Friday, October 18, 2024 0 comments

Sinopsis "Berubah atau Punah - FX Afat Adinata & Kevin Wu" Bahasa Indonesia

 Berubah atau Punah
by: FX Afat Adinata & Kevin Wu

Penuturan Andy Mochan; “It was fry or jump, so I jumped”, mengungkapkan bahwa kita selalu mengambil keputusan, bahkan saat kita memutuskan untuk tidak mengambil keputusan. Burning platform mengungkapkan bahwa perubahan terjadi setiap saat, kapan saja, dan di mana saja. Dalam menanggapi hal itu terdapat tiga golongan; change maker (Steve Jobs), change adapter (Ludwig Van Beethoven), dan change quitter (Eastman Kodak Corporation). Burning platform adalah landasan yang bisa disamakan dengan pola pikir; landasan yang terus “membakar” agar kita tidak diam membeku, mendorong perubahan menuju arah yang lebih baik.

Hanya perubahan yang “tak pernah berubah”, dan yang berhasil bertahan ialah yang paling responsif terhadap perubahan. Revolusi Ilmiah pada abad ke-17, diikuti Revolusi Industri pada pertengahan abad ke-18, membuat kerusakan lingkungan meningkat drastis. Adapun teknologi-teknologi yang mengubah dunia: roda (3.100SM), lampu pijar (1879), mesin cetak (1440), telepon (1876), penisilin (1928), televisi (1926), barcode (1952), komputer (1856), dan internet.

Burning platform adalah pola pikir individu atau organisasi yang selalu membara dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari perubahan dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan. Burning platform dibagi menjadi empat kuadran; warm (comfort zone), on fire (archiever zone), frozen (absolete zone), dan burnout (cracked zone).

Comfort Zone (zona nyaman) adalah zona yang paling disukai oleh semua orang, dan kisah Ayam dan Elang menegaskan hal itu. Pertanyaannya; Bagaimana kinerja (prestasi) Anda (organisasi Anda) saat ini? dan Bagaimana tingkat semangat dan daya pacu Anda (organisasi Anda) saat ini?

Obsolete Zone adalah zona ketika kinerja/prestasi mengarah ke bawah, diistilahkan sebagai frozen (membeku), dan kisah Domba dan Gembala menegaskan hal itu. Pertanyaannya; Bagaimana kinerja (prestasi) Anda (organisasi Anda) saat ini? dan Bagaimana tingkat semangat dan daya pacu Anda (organisasi Anda) saat ini? “Melakukan sesuatu yang luar biasa” bisa menjadi kunci lompatan dari keterpurukan.

Cracked Zone (Burnout) adalah zona yang penuh perjuangan, dengan burning platform tinggi dan hasil yang rendah, dimana kisah Abraham Lincoln menegaskan hal itu. Pertanyaannya; Bagaimana kinerja (prestasi) Anda (organisasi Anda) saat ini? dan Bagaimana tingkat semangat dan daya pacu Anda (organisasi Anda) saat ini? Hukum Yerkes-Dodson mengungkapkan bahwa stres pada tingkat tertentu akan memicu kinerja, dimana kegagalan yang sesungguhnya terjadi saat kita berhenti berusaha.

Achiever Zone adalah zona dimana individu atau organisasi berhasil mencapai cita-cita dan target yang diharapkan, seiring dengan usaha dan upaya yang dilakukan. Perjalanan sukses Walt Disney merupakan contoh Achiever Zone, dimana ia memiliki burning platform yang On Fire (membara). Pertanyaannya; Bagaimana kinerja (prestasi) Anda (organisasi Anda) saat ini? dan Bagaimana tingkat semangat dan daya pacu Anda (organisasi Anda) saat ini? Kondisi ketika seseorang mencapai kinerja yang optimal pada tingkat stres tertentu yang justru menjadi daya dorong disebut Eustress (stres yang baik).

