The Midnight
Library
by: Matt Haig
Sembilan belas
tahun sebelum ia memutuskan untuk mati, Nora Seed berbicara dengan Mrs. Elm
sambil bermain catur.
Dua puluh tujuh
jam sebelum ia memutuskan untuk mati, Nora Seed mendapati bel pintunya
berbunyi, dan mendapati Ash, mengungkapkan bahwa Voltaire (kccuingnya) telah
mati.
Sembilan setengah
jam sebelum ia memutuskan untuk mati, Nora datang terlambat untuk sif sorenya
di String Theory, dimana Neil mempertanyakan keadaan Nora, mengungkapkan
kekhawatirannya, dan memutuskan untuk melepas Nora.
Sembilan jam
sebelum ia memutuskan untuk mati, Nora mengeluyur berkeliling Bedford; kota
ban-berjalan keputusasaan.
Delapan jam
sebelum ia memutuskan untuk mati, Nora memasuki kios koran dan majalah untuk
berteduh, dimana ia bertemu dengan Ravi, sahabat kakaknya, yang mengungkapkan
bahwa kakaknya, Joe, berada di kota. Ravi mengungkapkan kekecewaan dengan tegas
pada Nora, yang juga membalasnya dengan tegas.
Tujuh jam sebelum
ia memutuskan untuk mati, Nora mengirimkan pesan pada manta sahabatnya Izzy.
Dimana ia melewati bioskop, tempat film Ryan Bailey yang baru tengah diputar.
Lima jam sebelum
ia memutuskan untuk mati, Nora menerima telepon dari Doreen yang mengungkapkan
perihal kepergian Leo, untuk berhenti dari les piano-nya. Empat jam sebelum ia
memutuskan untuk mati, Nora bertemu dengan Mr. Banerjee, yang mengungkapkan
bahwa tak lagi membutuhkannya untuk mengambilkan obat. Dua jam sebelum ia
memutuskan untuk mati, ia membuka sebotol anggur, meninggalkan pesan suara pada
kakaknya, Joe, dan kemudian menulis surat kematian.
Mendapati
keberadaan sebuah bangunan, dan jam arloji yang tetap menunjukkan angka
00:00:00, Nora memutuskan untuk memasuki bangunan dan mendapati banyak rak buku
di mana-mana.
Saat hendak
mengambil sebuah buku, seorang pustakawati memintanya untuk berhati-hati, ia
seperti Mrs. Elm.
Mrs. Elm
mengungkapkan bahwa ia tengah berada di Perpustakaan Tengah Malam, yang akan
menjauhkannya dari kematian.
Rak-rak di kedua
sisi Nora mulai bergerak, dan Mrs. Elm memberikan intruksi bahwa setiap buku
merupakan sebuah versi hidup Nora dan kemudian menyerahkan sebuah buku padanya.
Nora membaca Buku
Penyesalan, yang berisi setiap penyesalan sejak ia lahir, dari penyesalan kecil
sehari-hari ke penyesalan mendalam.
Ia bertemu Dan
selagi tinggal bersama Izzy di Tooting. Terhanyut dengan antusiasme Dan dan
bertunangan. Namun, ia tersadar tidak ingin menikah dengan Dan. ia tidak ingin
memfotokopi pernikahan orangtuanya.
Mengikuti arahan
Mrs. Elm, aku memutuskan untuk kembali ke kehidupan dimana aku masih bersama
dengan Dan, dan Mrs. Elm pun memilihkan sebuah buku bertuliskan “Kehidupanku”, kemudian
menyuruhku untuk membaca baris pertama buku tersebut.
Di sebuah
pedesaan, Nora mendapati sebuah pub dengan nama The Three Horseshoes, beberapa
orang menyapa saat keluar dan ia pun memasuki pub tersebut, mendapati seekor
kucing dengan nama Voltaire, dan Dan yang menatapnya datar. Setelah melihat
artikel berjudul “Pemilik
Pub Mewujudkan Impian”
dua tahun lalu, Nora menerima pesan dari Izzy disertai foto. Setibanya di kamar
tidur, Dan menyapanya dengan sedikit hambar, menanyakan keanehannya, dan
menyebut “Erin”, membuat Nora
mempertanyakan kebahagiaannya, juga kebahagiaan Dan.
