbron yang mendengar kabar bahwa Capo akan memelihara kuda Australia, dimana kutanyai Minar untuk memastikan kabar tersebut. Capo Lam Nyet Pho dengan bangga berpidato bahwa ia bermaksud beternak kuda setelah pemerintah mengungkapkan bahwa PN Timah mulai megap-megap. Kedatangan tujuh kuda Australia tersebut mengagumkan seluruh orang, terutama Jimbron, yang mengalami kemerosotan mental karena tak bisa lagi berjumpa dengan mereka. Dua bulan kemudian, Arai datang ke los kontrakan dengan menunggangi Pangeran Mustika Raja Brana, dan Jimbron pun membawa Pangeran melewati pasar, menuju pabrik cincau, menpertunjukkannya pada Laksmi.

Kebaikan hati Arai tak perlu lagi dipertanyakan, sehingga aku pun berusaha membantunya perihal rasa cintanya pada Zakiah Nurmala binti Berahim Matarum, dengan mengajaknya menemui sang master dunia persilatan cinta, Bang Zaitun. Setelah menceritakan kisahnya Bang Zaitun mengungkapkan bahwa rahasianya hanyalah gitar, mengarahkan Arai belajar bermain gitar demi untuk membawakan lagu When I Fall in Love saat ulangtahun Nurmala. Setelah berminggu-minggu latihan, Aku dan Jimbron menemani Arai menuju jendela kamara Nurmala, dimana karena gugup Arai bernyanyi seperti minggu ketiga Latihan; suaranya ke timur, gitarnya ke barat, dan temponya ke selatan. Mendapati hal itu, Nurmala memutar piringan hitam nat King Cole dengan lagu yang sama: “When I Fall in Love”.

Dengan tenaga optimism, saat tamat SMA Negeri Bukan Main, aku mendudukan ayahku di kursi nomor tiga, sementara Arai melejit ke kursi dua, dan Nurmala karatan di kursi pertama sejak kelas satu. Nurmala akan segera meninggalkan Belitong, dan Arai mempersembahkan lagu “I Can’t Stop Loving You” karya Ray Charles secara lipsync.

Mengikuti rencana Arai, aku pergi merantau ke Jakarta, dimana Jimbron menyerahkan dua celengan kudanya. Dengan menumpang kapal Bintang Laut Selatan, kami terombang-ambing, tersiksa selama enam hari, disertai tugas bantu-bantu. Mengikuti arahan sang Nahkoda, kami bermaksud menuju Ciputat setelah tiba di Terminal Tanjugn Priok hanya untuk mendapati diri kami berada di Terminal Bus Bogor. Di tengha malam, kami berjalan terseok-seok tak tentu arah, dan terpana di hadapan Kentucky Fried Chicken. Mengikuti pesan orangtua, kami mendapati masjid di belakang IPB, dan mendapat kos di Babakan Fakultas. Setelah berbulan-bulan tak mendapatkan pekerjaan, Aku dan Arai terpaksa mebuka celengan pemberian Jimbron, dimana kami kemudian bekerja sebagai sales door to door, dengan wan prestasi, beralih ke pabrik tali, dan kemudian bekerja sebagai penjaga fotokopi, yang mengarahkanku menjadi pegawai pos.

Setahun bekerja sebagai juru sortir pos, aku yang kehilangan jejak Arai, diterima di UI, dimana aku bertemu dengan Zakiah Nurmala, yang menanyakan keadaan Arai. Selesai kuliah, aku mendaftar beasiswa strata dua dari Uni Eropa, dimana professor yang mewawancaraiku, sangat kagum dengan proposal risetku, diikuti wawancara dari professor luar negri yang menanyaiku soal sapi gila. Selesai wawancara, kudapati suara Arai di ruangan lain, dimana ia bekerja sebagai penggosok batu akik di Kalimantan.

Jimbron terkejut mendapati kedatanganku dan Arai, dimana Jimbron telah memiliki anak berusia dua tahun. Berbulan-bulan kami menunggu hingga akhirnya surat itu datang, dimana kami diterima di universitas yang sama: Universe de Paris.


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


 
;