Kesuksesan bukanlah tujuan akhir, melainkan proses yang harus terus diupayakan. Dari itu, konsep berpindah ke Achiever Zone diistilahkan sebagai Dua Sisi Mata Uang (yin-yang): soft skill dan hard skill. Agar tetap berada di Achiever Zone, tanamkan pertanyaan ini dalam benak; “Apa yang akan terjadi bila saya tidak melakukan perubahan?” Soft skill terdiri dari: what is your desire (apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup yang singkat ini?), decision (saya membuat keputusan untuk berubah saat ini juga!), giving a meaning (memberikan makna yang positif dan bermanfaat pada setiap kejadian), paint and pleasant (kepedihan dan kesenangan memberikan pengaruh bagi kehidupan kita), belief system (“perasaan pasti” dalam diri Anda terhadap sesuatu). Hard skill terdiri dari: goal setting (menentukan tujuan yang jelas), strategy development (menentukan strategi yang sistematis dan logis untuk mencapai tujuan), discipline action (menjalankan strategi dengan tekun), check and evaluate (menganalisis tindakan), corrective action (memperbaiki tindakan).

Terimakasih atas Pembelian Buku Original-nya!!

Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

 

Friday, September 27, 2024 0 comments

Sinopsis "Obat Bisa Salah - Dr. Handrawan Nadesul" Bahasa Indonesia

 Obat Bisa Salah (Cerdas dan Bijak Mengonsumsi Obat)
by: Dr. Handrawan Nadesul

Hampir sebagian besar keluhan sehari-hari akan mereda sendiri, dan keluhan fisik biasa muncul ketika tubuh kurang diberi waktu untuk jeda. Obat tidak selalu identik dengan kesembuhan, dan hilangnya keluhan tidak berarti kesembuhan. Bertanyalah untuk memahami bagaimana obat bekerja. Kualitas obat tidak selalu ditentukan oleh harganya. Setaip obat membawa efek samping, bahkan bisa memunculkan penyakit baru. Kembali ke dokter bila ada reaksi tidak enak setelah mengonsumsi/memakai obat. Berhati-hatilah bila apoteker hendak menukar obat tanpa sepengetahuan dokter. Ada obat pereda keluhan, ada obat pemasmi akar penyakit, dan tidak semua obat harus dihabiskan. Agar tidak sampai mendapatkan obat palsu, tebuslah obat di apotek. Dari itu, penting untuk membiasakan hidup sehat (makan, tidur, dan aktivitas yang teratur), begitu juga dengan jiwa.

Sebagian penyakit terjadi lantaran kesalahan masyarakat sendiri, sebagaimana makan dan obat yang sembarangan. Depkes pernah menyebutkan angka kanker Indonesia sudah mencapai 20 juta, dan BPOM hadir untuk melindungi masyarakat dari bahaya pemakaian apa pun terhadap kesehatan.

Pilihan alamat berobat kepada dokter yang tidak tepat pun berisiko merugikan pasien, terutama dalam persalinan dan demam. Periahl pengobatan alternatif, perlu dibedakan antara sembuh dengan merasa sembuh, dimana WHO sendiri menampung dan mengakui sejumlah penyembuhan alternatif. Tidak jarang ketersesatan berobay terjadi karena pasien malas dan tak mau bertanya.

Gejala atau keluhan bukan hanya milik satu penyakit saja, melainkan bisa menjadi milik banyak penyakit. Makin luas dan lebar wawasan seseorang ihwal kesehatan dan penyakit, makin tajam nalar mediknya untuk tidak gampang merasa diri sakit.

Mereda dan hilangnya keluhan belum berarti sudah sembuh penyakitnya. Dan tujuan dokter memang agar penyakit berhasil disembuhkan, bukan semata meniadakan keluhan. Dokter telah dididik untuk menulis resep yang ideal, tepat pilihannya, tak berlebihan jenisnya, persis dosisnya, dan pertimbangan harga terendah. Tak ada obat cespleng untuk penyakit apa pun, proses kesembuhan selalu perlu waktu.

Untuk sembuh perlu ada kepercayaan yang kuat terhadap si penyembuh. Hal ini mengungkapkan pentingya pesona dokter, sebab nasehat akan lebih didengar jikalau si dokter memiliki citra.