Status terakhir
yang diunngah Nora: “Pernahkan
kau berpikir “bagaimana
aku berakhir di sini?”
seolah-olah kau berada dalam labirin dan sepenuhnya tersesat dan semua itu
salahmu karena kaulah yang mengambil setiap belokan?”
Nora tengah
berada di sisi lain perpustakaan, sementara Mrs. Elm tengah bermain catur. Dan
pertanyaan Mrs. Elm tentang Voltaire, membuat Nora ingin mengetahui bagaimana
kehidupannya yang baik dalam menjaga Voltaire.
Nora berada di
apartement-nya, berusaha mencari keberadaan Voltarie hanya untuk mendapati
Voltaire telah mati. Ia pun kembali ke perpustaakan dan Mrs. Elm berusaha
memberikan penjelasan; “Satu-satunya cara untuk belajar adalah dengan hidup.” Dilanda
kebosanan, Nora memutuskan untuk melihat kehidupannya di Australia bersama
Izzy.
Nora mendapati
dirinya tengah berenang di kolam air asin, di Bronte Beach, Sydney. Ia mencari
pakaian ganti dengan mengikuti nomor gelang yang menunjuk loker nomor 57.
Seorang laki-laki menanyakan keadaannya, dan Nora berusaha menjawab sewajar
mungkin, dimana ia kemudian berusaha mencaritahu apa yang terjadi, terutama
melalui Instagram; dengan sebuah puisi berjudul API. Akhirnya Nora tiba di
apartementnya dan menyadari bahwa ia seorang mahasiswi di usia 35 tahun, dengan
seorang teman penganut teori konspirasi yang tinggal bersamanya, Jojo, yang kemudian
memberitahunya apa yang terjadi pada Izzy.
Pustakawati
tersenyum datar, dan Nora yang menyadari keterjebakannya teringat akan tes ikan
zebra. Mempertanyakan apa yang ia sukai, mengarahkan Nora pada masa dimana ia
menjadi atlet renang atas keinginan sang ayah, sehingga ia ingin mengetahui
bagaimana kehidupan tersebut.
Nora terbangun
berkat alarm ponsel pukul 06.30, dimana ia mendapati jadwal Nora Seed OBE,
kehidupan yang sukses, dengan tubuh yang bugar, dan Halaman Wikipedia atas
namanya. Nora mengetahui bahwa ia telah meraih beberapa medali emas, pensiun di
usia 28 tahun, dan sekarang bekerja untuk BBC di London. Ia kemudian menerima
telepon dari Nadia, yang ternyata merupakan istri baru ayahnya, dan Nora pun
terlibat perbincangan dengan sang ayah. Di Lobi, Joe (sang kakak) menyambut
Nora dengan hangat bersama dua orang lainnya.
Bersama dengan
Joe, Nora berada di ruangang yang disebut “Ruang Tunggu VIP”, dimana ia kemudian terlibat perbincangan
dengan Joe, mencaritahu apa yang terjadi di kehidupan tersebut, mengarahkannya
pada momen di mana sang ibu meninggal.
Nora
mengungkapkan kekhawatirannya pada Joe, dan kemudian memikirkan musik. Di
hadapan seribu orang, Nora menceritakan tentang pohon kehidupan,
nasehat-nasehat mrs. Elm, dan penegasan bahwa kesuksesan merupakan sebuah
delusi.
Nora mendapati
Mrs. Elm sibuk di depan komputer dan berkata; “kesalahan sistem", dimana ia mengarahkan
Nora pada kehidupan glasiolog.
Ia terbangun di
ranjang kecil di sebuah kabin kecil di atas kapal, dengan Ingrid Skirbekk
sebagai teman sekamarnya.
Saat sarapan
bersama beberapa ilmuwan peneliti, Nora disapa oleh Hugo Lefevre, yang
mengungkapkan menyukai makalah Nora, dan mereka pun terlibat perbincangan.
