You Do You
by: Fellexandro Ruby
Your
life (career, business, relationship, finance) should be an extension of who
you are. Apa pun pertanyaan
tentang kegalauan hidup, karier, relarionship, bisnis, keuangan, dsb,
jawabannya alalah TERGANTUNG seberapa Anda memahami diri Anda sendiri (self-awareness).
Di
hadapkan pada persimpangan karier (1: passion mulai menghasilkan duit, dan 2:
duit aman di pekerjaan sekarang), gunakan story mindset - fast forward:
bayangkan bagaimana kisah Anda di usia 55 tahun. I’d rather live with a life of ‘oh well….’ Than a life of ‘what
if….’.
Disadari
atau tidak, dalam hidup ada tiga macam kebenaran: personal truth (kebenaran
pribadi), political truth (kebenaran politik), dan objective truth (kebenaran
truth). Dari itu, dalam proses pemecahan masalah, dan berada di persimpangan,
sadarilah tiga kebenaran ini.
Dalam
pembelajaran, spaced repetiton (pengulangan rutin) bisa meningkatkan persentase
informasi yang kita pelajari. Dan metode Vark menyederhanakannya menjadi empat
cara belajar: visual, auditory, read/write, dan kinesthetic. Penting untuk
memahami cara belajar diri, disertai dengan repetisi sesuai dengan gaya
belajar. Ingat, ada tiga proses belajar: mengingat, mealkukan, dan mengajarkan.
Kalua
mau jago, lo mesti berlatih sampai 10.000 jam. Tapi, pastikan; “how expert do you need to be?”. Konsep 10.000 jam juga memerlukan mental yang
baik dan pembelajaran dari kegagalan.
Work
smarter, not harder, dan The Power of When, mengarahkan lo untuk menemukan jam
pintar lo sendiri, dengan 4 tipe chronotype; Dolphin, Bears, Wolf, dan Lion.
Gunakan chronotypes ini sebagai langkah untuk menata ritme beraktivitas yang
lebih baik.
Manage
your focus menggunakan rule of three; belajar, berkarya, dan berbagi. Kekuatan
dari rule of three adalah fokus dan konsentrasi. Cobalah terapkan tiga to-do
list Anda untuk tahun ini.
Sebagaimana
aplikasi yang berjalan di background menguras power handphone, energi kita juga
sering terkuras untuk notifikasi-notifikasi yang tidak dibutuhkan. Untuk itu
kita memperhatikan waktu, perhatian, fisik, dan pikiran kita.
Penting
untuk mengetahui value (nilai-nilai) yang mewakili Anda; Aesthethic, Economic,
Individualistic, Political, Altruist, Regulatory, atau Theoretical. Dengan
mengetahui nilai-nilai Anda, Anda tidak lagi sibuk membandingkan pencapaian
Anda dengan pencapaian orang lain, karena value (nilai-nilai) Anda berbeda. And
that’s okay.
Orang-orang
yang terlampau percaya diri dengan kemampuan mereka biasanya merupakan
orang-orang yang justru kurang kompeten di bidangnya, dan hasil riset
mengungkapkan bahwa hanya 15% orang yang benar-ebnar baik self-awareness-nya.
Dunning-Kruger Effect mengingatkan kita untuk tidak jemawa, selalu ada hal baru
yang bisa dipelajari.
Your
life (career, business, relationship, finance) will only grow as much as you
grow personally. Kita sebaiknya
focus mengembangkan apa yang kita nikmati, apa yang membuat kita berdaya:
Passion (what you love doing + what you’re
good at).
Ikigai
bukan hanya soal apa yang mau kita lakukan dalam hidup, tapi juga soal kita mau
menjadi siapa, menjadi manusia seperti apa. Ikigai berarti alasan untuk hidup,
dan Diagram Ikigai hadir untuk membantu hidup Anda.
Dalam
Diagram Ikigai, kita tidak harus memulai dari “what
you love?”, kita juga memulainya dari “What you can be paid for?”, “What
you are good at?”, atau “What the world needs?”.
Riset
Gallup (2/3 dari karyawan professional merasakan burn-out) mengungkapkan
pentingnya Ikigai dalam pekerjaan. Riset Harvard Business Review mengungkapkan
bahwa 9/10 orang bersedia berkorban, menerima penghasilan yang lebih kecil dengan
pekerjaan yang lebih bermakna.
Beberapa
konsep yang praktis perihal Ikigai: jangan hanya fokus di bidang (kata benda)
coba ulik aktivitasnya (kata kerja), tanda-tanda ‘what
you love’ bisa menjadi ‘what you are good at’,
dan Ikigai bisa lebih dari satu (ia bisa berubah, bergeser, bertumbuh, dan juga
surut/hilang).