Dosis obat dihitung sesuai dengan lama obat bekerja dalam tubuh, seperti 1x, 2x, atau 3x, sehari. Tidak semua jenis penyakit bisa toleransi dengan pengaturan obat yang di luar ketentuan, sebagaimana TBC. Sifat obat tidak semuanya sama, dan ketidaktepatan waktu meminum obay membuat obat tidak bekerja secara optimal, disertai dengan kemungkinan timbulnya masalah (efek samping).

Dosis obat sejatinya tidak harus senantiasa sama pada waktu yang berbeda, selain tiap orang memiliki perbedaan reaksi terhadap suatu obat, penyakit sendiri pun tidak senantiasa konstan; melainkan berfluktuatif. Idealnya, setiap penyakit didekati secara individual (setiap pasien adalah khas), sehingga dosis obat pun tidak harus senantiasa sama (tailor dosage).

Kualitas obat tidak selalu ditentukan oleh tingginya harga. Selama takarannya utuh dan dikemas secara benar, obat generik sama persis dengan obat bermerek aslinya, asalkan tidak sudah kadaluarsa. Harus diakui, selain perbedaan biologis dalam hal penyerapan obat yang sama pada orang yang berbeda, sikap dan persepsi pasien terhadap obat juga ikut menentukan optimal tidaknya obat bekerja di dalam tubuh.

Bagaimana mungkin kalau penyebab penyakit yang sama berbeda-beda penyebabnya, obat atau cara penyembuhannya juga sama?! Melebih-lebihkan manfaat bahan berkhasiat itulah yang menyederhanakan konsep pada galibnya sikap terapi nonmedis.

Sejumlah riset memang menunjukkan bahwa ada korelasi positif anatara berpikir positif, sikao optimistis, dan proses kesembuhan penyakit. Dai itu, belajarlah terus bersikap agar senantiasa mampu melihat setiap hari yang baru dengan sumringah, dimana hal itu seturut dengan ajaran Agama apa pun.

Suatu obat perlu diresepkan dokter sesuai dengan alamat penyakit yang diderita pasien demi kesembuhan. Patut dicurigai jika suatu bahan berkhasiat efeknya langsung tokcer. Harus dicurigai pula apabila suatu obat tradisional atau jamu menjanjikan berindikasi untuk segala macam penyakit. Maka, bahan berkhasiat nonmedik, atau semua yang bukan obat dokter arifnya harus dihadapi sebagai bukan obat, melainkan sebagai pemelihara kesehatan belaka. Obat tradisional atau jamu selain berkhasiat, juga harus betul aman (BPOM).

Kalau bisa tanpa obat, sebaiknya obat tak perlu dipakai. Efek samping suatu obat tidak selalu langsung terasa seperti habis makan cabai. Bahan tradisional yang berkhasiat menyembuhkan, baru digolongkan sebagai obat jika secara uji klinis terbukti berkhasiat dan aman dipakai. Apa pun bahan berkhasiat yang kita minum, perlu diketahui dulu apa kandungannya dalam label.

Mengobati diri (swamedikasi) tidak selamanya salah, dengan pertimbangan manfaat-mudarat. Terdapat dua jenis obat; obat yang meredakan keluhan dan gejala (simtomatik), dan obat yang menumpas akar penyakitny. Makna kesembuhan haruslah berarti sudah menumpas akar penyakitnya.

Antibiotika merupakan senyawa kimia yang dibuat untuk melawan bibit penyakit, khususnya infeksi kuman. Semakin sering dan semakin banyak disalahgunakan suatu antibiotika, semakin cepat menimbulkan kekebalan kuman yang bisa ditumpasnya. Seperti halnya obat, antibiotika juga punya efek samping. Keseringan minum antibiotika berarti membunuh seluruh kuman jinak, sehingga mengganggu keseimbangan mikroorganisme tubuh. Tergantung jenis infeksinya, penyebab kumannya, lama pemakaian antibiotika bervariasi. Untuk mendapatkan jenis antibiotika yang tepat diperlukan tes resistensi. Semakin ampuh antibiotika, biasanya semakin keras efek sampingnya. Selain dalam bentuk obat minum dan suntikan, antibiotika juga tersedia dalam bentuk salep, krim, supositoria, lotion, juga tetes.