Nora berada di
sebuah lanskap Arktik, di Pulau Beruang, dimana mereka berpencar dengan barang
persiapan masing-masing. Ia teringat obrolannya dengan Ash ketika di rumah
sakit, tempat ibu Nora dirawat. Dalam kesunyian, Walrus menampakkan diri,
diikuti dengan kawanannya, dan sosok yang lebih besar datang dari arah
berlawanan.
Nora segera
melakukan tindakan yang telah diajarkan yakni berteriak-teriak sambil memukul
sendok pengaduk ke panic kecil, dimana ia kemudian meneriakkan perpustaan.
Akhirnya, pada momen itu; Ia tidak ingin mati.
Ia syok. Ia syok
gara-gara menyadari ia sebetulnya ingin hidup.
Ia mulai merasa
kualitas medioker dan kekecewaan merupakan takdirnya, yang tampaknya berulang
dalam setiap generasi, sebagaimana apa yang menimpa kakek dari pihak ibunya,
juga ibunya, begitu juga dengan Ayah Nora, Geoff, juga Nenek Nora dari ayahnya.
Butuh dua jam
untuk kembali ke pelbuhan kecil di Longyearbyen, dimana orang-orang terkesan
dengan kisah Nora, begitu juga Ingrid, yang mengajaknya untuk merayakan hal itu
dengan makanan enak. Di sana, Hugo mempertanyakan sikap Nora dan kemudian
mengungkapkan bahwa ia juga mengunjungi kehidupan-kehidupan.
Nora selalu
kesulitan menerima dirinya sendiri. kini, ia membayangkan seperti apa rasanya
menerima dirinya sendiri sepenuhnya.
Hugo
mengungkapkan kisahnya sebagai seorang slider, dimana ia telah bertemu dengan
slider-slider lainnya. Hugo mengungkapkan perihal kehidupan mereka sebagai
Kehidupan Schrodinger, dan bahwa ia telah menjalani hampir tiga ratus
kehidupan, dengan salah satunya sebagai suami dari Nora.
Di tengah sensasi
yang menyenangkan, Nora teringat kata-kata Camus: “Aku mungkin tidak
yakin dengan apa yang betul-betul menarik bagiku, tapi aku amat sangat yakin
dengan apa yang tidak menarik bagiku.”, diikuti dengan: “Kalau sesuatu
akan terjadi padku, aku ingin ada di sana”?
Nora
mempertanyakan identitas Mrs. Elm, yang kemudian mengungkapkan bahwa Nora harus
menemukan kehidupan yang tepat untuk dihuni, dimana Nora memikirkan akses
terdekatnya pada kebahagiaan adalah musik.
Nora mendapati
seorang wanita mengelapi mukanya, dengan Ravi memegang stik drum, tanpa Joe di
sana, dan Nora pun berusaha membawakan lagu ‘Bridge Over Troubled Water’.
Di hadapan
puluhan ribu penggemar, Nora bagaikan Cleopatra yang tengah ketakuran, dimana
ia melihat sebuah tato di lengan bawahnya bertuliskan: Semua hal indah liar
dan bebas. Ia pun bernyanyi, Ravi memujinya dan memintanya membawakan ‘Howl’, yang segera
Nora tolak. Di mobil, Joanna memberikan informasi, dimana Nora tetap
berhubungan dengan Izzy, dan menerima telpon dari Ryan Bailey.
Ryan Bailey
mengungkapkan salam perpisahan, yang menyadarkan Nora bahwa ia di kehidupan ini
telah mencampakkan bintang film papan atas. Dan bus akhirnya tiba di hotel
terbaik di Brasil.
Nora memenuhi
permintaan beberapa fan sebelum akhirnya memasuki hotel, dimana ia
diperkenalkan pada Marcelo, seorang podcast music: O Som. Setibanya di kamar
suite, Nora menahan diri untuk tidak berujar wow, dimana terhidang nampan perak
penuh “keik
madu Brasil.”
Nora menghadapi
wawancara dengan baik, bahkan terlalu baik, hingga ia akrhinya mengetahui apa
yang terjadi pada kakaknya, Joe.