Dalam
13 tahun berkarier, gue bereksperimen dengan lebih dari Sembilan hal, dan semua
itu membuat skillset gue.that’s
life, you can’t connect the dots looking
forward, only connect the dots looking backward, and you can pick the dots with
the good likelihood to connect.
Orang
seringkali keaulitan untuk menjawab pertanyaan; “What
do you do?”, dan istilah multipotentialite
hadir untuk mengungkapkan keberadaan orang-orang yang spesialis di beberapa hal
yang berbeda. Kelebih multipotentialite; idea synthesis, adaptability, dan
rapid learning.
There
is nothing new under the sun, dan jalan tercepat untuk mencapai tujuan adalah
reverse engineer dari mereka yang sudah menjalaninya lebih dulu.
Ada
musim untuk segela sesuatu. Ada musim menabur. Ada musim menuai. Proses
dihadirkan sebagai bagian dari perjalanan. Bukan untuk dilompati, tapi
dinikmati.You should be taking
your riskiest bet, working the hardest, and investing the most in yourself in
your twenties. Musim 20-an juga masa yang tepat untuk membangun net worth,
dimana uang merupakan efek samping dari tiga net worth lainnya; skill,
influence, wellbeing.
Di
umur 30-an pun gua masih mempertajam ikigai gue: what I love, what I’m good at, what the world needs, dan what you can
be paid for. Tujuannya ialah menyelaraskan antara siapa kita dan apa yang kita
kerjakan dalam keseharian. So..Do it, but remember to calculate all risks and
rewards.
Kisah
Regina Nalasetya dan Richard Tjie, mengungkapkan pentingnya pendewasaan sebelum
mengambil belokan tajam dalam hidup. Bersiasat dengan baik dari segi finansial,
restu dari orang-orang penting dalam hidup kita, dan kesiapan untuk
berpetualang, kesiapan untuk berkomitmen, apa pun kesulitan yang akan dihadapi
nantinya.
Kalua
lo berharap menemukan jawaban mana yang lebih baik—pengusaha atau professional—lo nggak akan menemukan jawabannya di sini. Tapi
kalua lo pengin tahu mana yang lebih cocok dengna lo, you’re more than welcome to learn. Cara paling
terstruktur, lo bisa coba DISC personality test di situsnya Tony Robbins.
Kuncinya; jujur sama diri sendiri dan pahami bahwa ada alasan kenapa lo
dilahirkan seperti itu.
Ada
empat pilihan karier—bukan
soal benar atau salah, tapi coco kapa nggak dengan lo--: Profesional (manjat tangga),
Wiraswasta (bos bagi diri sendiri, tapi pemasukan tidak stabil), Meneruskan
usaha (hidup nyaman, tapi dalam kendali ortu), dan Akademisi (tidak bergaji
besar, tapi berkontribusi pada dunia).
Sebagaimana
John Mayer dalam film documenter Someday I’ll
Flay menunjukkan pentingnya keselarasan antara ‘what
the world needs’ dan ‘what you’re
good at’, dalam idealisme; there
will always be take and give when it comes to what the world needs.
When
parents expect you to do something else, solusinya kebanyakan sesimpel
komunikasi, sebagaimana kisah Maudy Ayunda kuliah di Oxford, Inggris. Ketika lo
bisa membuktikan kedewasaan lo, orangtua juga bisa merasakan keseriusan lo itu.
Dulu
gue pikir gue mesti punya mobil mewah, jalan-jalan ke lima benua, dan makan-makanan
berbintang Michelin, tapi sekarang gue lebih mengarahkan duit untuk hal-hal
yang lebih bermanfaat, dengan Value hidup; balance, altruism, than money.
Selamat menikmati menemukan diri sendiri dan mendesain hidup yang ‘lo’
banget (‘Lo’ banget, bukan ‘tetangga
lo’ banget).
Pada
akhirnya yang paling kita sesali bukanlah kegagalan karena mencoba, tapi
kegagalan karena nggak pernah mencoba sama sekali. NASA punya sebuah dokumen
kumpulan kegagalan yang mereka namakan Flighht Rules. Gagal adalah bagian dari
proses, karena di baliknya ada pembelajaran. Warren Buffett berkata: “Anda tidak dapat membuat bayi dalam satu bulan
dengan menghamili Sembilan wanita.”
Strategy
without tactics is the slowest route to victory. Tactics without strategy is
the noise before defeat. Uang
adalah buah dari tiga net worth lain yang perlu kita bangun bersamaan: health,
skill, dan influence.
You
are paid proportion to the size and difficulty of the problem you solve. Untuk
itu perlu untuk memetakan skill lo saat ini, yang akan lo butuhkan di masa
depan, dan mulai buat roadmap menuju ke sana; I-shape (functional disciplinary
skill), T-shape (ability to apply knowledge across situations), dan M-shape
(with ability to apply knowledge across situations/domains).