Obat itu bahan berkhasiat yang bertujuan untuk menormalkan kondisi tubuh, dan obat medis telah teruji bahwa zat berkhasiatnya aman dikonsumsi. Tubuh sendiri memiliki mekanisme otoregulasi (mengatur diri sendiri), sehingga bijak untuk tidak langsung minum obat ketika awal sakit. Yang perlu bersikap rasional dalam berobay bukan cuman pasien, terlebih juga dokter; semakin sedikit jenis obat dan semakin murah harga obat dalam memberikan kesembuhan semakin pintar nilai sebuah resep.

Opini awam bahwa diagnosis, terapi, dan penyakit, sudah tak mungkin disembuhkan dokter, merupakan hal yang perlu dikritisi. Selama masih masuk akal medis, tentu bisa diterima sebagai sejawat dalam melakukan terapi.

Peringatan ihwal tidak amannya suplemen herbal maupun nutrisi sebetulnya bukan hal baru. Protokoler kedokteran memeriksa apakah suatu bahan aman dikonsumsi (uji toxicity) selain berkhasiat. Selain uji khasiat, uji binatang, dan uji klinik, dilakukan juga uji dosis yang tepat.

Harga obat di apotek dipatok seenaknya disebabkan pasien tidak tahu banderol obat. Dari itu, pasien disarankan untuk menanyakan banderol obay sekaligus bertanya pada apoteker apa saja jenis obat yang diresepkan dokter.

Selama nalar medis masyarakat belum tajam, pengobatan nonmedis mudah melipat-lipat akal sehat. Dari itu, etika beriklan harus sama jujurnya dengan kerja profesi dokter.

Kelebihan antioksidan sama buruknya dengan jika kekurangan. Semakin modern gaya dan pola hidup, semakin kuyup radikal bebas membasahi tubuh. Dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan darah (kadar antioksidan) di laboratorium.

Rata-rata orang modern yang makannya normal saja pun kini berisiko kekurangan zat gizi, dimana untuk memenuhi kebutuhan tubuh 45-an zat gizi diperlukan lima-enam jenis menu dalam sekali santap di luar 4-5 porsi sayur dan buah. Pemeriksaan darah hadir untuk mengetahui zat gizi yang dibutuhkan tubuh, juga suplemen sebagai pemenuhan zat gizi bagi tubuh.

Berjalan kaki rutin (tergopoh-gopoh) kembali dikukuhkan sebagai obat paling menyehatkan di abad modern ini. Meskipun tidak langsung terasa, namun hasil laboratorium akan mendekati normal. Manfaatnya antara lain; menekan risiko serangan jantung dan stroke, berat badan stabil, mencegah kencing manis, mencegah osteoporosis, meredakan encok lutut, sebagai antidepresan, mencegah kanker, juga membuka pembuluh darah collateral. Berjalan kaki lebih bersemangat bila dilakukan secara berombongan, pemilihan sepatu yang tepat, dan pemanasan terlebih dahulu.

Perhitungan tinggi badan dikurangi 100 lalu dikurangi 10% bukanlah berat badan ideal yang tepat, melainkan IMT dengan kisaran indeks 20-25. Wanita cenderung merasa lebih gemuk dari faktanya, dan berdiet mestinya tetap memperhatikan asupan gizi, begitu juga dengan obat-obatan. Selain memperhatikan asupan makan dan memahami nilai nutrisi, diperlukan juga hidup seimbang.

Kurang darah bukan darah rendah, kurang darah berarti kadar Hb (haemoglobin)-nya di bawah normal (<12 g%). Untuk mengetahui penyebab (jenis anemia)-nya, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium “darah besar”. Untuk kasus anemia kekurangan zat gizi memerlukan suplemen gizi, sementara anemia kekurangan darah memerlukan transfusi darah. Anemia bisa juga terjadi disebabkan wasir, menstruasi berlebihan, gagal ginjal, kelainan darah, juga pengidap penyakit menahun. Anemia sendiri bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit, dimana penderitanya cenderung lekas letih, lesu, lelah, dan gampang tertidur.

