Friday, August 19, 2016 0 comments

Sinopsis "Spiritual Capital" Bahasa Indonesia

Spiritual Capital
by: Danah Zohar & Ian Marshall


Kekayaan adalah sesuatu yang bisa kita akses, yang dengannya kita bisa meningkatkan kualitas hidup. Untuk mendapatkan modal materi kita gunakan IQ, sedangkan untuk mendapatkan modal sosial kita gunakan EQ, dan yang terakhir untuk mendapatkan materi spiritual kita gunakan SQ.

Ketakbermaknaan adalah penyebab utama penyakit di dunia maju saat ini. Kita membutuhkan kesadaran akan makna dan tujuan yang menggerakkan hidup kita.

SC adalah pondasi bagi sebuah organisasi atau masyarakat. SC sebuah komunitas/organisasi tercermin pada; apa tujuan pendiriannya, apa yang dicita-citakannya, dan apa tanggung jawab yang diembannya.

Sukses dan melakukan kebaikan tidak bertentangan, keduanya bersahabat. CSR ialah keinginan murni untuk melakukan kebajikan yang bersemayam tepat di inti visi dasar perusahaan. Kita harus menjalani hidup kita sebagai sebuah panggilan hati.

Bertindak berdasarkan motivas-motivasi yang lebih tinggi membuat kita lebih bahagia. Ciri utama dari kecerdasan kita adalah bertanya: Mengapa?. Setiap motivasi adalah sebuah paradigma utuh, yang meliputi asumsi”, nilai”, inspirasi”, strategi”, hubungan”, emosi”, dan prilaku. Untuk mendapatkan kesadaran diri yang lebih tinggi bisa melalui meditasi secara efektif.

0, Netral, merupakan titik keberangkatan kita saat masih bayi.
+1, Eksplorasi, atau rasa ingin tahu dengan sikap terbuka.
-1, Penonjolan diri, terkait dengan ketidakpedulian dan penonjolan diri sendiri. 
+2, Sosialisasi dan kerja sama, sebagai perekat sosial dalam kelompok.
-2, Kemarahan, merasa gundah dan menyalahkan yang lain atas apa yang dirasakan.
+3, Kekuatan dari dalam, berbuat berdasarkan level cinta dan nilai” ini.
-3, Keserakahan, selalu ada yang diingini dan dibutuhkan, adanya rasa cemburu.
+4, Penguasaan, selaras dengan pola yang lebih luas untuk tujuan jangka panjang.
-4, Takut, terkait dengan kecemasan, kecurigaan, dan rasa terancam.
+5, Generativitas, kreativitas yang digerakkan oleh cinta atau hasrat.
-5, Keresahan, perasaan bingung atas apa yang harus dilakukan.
+6, Pengabdian, pada gagasan yang paling tinggi atau saklar.
-6, Apati, merasa diri tidak berarti.
+7, Jiwa dunia, melihat diri, orang lain, dan alam sebagai bagian manifestasi tuhan.
-7, Malu & rasa bersalah, kehadirannya membuat dunia bertambah buruk.
+8, Pencerahan, peleburan yang mutlak atau ketiadaan.
-8, Depersonalisasi, tak ada pribadi yang tersisa.

SQ yaitu kecerdasan spiritual memberi kita kemampuan dasar untuk membentuk makna, nilai, dan keyakinan. 12 proses transformasi SQ: kesadaran diri, spontanitas, terbimbing oleh visi dan nilai, holisme, kepedulian, merayakan keragaman, independensi terhadap lingkungan, bertanya mengapa, membingkai ulang, mengambil manfaat dari kemalangan, kerendahan hati, dan keterpanggilan.

Dialog mendorong spontanitas, mengembangkan kesadaran diri, menyebabkan para anggota membingkai ulang paradigma mereka, dan mendorong kepedulian. Ada 8 isu yang membuat budaya organisasi terfokus yaitu komunikasi, keadilan, relasi, kepercayaan, kekuasaan, kebenaran, fleksibilitas, dan pemberdayaan.

Cukuplah kita hidup selaras dengan cita-cita dan nilai-nilai terdalam kita dan membuat perubahan semampu kita, pada level manapun kita menjalani hidup ini.


Terimakasih atas Pembelian Buku Original-nya!!


Note:
- dikhususkan bagi yang sudah membaca bukunya [sebagai pengingat]
- bagi yang belum membaca bukunya, amat disarankan untuk membacanya [jika tertarik], sebab setiap penulis memiliki cara penyampaiannya sendiri-sendiri.

 
;