Nora memutuskan
untuk berhenti karena semua itu terlalu menyakitkan, dimana Nora kemudian
mendapati perpustakaan bergetar hebat, sehingga ia pun menerima saran Mrs. Elm
bahwa pengalaman-pengalaman buruk pun memiliki tujuan.
Di tengah ingatan
saat berumur tujuh belas tahun di Sungai, Nora memikirkan kata “ekuidistan”.
Ingatan itu
membuat Nora menyadari bahwa kehidupan-kehidupan yang telah dicobanya merupakan
perwujudan dari mimpi orang lain. Dimana Nora kemudian menemani Mrs. Elm
bermain catur dan memilih kehidupan dimana ia bekerja dengan hewan-hewan.
Nora menikmati
kehidupannya bekerja di tempat penampungan anjing, dengan sambutan hangat dari
Pauline, dan seorang pacar bernama Dylan, yang bergaul akrab dengan
anjing-anjing.
Bersama Dylan,
Nora pergi ke sebuah restoran di Castle Road, di belokan dekat String Theory,
yang tidak lagi beroperasi. Dalam prosesnya, Nora juga bertemu dengan Ash, yang
menerima sapaannya dengan bingung.
Makan malam
bersama Dylan di La Cantina, mengingatkan Nora saat bersama Dan. sembari makan
taco kacang hitam, mereka membicarakan anjing dan sekolah, dimana Dylan
mengungkapkan bahwa ia bertemu Mrs. Elm tempo hari.
Nora kembali ke
rumah Dylan untuk menonton film Ryan Bailey; Last Chance Saloon, dimana ia
mendapati rumah tersebut dipenuhi anjing, sehingga Nora menyadari bahwa rasa
suka itu ada batasnya.
Dengan bantuan
Mrs. Elm, Nora berada di kehidupan dengan nama Nora Martinez, ia menikah dengan
pria berdarah Amerika-Meksiko bernama Eduardo, yang memeiliki perkebunan anggur
kecil di California.
Nora memahami
sesuatu, bahwa yang penting ialah tidak pernah menyerah dengan gagasan akan ada
sebuah kehidupan di suatu tempat yang bisa dinikmati. Ia pun mengambil banyak
buku di rak-rak dan mencicipi banyak kehidupan berbeda. Masalahnya, semakin
banyak kehidupan yang dijalaninya, semakin sulit baginya untuk betah di mana
pun, hingga akhirnya Nora mulai kehilangan jati dirinya.
Nora berada di Perpustakaan
Tengah Malam yang gelap, dengan Mrs. Elm yang cemas, dimana filsafat
mengarahkan Nora mengingat akan kebaikan, dan Ash.
Nora mendapati
dirinya berada di sebuah ranjang yang gelap bersama seorang pria, Ash. Ia pun
segera beranjak keluar kamar dengan mambawa ponselnya hanya untuk mendapati
seorang anak Perempuan berumur sekitar empat tahun memanggilnya “Mummy” dan
mengungkapkan bahwa ia mendapatkan mimpi buruk.
Nora bermain
tanya-jawab dengan anak perempuan tersebut. Ia bernama Molly, memberitahu Nora
apa yang ia ketahui.
Setelah sapaan
pagi dari Ash, yang kemudian pergi jogging, Nora menyadari betapa bagusnya
kehidupan ini, terutama setelah ia mengecek email dan barang-barangnya di
rumah.
Nora menyadari
bahwa ia bisa bahagia di kehidupan ini, dimana ia mendapati Ash sebagai orang
yang baik, mengkhawatirkan keadaannya. Nora seringkali khawatir ia mungkin
kembali ke Perpustakaan Tengah Malam, dimana ia pun akhirnya bercinta dengan
Ash dan menceritakan perihal dunia pararel.
Selama liburan
tengah semester, Nora sekeluarga mengunjungi Joe dan Ewan di Hammersmith,
dimana Joe terlihat sehat, dan Nora menanyakan perihal kekecewaan Joe tentang
band.