Bahan berkhasiat baru menjadi obat bila sudah dikenali kandungannya teruji berkhasiat, telah teruji pula keamanannya. Selain faktor turunan dan kelebihan konsumsi menu berkolesterol (lemak umumnya), kolesterol dan triglyceride (TG) meninggi dapat juga terjadi disebabkan adanya kencing manis, kegemukan, dll.

Kebanyakan darah tinggi orang sekarang disebabkan oleh kelebihan mengonsumsi garam dapur, ketimbang sebab turunan. Pada mereka yang darah tinggi turunan, darah tinggi berarti sebuah penyakit, sementara di luar itu; darah tinggi berarti gejala dari penyakit. Pengendalian darah tinggi cukup dengan DASH style diet, serta mengonsumsi ceker, telur, dan kacang-kacangan.

Kebutuhan vitamin sama vitalnya dengan komposisi menu harian orang modern, terutama zat gizi yang tergolong esensial. Tubuh setiap hari–tanpa terkecuali–membutuhkan sekitar 45 jenis zat gizi; menu harian terdiri dari 4-5 jenis menu setiap santap. Dari itu, mutivitamin-mineral memang dibutuhkan, begitu juga dengan antioksidan.

Tanah di hampir semua negara sudah kehilangan lapisan atasnya yang subur (topsoil), sehingga tanaman yang tumbuh kekurangan mineral dan trace element yang berguna untuk pemeliharaan sel. Kelebihan elemen sama buruknya dengan kekurangan. Maka, kebutuhan elemen tergantung autobiografi gizi tubuh masing-masing.

Suplemen (bukanlah obat) hanya berfungsi melengkapi apa yang tubuh kekurangan menerimanya dari menu harian (hidden hunger). Sering pegal linu biasanya disebabkan kekurangan vitamin B, dimana nasi yang makin putih makin tidak memberikan vitamin B, dan suplemen vitamin B di sini bisa bertindak sebagai obat. Dari itu, saat ini suplemen berubah peran menjadi obat disebabkan berbagai keluhan disebabkan kekurangan zat gizi. Dimana makin diolah menu harian, makin kehilangan zat gizinya.

Tidak semua kasus seks bisa selesai dengan “obat kuat”. G-Spot seks wanita berada di saluran (sepertiga kedalaman lorong) Mrs VG sementara G-Spot lelaki ada di otak, dengan gairah dan respon seksual (juga libido) tersimpan di otak. Dari itu, potensi seks sejatinya ada di otak.

Terimakasih atas Pembelian Buku Original-nya!!

Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


Friday, September 13, 2024 0 comments

Sinopsis "Hujan - Tere Liye" Bahasa Indonesia

 Hujan
by: Tere Liye

Di ruangan 4x4 m2, Elijah memperkenalkan dirinya di hadapan Lail sebelum memberikan bando pemindai diikuti dengan arahan bahwa Lail harus bercerita secara detail agar memori (ingatan)nya dapat dihapus. Setelah hanya membisu, Lail mulai menangis dan berkata: “Aku ingin melupakan hujan.”

Di hari lahirnya bayi penduduk bumi kesepuluh miliar, ditemani gerimis, Lail yang berusia 13 tahun, dalam perjalanan hari pertama ke sekolah bersama ibunya, salah satu gunung purba meletus.

Elijah menanggapi memori Lail yang aktif: 21 Mei 2042. Delapan tahun telah berlalu, kapsul berhenti secara mendadak disebabkan gempa berkekuatan 10 skala Richter, dimana petugas membawa para penumpang menuju tangga darurat. Dalam prosesnya, gempa susulan terjadi, menewaskan banyak penumpang, juga Ibu Lail.