Di
fase eksplorasi (20-an), gunakan mindset generalis; mencoba dan mengalami
sebanyak mungkin hal-hal yang lo minati. Hal ini sebagaimana Roger Federer.
Ketika di fase pertumbuhan (30-an) atau matang (40-an), jangan berhenti di
I-shaped, kemabngkan menjadi T-shhaped, hingga M-shaped.
There
is nothing noble in being superior to your fellow man; true nobiliry is being
superior to your former self, so don’t
get caught up in intellectual masturbation.
Sebagian
besar masalah diselesaikan dengan skill, dan beberapa lebih cepat selesai
dengan ‘orang dalam’. This is where you new ne worth—influence—plays
a role; karya, networking, dan personal branding.
Personal
brangding bukan pencitraan semata, ia merupakan mentalitas sebagai berikut: “Saya berbagi pengalaman, ilmu, dan pemikiran
personal yang bermanfaat bagi orang lain, dengan menggunakan media yang cocok
untuk dampak yang baik.”
Real
networking was about finding ways to make other people more successful: make
genuine connections, memberikan value dalam pertamanan, follow up, jaga koneksi
secara virtual, online to offline, and whatever possible; ask a friend to
connect.
Banyak
hal dalam hidup kita yang akhirnya stagnan disebabkan: nggak tahu, nggak bisa,
dan nggak mau. Dan sebagaimana kisah gua yang berawal dari bisnis catering
makanan seha: “One good thing will lead to
another.”
Kita
menukat waktu dengan uang, skill, influence, bahkan Kesehatan. Padahal kaya itu
seperti minum air laut; semakin diminum semakin haus. Uang adalah medium, alat
tukar nilai (value). So, nilai (value) apa yang lo bisa berikan ke dunia?
Money
mindset - 8 income streams: Sweat Income (gaji dari perusahaan), Profit Income
(menjual barang atau jasa), Interest Income (bunga berbunga), Divident Income
(bagi hasil), Rental Income (menyewakan aset), Capital Gain (aset yang
bertumbuh), Royalty Income (melisensikan Intellectual Property), Attention
Income (Youtuber, e-sports, Twitch streamer).
You
earn more when you learn more, dari defense to offense; setelah bisa menabung
sekitar 20-30% dari penghasilan, tukarkan waktu Anda dengan Sesuatu yang lebih
bernilai (high income skills).
Perencanaan
keuangan esensinya: tahu berapa yang lo perlukan untuk hidup layak (starting
point – defense), tahu berapa
jumlah lo bisa menabung dan investasi (saving power – defense to offense), tahu tujuan keuangan lo dan
bersiap sedini mungkin (goal setting –
offense), tahu ke mana lo mesti menabung dan investasi untuk tujuan keuangan lo
(getting to your goal –
offense), dan tahu prioritas tujuan keuangan dalam musim kehidupan yang berbeda
(protection against risk –
defense).
Don’t put your eggs in one basket; pahami instrument
investasi dan apa yang terjadi dalam kondisi market yang berbeda-beda. Invest
in what you know best, and take everything with a grain of salt.
Riset
menunjukkan bahwa hanya sekitar 0,5% orang yang menjadi miliuner. Dari itu,
sebelum berinvestasi, mulailah menentukan ‘cukup’ versi lo sendiri. Prinsip pertama investasi:
jangan sampai rugi modal. Selalu lakukan analisis yang lengkap sebelum
melakukan investasi.
Temukan
jalan menuju Rp1 miliar dalam sepuluh tahun pertama karier lo melalui mind map:
pengusaha atau professional.
Kill
your ego. Learn as many perspectives from as many experts. Then, form your own
peinciples. Adanya fixed mindset (merasa
sudah cerdas) dan growth mindset (kecerdasan bisa dilatih), mengungkapkan bahwa
“I don’t
divide the world into the weak and strong, or the success and the failures… I divide the world into the learners and the
non-learners.
Privilege
is real, but it shouldn’t be
used as an excuse, or worse, as a curse. Yang penting ialah apa yang bisa Anda
lakukan untuk keluar dari situasi tersebut? Podcast Thirty Days of Lunch dan
aplikasi MentorGue hadir untuk membantu Anda.
Look
at life from two lenses: days and decades. Meskipun setiap harinya naik-turun,
dalam gambaran besarnya, lo tetep bertumbuh, grafik lo tetap naik, perlahan
tapi pasti.
Happiness
is liking yourself, liking what you do, and liking how you do it. Sebagaimana
GaryVee, penting untuk memiliki self-awareness; ketika siapa lo selaras dengan
apa yang lo kerjain.
Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.