Minggu-minggu
berlalu, Nora mulai merasa sesuatu yang luar biasa mulai terjadi, ia mulai
mengingat hal-hal sebagiamana kepingan puzzle. Ia juga sangat suka menghabiskan
waktu bersama Molly, yang tengah gemar menaiki sepeda roda tiga, dan sempat
terjatuh, dimana Nora pun menyadari bahwa ini bukanlah kehidupannya.
Di Panti Wreda
Oak Leaf, Nora menyadari keberadaan Mr. Banerjee yang tidak mengenalinya,
dimana Nora kemudian mendapatkan kabar bahwa Louise Elm telah meninggal dunia
beberapa minggu sebelumnya.
Nora melangkah
keluar ke Shakespeare Road, dimana ia melewati rumah Mr. Banerjee yang sekarang
ternyata ditempati oleh Kerry-Anne. Di jalan utama, Nora mendapati keributan,
dan Leo, murid les piano, merupakan pelaku yang tengah ditangkap polisi.
Nora mendapati
String Theory juga tutup, dimana ia teringat akan masa remajanya bersama Joe
bercanda tentang HMP Bedford. Dalam perjalanan pulang ke Cambridge, Nora
memberitahu dirinya sendiri bahwa “ini kehidupan terbaik.”
Nora segera
memasuki rumah dan menemui Ash, juga Molly, yang tengah asyik bermain sepeda
roda tiga di belakang rumah. Ia mengungkapkan betapa ia mencitai mereka.
Di Perpustakaan
Tengah Malam, Nora meminta Mrs. Elm untuk mengembalikannya ke kehidupan itu,
atau variasi terdekatnya, dan langit-langit mulai runtuh, buku-buku terbakar,
dan waktu kembali berjalan. Mendapati Nora mengungkapkan “Aku tidak inging
mati”,
Mrs. Elm mengarahkannya menuju gang kesebelas disertai sebuah pena plastic
warna jingga.
Nora pergi ke
tempat yang ditunjukkan oleh Mrs. Elm, dimana ia harus berusaha sekuat tenaga
sebelum akhirnya mendapatkan buku hijau itu, dan akhirnya ia tuliskan: AKU
HIDUP.
Pada satu menit
dan 27 detik selepas tengah malam, Nora Seed muncul dalam keadaan muntah dan
terseret-seret pergi ke luar untuk meminta pertolongan, hingga ia roboh di
keset Mr. Banerjee.
“Hidup.” Sartre pernah menulis, “dimulai di sisi
lain keputus-asaan.”
Dan Nora berada di ranjang rumah sakit, menjawab pertanyaan perawat dan
memposting dengan judul “Satu Hal yang Kupelajari (Ditulis oleh Bukan
Siapa-siapa Yang Telah Menjadi Semua Orang).”
Masalah
sebenarnya bukanlah kehidupan-kehidupan yang kita sesali tidak kita jalani,
melainkan rasa sesal itu sendiri. kita hanya perlu menjadi satu orang, satu
eksistensi. Hal yang mustahil, kurasa, terjadi lewat menjalani hidup.
Joe datang
menjenguk dengan membawa majalah National Geographic, mengungkapkan
penyesalannya disertai keterpurukannya. Nora menerima pesan dari Izzy dan membuka
laman International Polar Research Institute di Facebook. Ia pun diizinkan
pulang, sempat melihat Ash di tempat parkir, dan ikut senang dengan rencana
kakaknya untuk menjadi sound engineer dan berkenalan dengan Ewan. Dari balik
jendela, Mr. Banerjee melihatnya dengan berseri-seri.
Nora mendapati
segala sesuatunya terasa berbeda.. karena ia hidup. Nora sangat bersemangat
mendengar kabar dari Doreean dan mengungkapkan betapa Leo sangat berbakat dalam
piano. Nora pun teringat akan paradoks
gunung berapi (sumber kehancuran tetapi juga kehidupan).
Mrs. Elm
kelihatan jauh lebih tua daripada waktu di Perpustakaan Tengah Malam, dan Nora
mengungkapkan bahwa ia memberi les piano dan membantu di penampungan tunawisma,
dimana ia bersedia untuk selalu menyediakan waktu satu jam untuk bermain catur.
Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat].
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.