Lail menjadi yatim-piatu sejak hari yang tidak akan pernah dilupakan seluruh dunia, dimana Esok (anak laki-laki yang menyelamatkan Lail) membawa Lail menuju taman kota dan berteduh di bawah rumah-rumahan plastik. Keduanya kemudian berjalan menuju rumah mereka, dimana kompleks rumah Lail rata dengan tanah, sehingga Lail pun menerima ajakan Esok menuju ke rumahnya.

Malam pertama, Lail dan Esok menginap di rumahsakit, tempat Ibu Esok dirawat. Keesokan harinya, hujan abu tiba, dan Esok mengajak Lail ke tempat pengungsian terdekat; stadion, dimana di sana Lail menerima kabar buruk mengenai sang ayah.

Lail hanya berdiam diri di tenda, dengan suhu bumi yang terus menurun disebabkan hujan abu, sementara Esok menjenguk ibunya. Setelah memaksa Lail sarapan dan menjenguk sang ibu, Esok mendapati Lail tidak ada di tenda, dan hujan akan segera turun, sehingga Esok pun segera pergi mencari Lail, dengan sepeda yang dipinjamkan seorang petugas padanya. Esok menemukan Lail di depan lubang tangga kereta bawah tanah, kembali memaksa Lail untuk ikut bersamanya sementara hujan mulai turun, hujan asam.

Setelah hujan reda, Esok membawa Lail kembali ke tempat pengungsian, dimana ia terlebih dahulu menjenguk ibunya yang sudah siuman. Mendapati keadaan Ibu Esok, Lail tersadarkan dan berterimakasih pada Esok. Mengikuti Esok, Lail berusaha membantu di tempat pengungsian. Hari ke-7, air bersih cukup untuk mandi; hari ke-21, Ibu Esok keluar dari rumah sakit; hari ke-30, sekolah darurat didirikan; dan hari ke-90, Esok mengajak Lail menyaksikan evakuasi korban yang tertimbun di kereta bawah tanah.

Satu tahun telah berlalu, dan Lail naik ke kelas 8 sementara Esok loncat ke kelas 12, dimana Esok mengungkapkan bahwa ia mendapat adopsi. Lail yang pindah ke panti sosial, berkenalan dengan Maryam, yang menjadi teman sekamarnya.

Di panti sosial, Lail mendapati jadwal yang ketat, dan berhasil bangun pagi (05) berkat bantuan Maryam, dimana ia mengikuti kursus memasak di sore hari. Hari minggu merupakan hari bebas, dan kali ini Lail pergi seorang diri ke Taman Kota, dimana ia kemudian bertemu Esok. Dengan bersepeda, keduanya pergi ke tangga darurat kereta bawah tanah, rumah Lail, lalu ke toko Ibu Esok, dimana keduanya berbagi kisah satu sama lain.

Setibanya di panti, Lail dimarahi oleh Ibu Suri, yang memberikannya hukuman, dan Maryam menyapanya setiba di kamar. Lail dan Esok mulai memiliki jadwal tetap, bertemu sebulan sekali, dan akhirnya tibalah saatnya Esok mengungkapkan bahwa ia akan berkuliah di Ibukota, 3 tahun. Dalam prosesnya, Lail mengetahui bahwa Esok diadopsi oleh Walikota.

Sebulan kemudian, Lail meminta izin pada Ibu Suri untuk mengantar keberangkatan Esok. Di peron, Lail agak ragu mendapati Istri Walikota dan Putri-nya, namun Istri Walikota yang menyadari keberadaannya, segera menyapa, begitu juga Esok. Pulangnya, Lail diantar oleh Istri Walikota dan Putri-nya (Claudia). Mengikuti usulan Maryam, Lail ikut serta dalam pendaftaran anggota di markas Organisasi Relawan. Mereka berhasil lulus dan mengikuti pelatihan dalam setahun sebelum akhirnya menerima pin keanggotaan. Di hari pelantikan, Lail mendapati Esok datang, membawanya bersepeda.

Esok dan Lail bercerita satu sama lain, dimana mereka mengunjungi tangga darurat kereta dan toko kue Ibu Esok yang telah kembali beroperasi. Keesokan harinya, Lail mengantar Esok di stasiun kereta cepat, dengan membawa tas besar sebagai perbekalan menuju lokasi penugasan sebagai relawan di waktu libur panjang.

Penugasan berjalan dengan baik, Lail dan Maryam kembali ke panti dan mulai memikirkan apa yang hendak mereka lakukan setelah kelulusan. Setelah mengikuti pelatihan, Lail dan Maryam menyaksikan berita intervensi atas lapisan stratosfer.

Di libur semester, Lail dan Maryam dikirim ke Sektor 2, dimana hujan lebat turun merusak bendungan. Bersama dengan Maryam, Lail pergi memperingatkan kota di hilir sungai, berlari sejauh lima puluh kilometer dalam badai.

Lail dan Maryam kembali sibuk belajar, dan hujan salju turun beberapa bulan kemudian, mengarahkan KTT Perubahan Iklim Dunia mengadakan pertemuan. Keduanya berhasil lulus ujian dengan nail baik, dimana keduanya diterima di sekolah keperawatan. Tidak mendapatkan tugas dari Organisasi Relawan, Lail mengajak Maryam ke toko Kue Ibu Esok dalam rangka mengetahui kabar Esok. Esoknya, Lail dan Maryam menerima kabar bahwa mereka diundang ke Ibukota dalam rangka menerima penghargaan.

Ibu Suri ikut sibuk mempersiapkan keberangkatan Lail dan Maryam, dimana dalam perjalanan Lail menceritakan kisahnya bersama Esok. Disambut oleh relawan di Ibu Kota, Lail dan Maryam menerima anting logam sebagai pemandu, dimana Lail mengalami kesulitan untuk menghubungi Esok. Lail dan Maryam mengikuti Acara Peringatan lima tahun Organisasi Relawan dengan baik, dimana mereka menerima penghargaan dari Gubernur, dan Esok juga datang untuk memberikan selamat.

Nama Soke Bahtera ikut mengejutkan Elijah, dan Lail melanjutkan kisahnya, dimana ia berbincang-bincang dengan Esok sekitar satu jam.

Setelah mengikuti rangkaian acata Organisasi Relawan di Ibukota, Lail dan Maryam mendapati Istri Walikota dan Claudia datang menjemput, mengajak mereka untuk makan siang bersama. Seminggu kemudian, Lail dan Maryam meninggalkan panti sosial.

Lail dan Maryam menyesuaikan diri dengan sekolah baru, dimana mereka tetap sekamar. Dalam prosesnya, mereka juga belajar tentang saraf, tentang kemungkinan menghapus ingatan dalam pengobatan jiwa. Kuliah tersebut mengingatkan Maryam tentang kisah seorang raksasa yang patah hati, sementara Lail tidak menyukai pembicaraan tersebut.

Tanpa terasa hampir setahun mereka tinggal di asrama sekolah keperawatan, dengan situasi dunia yang kacau balau; setiap negara hanya memikirkan kondisi penduduknya. Seperti biasanya, Lail pergi ke toko kue Ibu Esok ditemani oleh Maryam, dimana Ibu Esok kemudian mengungkapkan bahwa tokonya akan tutup sebagai imbas dari krisis pangan. Beberapa hari kemudian, Lail dan Maryam menerima panggilan tugas menuju Sektor 1, dimana Lail mengalami kesedihan disebabkan seorang anak yang mati dalam perawatannya. Dalam prosesnya, Lail menerima telepon dari Esok, yang meminta maaf karena tidak bisa pulang.

Penugasan telah berakhir, Lail dan Maryam kembali ke kota, dimana paceklik bahan pangan semakin serius, memicu kerusuhan, yang mengarahkan pemimpin negeri memutuskan untuk ikut mengorbitkan pesawat ulang-alik.

Besok paginya, matahari bersinar cerah dan para pekerja pun kembali bekerja, dengan pasokan pangan yang berangsur-angsur kembali normal, mengarahkan Lail dan Maryam kembali mengunjungi Toko Kue Ibu Esok. Hari demi hari dilalui Lail dengan memikirkan Esok yang tidak mengabarinya perihal wisuda-nya, dimana Lail sendiri harus berhadapan dengan ujian akhir semester. Dengan tibanya liburan, Lail masih memikirkan Esok, yang akhirnya menelpon dan memintanya untuk hadir dalam acara wisudanya.

Bersama dengan Maryam, yang berjanji untuk diam, Lail berangkat ke Ibukota. Setibanya di Ibukota, Lail dan Maryam berkeliling kota, dimana Maryam bersedia meminjamkan Lail uang untuk sebuah gaun. Hari wisuda pun tiba. Elijah terkejut mendapati cerita yang berhenti disertai keterangan bahwa kenangan tersebut merupakan kenangan yang sangat menyakitkan.

Ditemani oleh Maryam, Lail menghadiri acara wisuda Esok, dimana di sana ia bertemu dengan keluarga Esok. Selepas acara, Lail ikut serta dalam acara makan siang keluarga Esok dan dihinggapi rasa cemburu, memaksanya pergi lebih awal. Menyadari apa yang terjadi, Maryam mempertanyakan sikap Lail dalam perjalanan kembali ke hotel. Keesokan harinya, Lail dan Maryam bersiap-siap untuk pulang, dimana Esok telah menanti mereka di peron.

Tahun terakhir di sekolah keperawatan, Lail dan Maryam disibukkan dengan belajar, disertai dengan pelatihan dalam Organisasi Relawan. Setibanya di asrama, Lail dan Maryam mendapati kedatangan Ibu Suri, mengantarkan undangan makan malam panti untuk donatur. Keesokan harinya, Lail dan Maryam mengunjungi toko kue Ibu Esok, diikuti dengan breaking news; hilangnya awan dari muka bumi (setelah enam bulan intervensi).

Di acara panti, Lail dan Maryam bertemu dengan Walikota dan keluarganya, dimana dipentaskan juga drama perjuangan Lail dan Maryam menerjang hujan badai. Enam bulan kembali berlalu, Lail dan Maryam pun mengikuti ujian akhir kelulusan, sementara suhu udara terus menerus bertambah panas.

Lail memutuskan untuk tidak memberitahu siapa pun tentang wisuda-nya, namun ia mendapati Esok datang, dengan sepeda merah-nya. Kembali mengunjunginya tempat-tempat kenangan, Esok kemudian mengeluarkan bola logam yang memuat hologram, menceritakan proyek kapal raksasq yang tengah dikerjakannya untuk menghindari kepunahan umat manusia.

Setibanya di asrama, Maryam menyambutnya dengan kesal meminta penjelasan, dan Lail pun menceritakan apa yang terjadi. Tiga minggu sebelum keberangkatan kapal, Lail dan Maryam menerima tugas menuju Sektor 3, dimana Walikota datang menemui Lail seminggu sebelum keberangkatan kapal tersebut. Elijah terkejut mengetahui bahwa musim panas ekstrem benar-benar akan datang.

Lail pun segera kembali ke kota bersama Maryam, dan pergi menemui Ibu Esok keesokan harinya. Mendapati penuturan Ibu Esok, Lail yang tetap tak mendapatkan jawaban, menjalani hari-harinya dalam keputus-asaan, dengan Maryam yang berusaha menghibur.

24 sebelum keberangkatan, Lail mendapati Walikota dan istrinya datang untuk berterimakasih, mengarahkannya pergi ke Pusat Terapi Saraf.

Elijah bersimpati terhadap Lail, meskipun sebagai fasilitator, diikuti dengan pertanyaan kepastian dengan sebuah nasehat: bahwa sesungguhnya bukan melupakan yang jadi masalahnya, tapi menerima. Tak bisa berbuat apa-apa, Maryam memutuskan untuk menelpon Esok, yang ternyata baru saja turun dari kereta untuk menemui Lail. Dengan menggunakan otoritasnya, Esok berhasil tiba secepat mungkin di tempat Lail, yang telah menjalankan konfirmasi terakhir.

Terimakasih atas Pembelian Buku Original-nya!!

Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.


 
;